visitaaponce.com

Proyek Smelter SGAR Mempawah Ditargetkan Beroperasi Oktober 2024

Proyek Smelter SGAR Mempawah Ditargetkan Beroperasi Oktober 2024
proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik MiND ID di Mempawah, Kalimantan Barat(dok: MIND ID)

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia menargetkan pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat bisa rampung dan segera bisa uji coba produksi atau commissioning pada Semester I 2024. Proyek SGAR ini dimiliki dua anggota Grup MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk., (ANTAM) dengan pelaksana proyek dilakukan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). 

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, dalam keterangan resminya kemarin mengatakan proyek dengan nilai investasi mencapai US$1,7 miliar tersebut bisa segera commissioning pada Semester I 2024 dan pada September atau Oktober 2024 bisa mulai beroperasi. 

"MIND ID menargetkan SGAR bisa mulai beroperasi dan first delivery itu pada September atau Oktober 2024. Kita optimis bisa mengejar target ini," ujarnya. 

Terkini, kata dia, progres pembangunan SGAR pada 2023 sudah melebihi target yang semula ditetapkan yakni sebesar 80%. Per 31 Desember 2023, progres pembangunan SGAR sudah mencapai 83,2%. "Makanya SGAR ini bisa rampung pada Juni 2024 nanti sehingga September atau Oktober sudah bisa first delivery," katanya. 

Heri menjelaskan anggota Grup MIND ID, pada 2024, PT Inalum akan melakukan Final Investment Decision (FID) atau Keputusan Final Investasi untuk dua proyek meliputi proyek ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan proyek SGAR fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat. Pengembangan smelter aluminium di Kuala Tanjung tersebut berkapasitas 600 ribu ton. 

Sementara untuk proyek SGAR fase 2 tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi alumina menjadi 3 juta ton dari yang hanya 1 juta ton per tahun dengan estimasi bahan bagi bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun. "Kalau semuanya berjalan sesuai rencana dan tidak ada hambatan maka akan mulai proses konstruksi pada 2025 untuk SGAR fase 2," ucapnya. 

"Kehadiran SGAR ini merupakan wujud dari mandat hilirisasi yang ditetapkan pemerintah kepada MIND ID. Melalui SGAR ini, MIND ID bisa mengolah bauksit menjadi aluminium tanpa harus mengekspor bahan mentah ke luar negeri dulu, karena SGAR merupakan smelter pelebur bauksit menjadi alumina," katanya. 

Selain itu, kata dia, kehadiran SGAR bisa membuat peningkatan nilai tambah program hilirisasi. "Dari alumina ini akan menghasilkan aluminium ingot seperti alloy, bollet, bar yang selanjutnya bisa menghasilkan produk aluminium kawat dan batang. Aplikasi dari hasil produk tersebut di antaranya untuk komponen pesawat terbang, kemasan makanan, refraktori, abrasif, dan yang lainnya," papar Heri.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat