Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS
![Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/4bf2abf61127ea1fa5dbc1bbb88c102f.jpg)
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal menilai, upaya penggunaan mata uang lokal dengan beberapa negara yang diinisasi oleh Bank Indonesia akan mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat.
Dampaknya, kata dia, akan signifikan jika kerja sama itu terus diperluas. "Setiap inisiasi untuk local currency transaction dengan tiap negara itu akan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, mendukung upaya dedolarisasi, walau sebetulnya sedikit-sedikit," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/5).
Diketahui BI baru saja melakukan kesepakatan dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. Inisiatif itu menyusul kerja sama serupa yang telah dilakukan BI dengan sejumlah bank sentral lainnya.
Baca juga : BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Bentuk Kerangka Penggunaan Mata Uang Lokal
Faisal mengatakan, UEA sedianya bukan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Namun setidaknya untuk kawasan Timur Tengah, UEA menjadi yang paling potensial untuk memberikan manfaat besar dari penggunaan mata uang lokal.
"UEA ini bukan mitra dagang terbesar Indonesia. Walaupun untuk kawasan Timur Tengah, UEA itu yang terbesar untuk kawasan itu, di samping Saudi Arabia," jelasnya.
"Tapi karena dia punya purchasing power yang tinggi, potensi untuk berkembang itu cukup besar. Apalagi yang kita perhitungkan bukan hanya pasar dalam negeri UEA, tapi UEA sebagai Hub perdagangan dengan negara-negara lain," lanjut Faisal.
UEA yang menjadi Hub perdagangan di Timur Tengah, imbuh Faisal, diharapkan bisa memberikan efek rambatan kepada penguatan mata uang lokal. "Seperti dengan Singapura. Perdagangan kita dengan dia tinggi, padahal dia negara kecil, dan penduduknya sedikit," tuturnya.
"Itu karena Singapura sebagai Hub perdagangan yang akan menyambung ke negara-negara lain. Begitu juga dengan UEA diharapkan manfaatnya seperti itu," pungkas Faisal. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Bentuk Kerangka Penggunaan Mata Uang Lokal
Rusia dan Iran Tinggalkan Dolar AS
BI: Uang Rupiah Logam Tahun Emisi 1991-1997 tidak Berlaku Lagi
Indonesia Bentuk Satgas Penggunaan Mata Uang Lokal
Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN Resmi Diluncurkan
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
3 Strategi untuk Perkuat Pembiayaan UMKM
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
BI Catat Aliran Modal Asing di Pasar Keuangan Domestik
Polda Metro Gandeng BI Teliti Uang Palsu Senilai Rp22 Miliar
Uang Palsu Rp22 Miliar Sedianya Ditukar Uang yang akan Dimusnahkan BI
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap