Dukungan Sentimen mulai Habis, Pasar Saham Masuki Fase Jenuh Beli
![Dukungan Sentimen mulai Habis, Pasar Saham Masuki Fase Jenuh Beli](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/a46161bf4fafd290fdf069e601d0e492.jpg)
KENAIKAN pasar saham global mulai berat karena tidak ada lagi sentimen yang mampu mendukung pergerakan bagi pasar. Sebelumnya, pergerakan pasar hanya ditopang oleh sentimen penurunan tingkat suku bunga, yang masih asumsi dan belum pasti.
"Oleh karena itu, ketika bahan bakar sentimen habis, tidak ada yang dinantikan selanjutnya. Hal ini terlihat pada indeks Dow Jones hanya naik +0,30%, dan S&P 500 naik +0,14%," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (28/12).
Namun menariknya, semua indeks global, baik Asia dan Eropa ditutup di zona hijau, termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Jelang Libur Tahun Baru 2024
Seberapa jauh IHSG mampu melaju yaitu sejauh pelaku pasar dan investor memiliki tingkat keyakinan terhadap penurunan tingkat suku bunga akan terjadi, yang tampaknya keyakinan itu mulai memudar.
Sama dengan Dow Jones yang mulai berada di posisi jenuh beli, IHSG pun seperti itu. Artinya potensi koreksi dibutuhkan sebelum mengalami penguatan kembali.
Semakin tinggi kenaikan, semakin besar potensi koreksinya. Oleh karena hari ini atau nanti, koreksi adalah syarat yang dibutuhkan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu data Industrial profits atau laba industri Tiongkok meningkat pada November 2023, menjadi 29,5 (yoy) dari 2,7% di Oktober 2023, dan secara year-to-date masih tumbuh negatif meski lebih baik, naik dari -7,8% menjadi -4,4%.
Kenaikan ini disebabkan oleh langkah stimulus yang sudah dilakukan oleh Tiongkok yang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomian di tengah arus disinflasi.
Perusahaan juga mencatatkan hasil investasi yang besar pada bulan November, sehingga semakin mendorong keuntungan yang mereka dapatkan.
"Sejauh ini kami menilai apa yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok, mendapatkan respon positif, karena penjualan ritel di Tiongkok pun mengalami kenaikan," kata Nico.
Hal ini memberikan harapan bahwa kebijakan yang diambil telah membuat permintaan domestik mulai pulih dan mendorong industri mengalami perbaikan diikuti laba yang naik.
Baca juga: Proyeksi 2024, IHSG Bisa Sentuh 8.050
Namun meski data industrial profit naik, harga konsumen terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir, diikuti dengan penurunan biaya pabrik yang semakin cepat.
Pesanan baru yang diterima oleh konsumen pun mengalami penurunan hingga ke level terendah pada bulan Juni lalu, sehingga pabrik juga mengurangi pembelian bahan baku.
Hal ini menjadi kekhawatiran pelaku pasar, karena permintaan dari luar terhadap barang barang Tiongkok mulai melemah, dimana ekspor berada di titik terendah sejak tahun 2009 pada bulan Oktober 2023.
Penurunan permintaan telah membuat banyak perusahaan pada akhirnya masih harus berjuang dengan kelebihan produksi yang ada, sehingga proses destocking di industri masih berlanjut.
"Ini menjadi perhatian kami, karena meski industri mencatatkan untung, namun permintaan masih redup dan belum kembali sepenuhnya. Permintaan dari dalam dan luar masih terus mengalami penurunan, sehingga keraguan akan pemulihan ekonomi Tiongkok masih menjadi pertanyaan," kata Nico. (Z-6)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
IFG Life Ubah Susunan Direksi selepas Akuisisi Mandiri Inhealth
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Colorpak Indonesia Bagikan Dividen Rp39,28 Miliar
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Papan Pemantauan Khusus Diklaim untuk Ciptakan Pasar Modal Efisien
Muhammadiyah Tarik Dana Besar, Bagaimana Nasib BSI?
Nilai Pasar Nvidia Lampaui Apple Menjadi Perusahaan Terbesar Kedua di Dunia
Banggar DPR RI Soroti Temuan BPK Soal Dana Tapera
Culture Activation Program Jawara Diresmikan di Appreciation Night 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap