visitaaponce.com

10 Manfaat Bauksit bagi Kehidupan Manusia

10 Manfaat Bauksit bagi Kehidupan Manusia
Sampel bauksit tua dari Hutan Lindung Kyebi di distrik Kota Akim Timur di Wilayah Timur Ghana.(AFP/CRISTINA ALDEHUELA)

BAUKSIT adalah salah satu mineral bebatuan yang semakin mendapatkan perhatian karena ternyata memiliki peran yang sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut ini 10 manfaat bauksit yang perlu Anda ketahui.

Bauksit, secara kimia dikenal sebagai bijih aluminium, merupakan endapan mineral yang kaya akan aluminium hidroksida. Proses pengolahan bauksit menjadi berbagai produk yang berguna dalam kehidupan sehari-hari melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks. 

Dengan keberagaman komposisi kimianya, bauksit menjadi pilihan utama dalam pembuatan berbagai barang konsumen.

Baca juga : Kementerian Investasi Tetapkan 21 Komoditas Prioritas Hilirisasi, Ini Daftarnya

Sebelum kita menggali lebih dalam mengenai manfaat bauksit, memahami sifat dan karakteristiknya menjadi langkah awal yang esensial. 

Bauksit, dengan keberagaman aplikasinya, tidak hanya sekadar bebatuan, melainkan pilar utama dalam mendukung kehidupan sehari-hari manusia melalui peran dan manfaatnya yang mendalam.

Berikut ini sejumlah manfaat bauksit untuk kehidupan manusia sehari-hari

Baca juga : Menko Airlangga Dorong Industri Baja dan Besi Terapkan Prinsip Berkelanjutan

Aluminium dari bauksit terlibat dalam pembuatan instrumen medis seperti jarum suntik. (Dok. Pexels)

 

1. Bahan dasar aluminium

Bauksit, sebagai bahan mentah yang sangat berharga, memegang peranan utama dalam industri aluminium, yang pada gilirannya memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari manusia. Salah satu manfaat utama bauksit adalah sebagai bahan dasar dalam proses pembuatan aluminium. Untuk menghasilkan aluminium yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti peralatan dapur dan perkakas rumah tangga, bauksit harus melewati serangkaian tahap pemurnian yang melibatkan proses bayer.

Baca juga : Tas Daur Ulang Kemasan Pocky Semarakkan Kegiatan Car Free Day di Jakarta

Proses bayer merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan aluminium dari bauksit. Ini melibatkan pencucian bauksit dalam larutan yang sangat panas, di mana kandungan aluminiumnya secara efisien terlepas dan dapat diambil. Setelah melalui tahap ini, bauksit yang telah dimurnikan memiliki tingkat kemurnian yang memadai untuk menghasilkan aluminium berkualitas tinggi.

Dengan keberlanjutan proses ini, industri aluminium dapat memenuhi permintaan akan logam tersebut untuk berbagai keperluan konsumen. Aluminium yang dihasilkan dari bauksit memiliki sifat yang sangat berguna dalam konstruksi peralatan dapur, perkakas rumah tangga, dan bahkan dalam industri otomotif dan manufaktur.

2. Bahan Pembuatan Kemasan Makanan

Bauksit, dengan sifat anti-air yang unggul, menjadi komponen kunci dalam produksi kemasan makanan, terutama kaleng. Campuran bauksit pada kaleng mampu mencegah kebocoran, menjaga kesegaran makanan, dan memberikan lapisan pelindung yang efektif. Hal ini tidak hanya berlaku pada kaleng logam tetapi juga diterapkan pada kemasan plastik, menunjukkan fleksibilitas bauksit dalam memenuhi standar keamanan dan keandalan dalam pengemasan.

Baca juga : Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Pelaku Usaha Lewat Program CVC

3. Bahan Abrasif untuk Finishing Produk

Dalam dunia manufaktur, bauksit memberikan sumbangan berharga sebagai bahan abrasif. Alat abrasif seperti ampelas, yang terbuat dari bauksit, digunakan untuk memperhalus dan membentuk permukaan benda. Dengan kemampuannya menghasilkan hasil akhir yang berkualitas tinggi, bauksit membantu mencapai standar tinggi dalam finishing produk, terutama pada material kayu dan besi. Proses ini tidak hanya meningkatkan estetika tetapi juga meningkatkan keawetan dan daya tahan produk.

4. Bahan Penutup Retakan dalam Konstruksi

Meskipun bauksit cenderung mudah patah, sifatnya yang tidak larut dalam air dan tahan api menjadikannya bahan ideal untuk menutup retakan pada struktur bangunan. Dalam konteks ini, bauksit digunakan sebagai bahan penutup retakan pada bangunan berukuran besar seperti waduk, jembatan, dan konstruksi lainnya. Keunggulan tahan api dan kemampuan menutup retakan membuat bauksit menjadi kontributor penting dalam meningkatkan ketahanan dan keamanan struktural bangunan.

5. Berperan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Penggunaan bauksit dalam berbagai industri tidak hanya memberikan manfaat fungsional tetapi juga mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan sifatnya yang dapat didaur ulang dan kontribusinya terhadap keberlanjutan kemasan makanan, finishing produk, dan konstruksi bangunan, bauksit membuktikan bahwa keberlanjutan dan efisiensi dapat dicapai melalui pemanfaatan sumber daya alam dengan bijak.

Baca juga : Ekspor Batu Bara dan Sawit Turun pada Juli 2023, Besi Baja Kinclong

6. Bahan Pembuatan Tinta

Bauksit, yang digunakan dalam pembuatan tinta print dan mesin fotokopi, menawarkan keunggulan dengan karakteristik tahan air. Kemampuannya yang tahan air membuatnya menjadi pilihan ideal sebagai campuran dalam material tinta, menjamin ketahanan terhadap luntur.

7. Bahan Baku Pembuatan Besi dan Baja

Limbah bauksit dapat dimanfaatkan dalam pembuatan besi dan baja, seperti disampaikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Proses ini melibatkan pencairan atau pelelehan residu bauksit sebelum dicampur dengan bahan lain dan dicetak, meskipun membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

8. Bahan Pembuatan Keramik

Bauksit juga berperan dalam industri keramik, khususnya untuk keramik teras dan kamar mandi. Sifat anti-air dari bauksit memberikan keunggulan dalam mencegah rembesan air pada lantai keramik. Selain itu, keberadaannya meningkatkan daya tahan keramik terhadap kerusakan akibat tetesan atau genangan air.

Baca juga : Pakar Sebut Larangan Ekspor Mineral Mentah Sudah Tepat

9. Penggunaan Bauksit dalam Pembuatan Pita Kaset Rekaman

Dahulu kala, bauksit memiliki peran tak terduga sebagai salah satu bahan pembuat pita kaset rekaman. Meskipun saat ini pita kaset menjadi langka karena popularitas musik digital, pemanfaatan bauksit dalam pembuatan pita kaset ternyata mencerminkan upaya untuk menjaga keawetan pita tersebut. Alasan pasti pemilihan bauksit belum terungkap sepenuhnya, namun karakteristik uniknya, terutama ketahanan terhadap air dan api, mungkin menjadi faktor penentu untuk memastikan pita kaset tetap tahan lama.

10. Manfaat Bauksit dalam Peralatan Medis

Selain keberadaannya dalam dunia hiburan, bauksit juga memberikan kontribusi penting dalam sektor medis. Aluminium yang diperoleh dari bijih bauksit menjadi bahan kunci dalam pembuatan berbagai peralatan medis dan aplikasi kesehatan. Sifat khusus aluminium, seperti kebersihan, kemampuan sterilisasi, dan ketahanan terhadap korosi, menjadikannya pilihan yang sangat dihargai dalam konteks medis.

   a. Sebagai Bahan Pembuat Alat Kesehatan

Aluminium dari bauksit terlibat dalam pembuatan instrumen medis, seperti alat bedah, tang, dan jarum suntik. Keberadaan aluminium dalam instrumen-ini bukan hanya memberikan kekuatan struktural, tetapi juga menyediakan sifat-sifat khusus yang mendukung prinsip kebersihan dan sterilisasi di lingkungan medis.

Baca juga : Asosiasi: Proses Pengolahan Bauksit Hingga Alumunium Lebih Panjang dan Mahal

   b. Daya Tahan Korosi dan Sterilisasi

Salah satu keunggulan aluminium dari bauksit adalah daya tahannya terhadap korosi, menjadikannya pilihan yang andal untuk peralatan medis. Kemampuannya untuk menjalani proses sterilisasi tanpa mengalami degradasi kualitas memastikan bahwa instrumen medis yang menggunakan aluminium tetap memenuhi standar kebersihan tinggi yang diperlukan dalam pengaturan medis.

  c. Peran Strategis dalam Pengembangan Peralatan Medis

Penerapan aluminium dari bauksit dalam peralatan medis mencerminkan peran strategisnya dalam kemajuan teknologi kesehatan. Dengan karakteristik yang mendukung aspek kebersihan dan kekuatan struktural, aluminium menjadi elemen krusial dalam mencapai inovasi dan keandalan dalam peralatan medis modern.
 

Meskipun bauksit mendukung berbagai industri, terdapat dampak negatif yang patut diperhatikan dalam kegiatan penambangannya.

Baca juga : Beri Relaksasi Ekspor Mineral Mentah ke Freeport, Ini Alasan Menteri ESDM

Berikut dampak negatif bauksit :

Dua buah kapal tongkang menampung biji bauksit siap ekspor di Sungai Carang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. (Antara/Henky Mohari)

1. Dampak Lingkungan

- Deforestasi: Proses penambangan bauksit seringkali memaksa penggundulan hutan, merugikan ekosistem dan mengancam keberagaman hayati.
- Erosi Tanah

Baca juga : Menteri ESDM Ungkap Ada 7 Proyek Smelter Bauksit Masih Mangkrak

Pembukaan lahan untuk penambangan dapat merusak struktur tanah, menyebabkan erosi, dan mengakibatkan tanah dan lumpur terbawa oleh air hujan ke sungai dan aliran air, mencemari ekosistem air.

- Kerusakan Air

Pencemaran air dapat terjadi melalui aliran yang terkontaminasi oleh bahan kimia atau partikel limbah pertambangan, menimbulkan risiko pada kesehatan manusia dan ekosistem air.

Baca juga : Nestlé Gandeng Qyos Luncurkan Studi untuk Pengembangan Kemasan Isi Ulang Kedua

- Dampak Udara

Debu dan partikel halus yang dihasilkan selama proses penambangan dan pengolahan bauksit dapat mencemari udara, berpotensi memengaruhi kualitas udara dan kesehatan manusia.

2. Dampak Sosial

- Relokasi Masyarakat

Baca juga : Youth Modest Fashion Summit 2022 Dorong Industri Fesyen Berkelanjutan

Aktivitas penambangan seringkali mengakibatkan relokasi masyarakat lokal dari tanah pendirian tambang atau pabrik, mengganggu kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya mereka.


- Ketidaksetaraan Ekonomi

Pendapatan yang dihasilkan dari penambangan bauksit tidak selalu terdistribusi secara merata di masyarakat lokal, menciptakan ketidaksetaraan ekonomi di antara penduduk.

Baca juga : Produk Lokal Berkualitas Internasional Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

3. Dampak Ekonomi

- Ketergantungan pada Industri Tertentu

Negara-negara yang sangat mengandalkan pendapatan dari penambangan bauksit dapat menjadi rentan terhadap fluktuasi harga bahan tambang dan permintaan pasar global.

- Risiko Ketergantungan Ekspor: Ketergantungan pada ekspor bauksit dapat menimbulkan risiko ekonomi, karena fluktuasi harga dan permintaan global dapat mengancam stabilitas ekonomi suatu negara. (Z-4)

Baca juga : Para Konten Kreator Diajak untuk Lebih Peduli Lingkungan

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat