visitaaponce.com

Amortisasi Adalah Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Bedanya dengan Depresiasi

Amortisasi Adalah: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Bedanya dengan Depresiasi
Ilustrasi(Freepik)

AMORTISASI tidak bisa lepas dari dunia akuntansi. Amortisasi mempunyai posisi sebagai aset dari tiap individu, perusahaan, ataupun negara yang akan bisa memberikan manfaat ke depannya. Kondisi ini disebut sebagai pengukuran nilai aset yang ada di dalam dunia akuntansi. 

Pengertian Amortisasi 

Amortisasi adalah sebuah teknik dalam akuntansi yang biasanya digunakan untuk menurunkan book value pinjaman atau menurunkan aset tidak berwujud dalam periode tertentu. 

Baca juga: Pengertian Goodwill dalam Bisnis serta Jenis, Manfaat, Contoh, Cara Menghitung

Biasanya, amortisasi juga bisa disebut sebagai penurunan aktiva pada metode akuntansi yang sudah dilewati oleh perusahaan. 

Tagihan kartu kredit dan kredit kendaraan merupakan contoh paling mudah untuk mengetahui definisi amortisasi. Amortisasi hanya menghitung aset yang tidak terlihat dalam jangka waktu yang ditentukan. 

Amortisasi mempunyai perhitungan sendiri, ciri khasnya adalah angka cicilan harus lebih besar daripada pokok pinjaman dan juga bunga yang diberikan. Dalam hal ini baru nilai amortisasi baru bisa terlunasi di setiap proses pembayaran.

Baca juga: Akuntan tidak akan Tergerus Teknologi karena Kemampuannya terus Dibutuhkan

Amortisasi memiliki tujuan. Tujuan dilakukannya amortisasi adalah agar ketika jatuh tempo utang pada buku obligasi nominalnya akan sama pada keduanya. Selain itu, amortisasi pun memiliki segudang manfaat dalam dunia bisnis, simak penjelas dibawah agar semakin paham mengenai perhitungan amortisasi. 

Manfaat amortisasi

Tentunya amortisasi memiliki beberapa manfaat, karena amortisasi merupakan aspek penting di dalam akuntansi bisnis. Dengan menggunakan amortisasi, setiap perusahaan bisa menemukan cara jitu untuk menentukan prediksi laporan keuangan nantinya. 

Tidak hanya itu saja, kelebihan amortisasi juga bisa memberikan sebuah informasi terkait utang yang dimiliki sebuah perusahaan. Selain itu ada 4 manfaat lainnya yang bisa dirasakan jika sebuah perusahaan memiliki amortisasi, yaitu

  • Memberi tahu jumlah pembayaran lengkap dengan bunga hingga pinjaman pokok
  • Memberi informasi tentang jadwal pembayaran hutang secara terstruktur
  • Memberi info jika ada pengurangan pajak saat tahun pajak berjalan
  • Dapat mengurangi resiko saat terjadi penumpukan hutang di sebuah perusahaan

Seperti yang dijelaskan, amortisasi sangat diperlukan oleh perusahaan bisnis. Untuk mengetahuinya simak contoh dibawah ini 

Contoh pemanfaatan amortisasi

  • Tagihan bulanan pembayaran kredit kendaraan seperti motor atau mobil
  • Pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
  • Pinjaman Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) 
  • Pinjaman kartu kredit

Pada contoh tersebut dapat disimpulkan amortisasi hanya dapat menghitung aset tak berwujud. Untung menghitungnya amortisasi memiliki tiga metode yakni, metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun, dan metode unit produksi. 

Untuk menghitung amortisasi pada dasarnya mengharuskan perusahaan melakukan pembayaran piutang lengkap dengan bunga dan pajaknya. Jika pembayaran uang pokok semakin banyak jumlahnya maka uang bunga yang dibayarkan akan semakin turun. 

Untuk lebih jelasnya simak contoh cara perhitungan amortisasi. 

Terdapat 6 tahapan yang harus dilalui secara berturut turut agar tidak terjadi kesalah itungan. 

Pertama harus mengumpulkan data meliputi suku bunga, dan pokok pinjaman dan tenor pinjaman

Siapkan kertas di excel atau spreadsheet

Untuk memudahkannya buatlah tabel dengan data berisi bulan, suku bunga, bunga pinjaman, jumlah pinjaman, dan saldo pinjaman.

Tentukan pinjaman pada bulan sebelumnya dan hitung jumlah angsuran

Menghitung angsuran bunga

Mengidentifikasi angsuran yang harus dibayar

Tahap terakhir adalah menghitung saldo pinjaman dengan rumus: Saldo pinjaman = nilai pokok pinjaman pada bulan sebelumnya - jumlah angsuran pokok

Rumus

Jumlah angsuran = p×(i/12)/1-(1+(i/12)-t)

Keterangan

P= Pokok Pinjaman

i= Suku Bunga

t= Tenor atau jangka waktu

Rumus angsuran bunga

Saldo pinjaman bulan sebelumnya × suku bunga × (30/360)

Rumus angsuran pokok

Total angsuran - angsuran bunga

Rumus saldo pinjaman 

Saldo pinjaman bulan sebelumnya - angsuran pokok

Contoh 

PT Q memiliki hak paten dari suatu teknologi dengan jangka waktu 5 tahun. Demi mengembangkan teknologi tersebut, perusahaan ABC perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp80.000.000. PT ABC memutuskan untuk menggunakan metode garis lurus dalam mengalokasikan pembebanan biaya. Maka, perhitungan amortisasi:

Amortisasi = Rp80.000.000 : 5 = Rp16.000.000

Jadi berdasarkan informasi tersebut, PT Q mengamortisasi biaya pengembangan tersebut sebesar Rp16.000.000 per tahun selama masa kepemilikan hak paten.

Dalam dunia akuntansi bisnis, amortisasi sering tertukar dengan depresiasi. Meski begitu, kedua hal ini tidaklah sama. Depresiasi merupakan akibat dari konsumsi suatu biaya aktiva yg menyangkut aset berwujud sedangkan amortisasi adalah aset tak berwujud

Perbedaan amortisasi dengan depresiasi

Jenis aset yang dihitung

Depresiasi penyusutan berlaku pada aset berwujud saja, seperti tanah, rumah, kendaraan dan benda berwujud lainnya sedangkan amortisasi hanya berlaku pada aset tak terlihat seperti hak cipta, hak sewa, merek dagang dan lainnya yang tidak terwujud

Metode penyusutan 

Dalam depresiasi menghitung dengan basis perhitungan accelerated basis metode sedangkan amortisasi menghitung dengan straight line basis

Nilai sisa

Depresiasi biasanya memiliki nilai sisa sedangkan amortisasi tidak memiliki nilai sisa

Tujuan penyusutan 

Depresiasi dan amortisasi memiliki tujuan penyusutan masing-masing. Depresiasi penyusutan digunakan untuk membagi biasa aset pada jangka panjang sedangkan amortisasi  hanya pada periode tertentu

Melalui penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa amortisasi adalah pengurangan atau penyusutan nilai aset harta tak berwujud selama periode yang ditentukan.  Mengerti amortisasi dapat membantu perkembangan suatu bisnis sehingga akan berkurang resiko terkait perhitungan utang piutang. (Z-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat