visitaaponce.com

Bencana Angin Puyuh di Cicalengka, Membuat Gedung Rekapitulasi Pemilu 2024 Rusak

Bencana Angin Puyuh di Cicalengka, Membuat Gedung Rekapitulasi Pemilu 2024 Rusak
Gedung LEC yang digunakan sebagai tempat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 di Kecamatan Cicalengka juga mengalami kerusakan akibat angin puting(Pemkab Humas Bandung)

ANGIN puting beliung yang melanda perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung Jawa Barat ( Jabar) pada Rabu (22/2) sore, mengenai Gedung Language Education Centre (LEC). Gedung tersebut digunakan sebagai tempat rekapitulasi hasil perhitungan dan perolehan suara Pemilu 2024, di tingkat Kecamatan Cicalengka.

Bupati Bandung Bandung Dadang Supriatna meninjau langsung lokasi terdampak bencana angin puting beliung di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, sekitar pukul 19.30 WIB, Rabu (21/2). 

"Saya turun langsung ke lapangan untuk mengecek dan melakukan assesment terkait kerusakan yang terjadi. Serta membantu untuk menyelesaikannya secepat mungkin, melalui dana Bantuan Tidak Terduga (BTT)," ujarnya.

Baca juga : 26 Rumah di Tasikmalaya Rusak Diterjang Puting Beliung

Menurut Dadang, yang jelas dan berdasarkan pengecekan yang dilakukan di Gedung LEC, yang digunakan sebagai gudang logistik PPK Cicalengka yang berasal dari 12 desa dalam kondisi aman dan berhasil diselamatkan semuanya.

Memang pada saat rekapitulasi dilakukan baru 1 desa penghitungannya, tiba-tiba terjadi bencana puting beliung yang mengakibatkan bocornya atap gudang logistik gudang PPK Cicalengka.

"Namun sekarang logistik surat suara sudah diamankan di gudang yang lebih steril dan sudah dalam keadaan terkunci rapat. Sehingga logistik surat suara Pemilu 2024 di Gudang PPK Cicalengka, dalam keadaan kondisi aman," ungkapnya.

Baca juga : Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Bandung Barat

Dadang menambahkan dengan kondisi bocornya atap gedung dan listrik padam, rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di Gudang PPK Cicalengka dihentikan sementara. Selanjutnya pihak PPK, termasuk KPU dan Bawaslu, akan konsolidasi untuk melanjutkan penghitungan suara. Sehingga proses rekapitulasi di gudang PPK Cicalengka ini, bisa berjalan lancar tanpa hambatan lagi.

"Di sekitar lokasi tersebut juga terjadi pohon tumbang sekitar pukul 16.30 WIB, yang mengakibatkan batang pohon bersar tersebut menghalangi Jalan Raya Bypass Rancaekek-Cicalengka. Tapi kejadian pohon tumbang semua sudah diatasi dengan cepat oleh Tim Rescue Cicalengka dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung dengan memotong pohon yang tumbang menggunakan chain saw, sehingga arus lalu lintas kembali lancer," bebernya.

Sampai kini Pemkab Bandung masih mendata kerusakan dan kerugian yang dialami akibat dari bencana puting beliung ini.

Baca juga : Seratusan Rumah Warga Tambun Rusak Diterjang Puting Beliung

Data sementara, sejumlah karyawan pabrik terluka, sejumlah genting rumah dan atap pabrik berterbangan, kios-kios hancur dan baliho tumbang. Di beberapa titik, truk-truk dan sepeda motor terguling akibat angin kencang tersebut. Sebagian bangunan PT Kahatex dan beberapa papan reklame di Jalan Raya Bypass Rancaekek juga mengalami kerusakan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengatakan selain bangunan milik PT Kahatex, ada lima bangunan pabrik lainnya di Jatinangor dan Cimanggung yang rusak. 

"Rumah-rumah penduduk di empat desa rusak. Jumlahnya masih didata, selain itu sejumlah pohon yang berada di sepanjang Jalan Raya Bandung- Garut juga tumbang tersapu angin, mengennai sejumlah sepeda motor dan satu unit mobil, Meski demikian tidak ada korban jiwa," jelasnya.

Data dari Tim Tanggap Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (TDRR) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumedang menyebut, Desa Citanggulun dan Desa Cipasir di Kecamatan Jatinangor dan sejumlah wilayah di Kecamatan Rancaekek juga terdampak.

"Data sementara yang didapat 19 keluarga yang terdiri dari 48 jiwa di Kampung Situbuntu RT 04/02 Desa Mangunarge, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang juga terdampak. Hujan yang terus turun hingga malam hari menyulitkan kami melakukan assessment," kata Ketua MDMC Kabupaten Sumedang, Alfitriyanto. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat