Human Error Diduga Jadi Biang Kerok Tabrakan Kereta di Cicalengka
![Human Error Diduga Jadi Biang Kerok Tabrakan Kereta di Cicalengka](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/7d9f3528ab6697d98398c805e6cea843.jpg)
DIREKTUR eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menduga penyebab tabrakan maut antara kereta api lokal Bandung Raya dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (5/1), akibat kelalaian manusia (human error).
Kecelakaan adu banteng itu terjadi di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka.
Deddy menuturkan human error bisa terjadi dari faktor kelalaian petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) yang mengatur sinyal keberangkatan atau penghentian kereta, atau karena ada kelalaian dari masinis yang melanggar ketentuan sinyal.
Baca juga : Jasa Raharja-KAI Beri Santunan untuk Korban Tabrakan KA Turangga
"Insiden ini bisa saja karena ada kelalaian PPAK yang tidak bisa mengatur kereta, sehingga kereta tabrakan, atau karena masinis yang melanggar sinyal," ujar Deddy saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (6/1).
Deddy menuturkan di Stasiun Cicalengka masih menggunakan perangkat sinyal secara mekanik alias pengaturan sinyal dilakukan secara manual oleh petugas. Sementara, sejak November 2022, persinyalan di Stasiun Haurpugur diganti dari sebelumnya mekani menjadi persinyalan elektrik.
Baca juga : Haurpugur - Cicalengka Mulai Dapat Dilalui, Kereta Api dari Daop 6 tidak Lewati Jalur Memutar
Dengan perbedaan sistem persinyalan tersebut, plus jalur yang dilewati merupakan jalur tunggal (single track), lebih rawan terjadi kecelakaan.
"Yang saya tahu ada permasalahan persinyalan. Di Stasiun Cicalengka itu masih mekanik alias sistem lama, sedangkan di Haurpugur itu lebih modern. Dengan perbedaan itu, petugas kereta tidak bisa melihat arah aman kereta,"
Pengamat transportasi itu menjelaskan sebenarnya di beberapa jalur kereta di Jawa masih banyak menggunakan single track. Namun, hal itu dianggap tidak menjadi masalah besar jika pengaturan persinyalan dijalankan dengan benar.
"Di Pulau Jawa ini yang pakai single track masih banyak tersebar. Sebenarnya kalau sistemnya berjalan bagus itu tak masalah," ucapnya.
Kendati demikian, Deddy berharap ada percepatan pembangunan jalur ganda di Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka untuk mengantisipasi kecelakaan tabrakan adu banteng. Ia kemudian menyerahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk hasil akhir investigasi penyebab tabrakan maut kereta di Cicalengka yang menewaskan empat orang.
'Kita tunggu saja kesimpulan penyebab kecelakaan tabrakan kereta tersebut dari KNKT. Namun, yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini tetap operator yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI)," pungkasnya.
Tunggu Investigasi KNKT
Dihubungi terpisah, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung Ayep Hanapi membenarkan ada perbedaan sistem persinyalan di Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka. Namun, pihaknya tidak ingin membuat asumsi atau menduga-duga penyebab tabrakan maut kereta tersebut.
"Kalau masalah persinyalan intinya kami di Daop 2 masih menunggu investigasi dari KAI dan KNKT," ucapnya.
Saat ini, lanjutnya, tim investigasi dari KAI dan KNKT masih melakukan pemeriksaan lebih dalam di lokasi kejadian KA Turangga dan KA Bandung Raya di Cicalengka.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sub-Bagian Data, Informasi dan Humas KNKT Anggo Anurogo menerangkan baru dilakukan proses investigasi awal. Pihaknya masih mengumpulkan data dan keterangan saksi-saksi dari insiden adu benteng itu.
"Kami masih proses pengumpulan data dan fakta di lapangan. Kalau ada hal yang sekiranya penting untuk disampaikan, kami akan beritahukan," tutupnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
PM Republik Ceko Petr Fiala Belasungkawa Atas Kecelakaan Kereta di kota Pardubice
4 Tewas, 26 Luka Akibat Kecelakaan Kereta di Republik Ceko
KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, 4 Anggota Keluarga Ponpes Sidogiri Tewas
Taksi Online Tertabrak Kereta Api di Deli Serdang, Satu Penumpang Tewas
Evakuasi KA Anjlok Usai, Jalur Bisa Dilewati dengan Kecepatan Terbatas
32 Korban Terluka Akibat Anjloknya KA Argo Semeru, Sebagian Rangkaian KA Berhasil Dievakuasi
Bencana Angin Puyuh di Cicalengka, Membuat Gedung Rekapitulasi Pemilu 2024 Rusak
Ahli Waris Korban Kecelakaan KA di Cicalengka Terima Manfaat BPJamsostek
Kemenhub: Jalur Ganda Kereta Cicalengka-Bandung Rampung Tahun Ini
KNKT masih Lakukan Pemeriksaan Petugas di Stasiun Haurpugur dan Cicalengka
Jasa Raharja-KAI Beri Santunan untuk Korban Tabrakan KA Turangga
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap