IMF Serukan Italia, Prancis, Spanyol Atasi Utang dan Defisit
![IMF Serukan Italia, Prancis, Spanyol Atasi Utang dan Defisit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/0225d55a9ff8c124e923c8b464dccedf.jpg)
ITALIA, Prancis, dan Spanyol harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi peningkatan utang dan tingkat defisit. Ini dikatakan Ketua IMF Kristalina Georgieva kepada media Eropa. Menurutnya, pertumbuhan Eropa sangat moderat dalam iklim pascacovid-19.
"Ketiga negara ini mengalami peningkatan rasio utang terhadap PDB secara signifikan," katanya dalam wawancara dengan beberapa surat kabar, menurut transkrip yang diterbitkan Kamis oleh Corriere della Sera dari Italia.
"Respons fiskal mereka terhadap covid-19 memang sangat kuat. Namun hal ini menyebabkan peningkatan utang dan tingkat defisit. Jadi sekarang mereka benar-benar harus mengencangkan sabuk pengaman dan melakukan penyesuaian fiskal."
Baca juga: Laut Gaza Punya Cadangan Gas 1 Triliun Kaki Kubik
Bagi Italia, "Masalah ini diperparah dengan melambatnya pertumbuhan sebagai akibat dari penarikan langkah-langkah dukungan kebijakan," katanya.
"Anggaran untuk Italia harus diperkuat. Penyesuaian fiskal yang dilakukan Italia tidak akan bekerja cukup cepat untuk menurunkan defisit dan tingkat utang," katanya.
Baca juga: Sri Lanka Pangkas Suku Bunga Jelang Kesepakatan Utang Luar Negeri
Prancis berada, "Dalam posisi yang lebih baik karena pertumbuhan di sana lebih mengakomodasi penyesuaian fiskal," kata direktur pelaksana IMF itu. Ia tetap mengatakan, "2024 harus menjadi halaman balik bagi Prancis dalam hal pengetatan."
Spanyol, yang, "Mendapat manfaat dari peningkatan besar sektor jasa dan pariwisata," memperkirakan penyesuaian sebesar 0,3%. Menurutnya, angka itu dapat diterima oleh IMF selama tidak memperbarui langkah-langkah dukungan kebijakan yang diperkirakan berakhir pada akhir tahun ini.
Baca juga: Inflasi Jepang Naik 2,9% karena Subsidi Energi Dikurangi
Secara keseluruhan, ia menyampaikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi di Eropa. "Tidak seperti AS, yang telah pulih ke tren sebelum pandemi, Zona Euro masih 2% di bawah tren sebelum pandemi dan pertumbuhannya sangat kecil," katanya. Ia menyebut perang di Ukraina dan tantangan demografis sebagai faktor utama.
Ditanya tentang perang antara Israel dan Hamas, Georgieva mengatakan sejauh ini dampak ekonomi global masih minim. Namun hal itu bisa berubah jika konflik berkepanjangan atau semakin intensif.
"Secara ekonomi, dampak paling signifikan terjadi di episentrum konflik. Di Gaza, kerusakannya sangat besar," ujarnya. "Pertumbuhan di Israel pasti akan terkena dampaknya." (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Citroën Ë-C3 All Electric, City Car Rasa SUV
Citroën Indonesia Serahkan Unit Ë-C3 All Electric kepada Konsumen di Kota Semarang
Partai National Rally Marine Le Pen Memimpin dalam Pemilihan Parlemen Prancis
Euro 2024: Prancis Lebih Diunggulkan saat Jumpa Belgia
IHSG Ditutup Melemah 6,46 Poin
Timnas Prancis Butuh Kylian Mbappe untuk Bisa Lolos ke 16 Besar Euro 2024
Georgia tidak Gentar Hadapi Spanyol
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Lolos ke 16 Besar dengan Sempurna, Pelatih Spanyol Tak Ingin Terlena
Fuente: Kemenangan atas Italia adalah Penampilan Terbaik Spanyol
De la Fuente: Spanyol vs Italia adalah Pertandingan Klasik
Luis de la Fuente sebut Ruiz Pemain Berpengaruh di Permainan Spanyol
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap