visitaaponce.com

Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS

Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS
Petugas menunjukkan mata uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. di Jakarta(MI/Susanto)

DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal menilai, upaya penggunaan mata uang lokal dengan beberapa negara yang diinisasi oleh Bank Indonesia akan mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat.

Dampaknya, kata dia, akan signifikan jika kerja sama itu terus diperluas. "Setiap inisiasi untuk local currency transaction dengan tiap negara itu akan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, mendukung upaya dedolarisasi, walau sebetulnya sedikit-sedikit," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/5).

Diketahui BI baru saja melakukan kesepakatan dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. Inisiatif itu menyusul kerja sama serupa yang telah dilakukan BI dengan sejumlah bank sentral lainnya.

Baca juga : BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Bentuk Kerangka Penggunaan Mata Uang Lokal

Faisal mengatakan, UEA sedianya bukan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Namun setidaknya untuk kawasan Timur Tengah, UEA menjadi yang paling potensial untuk memberikan manfaat besar dari penggunaan mata uang lokal.

"UEA ini bukan mitra dagang terbesar Indonesia. Walaupun untuk kawasan Timur Tengah, UEA itu yang terbesar untuk kawasan itu, di samping Saudi Arabia," jelasnya.

"Tapi karena dia punya purchasing power yang tinggi, potensi untuk berkembang itu cukup besar. Apalagi yang kita perhitungkan bukan hanya pasar dalam negeri UEA, tapi UEA sebagai Hub perdagangan dengan negara-negara lain," lanjut Faisal.

UEA yang menjadi Hub perdagangan di Timur Tengah, imbuh Faisal, diharapkan bisa memberikan efek rambatan kepada penguatan mata uang lokal. "Seperti dengan Singapura. Perdagangan kita dengan dia tinggi, padahal dia negara kecil, dan penduduknya sedikit," tuturnya.

"Itu karena Singapura sebagai Hub perdagangan yang akan menyambung ke negara-negara lain. Begitu juga dengan UEA diharapkan manfaatnya seperti itu," pungkas Faisal. (Mir/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat