visitaaponce.com

Sri Lanka Pangkas Suku Bunga Jelang Kesepakatan Utang Luar Negeri

Sri Lanka Pangkas Suku Bunga Jelang Kesepakatan Utang Luar Negeri
Logo Bank Sentral Sri Lanka di fasad gedung kantor pusatnya, Kolombo, 6 Juli 2023.(AFP/Ishara S. Kodikara.)

SRI Lanka memangkas suku bunga utama pada Jumat (24/11) untuk kedua kali dalam beberapa bulan menjelang kesepakatan restrukturisasi utang penting dengan pemberi pinjaman asing. Negara yang kekurangan uang ini gagal membayar utangnya sebesar US$46 miliar pada April tahun lalu setelah kehabisan devisa untuk membiayai impor bahkan komoditas yang paling penting. 

Itu membuat hidup menjadi kesengsaraan bagi 22 juta penduduk pulau tersebut. Pada puncak krisis tahun lalu, kerusuhan sipil selama berbulan-bulan memaksa presiden Gotabaya Rajapaksa digulingkan ketika para pengunjuk rasa menyerbu kediamannya.

Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan perekonomian Sri Lanka menunjukkan tanda-tanda awal stabilisasi namun pemulihannya belum terjamin. Bank Sentral Sri Lanka (CBSL) pada Jumat memangkas suku bunga pinjaman acuan sebesar satu poin persentase menjadi 10% karena inflasi tahunan mencapai 1,5% dibandingkan dengan puncaknya yang mencapai hampir 70% pada tahun sebelumnya. 

Baca juga : Bank Sentral Rusia Naikkan Suku Bunga Utama ke 16%

Suku bunga deposito diturunkan dengan jumlah yang sama menjadi 9,0%. "Dewan kebijakan moneter menggarisbawahi perlu tindakan pelonggaran moneter yang cepat dan menyeluruh terhadap suku bunga pasar, khususnya suku bunga pinjaman," kata bank tersebut dalam satu pernyataan.

Pemotongan terbaru terjadi setelah pemerintah gagal mendapatkan tahap kedua sebesar US$330 juta dari dana talangan empat tahun senilai US$2,9 miliar yang disetujui IMF pada Maret. Namun, bank sentral menyatakan harapan tercapai kesepakatan utang dengan pemberi pinjaman bilateral dan pemegang obligasi swasta pada awal bulan depan untuk membuka dana tunai.

Kolombo ingin mendapatkan dana talangan kedua pada akhir September, setelah peninjauan pertama program IMF yang dimulai pada Maret. Namun, IMF mencatat bahwa Sri Lanka, antara lain, belum mencapai target pendapatan yang disepakati dan perlu meningkatkan pengumpulan pajak.

Baca juga : Inflasi Brasil kembali Melambat pada November

CBSL mengatakan mereka berharap penurunan suku bunga terbaru--yang dilakukan tiga kali pada Juni, Juli, dan Oktober--akan membantu menghidupkan kembali perekonomian. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat