visitaaponce.com

Batu Bara masih Dibutuhkan dalam Pembangunan Indonesia

Batu Bara masih Dibutuhkan dalam Pembangunan Indonesia
VP Investor Relations & Chief Economist PT BUMI Resources, Achmad Reza Widjaja menjelaskan bisnis batu bara terkini(DOK/ISTIMEWA)


BATU bara masih jadi modal kebangkitan ekonomi Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih memerlukan energi yang berimbah, selain energi terbarukan.

"Energi terbarukan yang mengandalkan air, angin, dan matahari masih terbatas dan belum mencukupi. Karena itu, batu bara masih dibutuhkan," ungkap VP Investor Relations & Chief Economist PT BUMI Resources, Achmad Reza Widjaja, di Bandung, Kamis (4/7).

Didampingi Manager Investor Relations, PR & Media PT BUMI Resources, Ricco Surya, dia menambahkan penggunaan batu bara harus bijak. Terkait soal lingkungan, misalnya, di Indonesia masalah disebabkan oleh perusahaan tambang batu bara kecil.

Baca juga :  Indonesia harus Maksimalkan Penerapan Batu Bara Bersih dan Ramah Lingkungan

"Mereka menambang batu bara, lalu lubang galian mereka tinggalkan. Penanganan lingkungannya tidak ada," lanjutnya.

Sementara pertambangan besar, papar Reza, sangat memperhatikan lingkungan. PT Bumi Resources sendiri sudah mendapatkan berbagai penghargaan terkait penanganan lingkungan, yang jumlahnya sudah tidak terhitung.

Lebih jauh dia mengungkapkan dulu Bumi Resources adalah perusahaan asing. Kemudian diakuisisi Kelompok Usaha Bakrie, yang sangat memperhatikan lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga : Ekonomi AS Diperkirakan tidak Stagflasi, ini Alasan Yellen

"PT Bumi Resources bila melakukan penambangan selalu berkonsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Bahkan bila ada tetesan oli di tambang, kita didenda sangat besar oleh Kementerian Lingkungan Hidup," tambahnya.


Produksi naik


Sampai saat ini, ujar Reza, pemerintah masih bertahan dengan batu bara. Karena energi yang siap hanya batu bara sesuai dengan daya beli masyarakat. Salah satunya digunakan untuk  pembangkit listrik tenaga uap yang bahan bakarnya batu bara.

Baca juga : Peta Jalan Emisi Indonesia untuk Pakta Transisi Energi Senilai Rp319 Triliun

Dia menyatakan pada 2023 target produksi nasional batu bara adalah 690 juta ton per tahun. Di akhir tahun, pemerintah menaikkan menjadi 770 juta ton. Pada 2024 target dinaikkan menjadi 970 juta ton.

PT Bumi Resources, saat ini memiliki dua tambang yang mampu menghasilkan batu bara hingga 110 tahun ke depan.

Natu bara bisa diubah berbagai macam produk yang bernilai tambah seperti metanol, LPG, dan amonia.

Baca juga : Kejati Sumsel Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Saham Bukit Asam

Terkait produksi batu bara, Reza mengungkapkan, setiap tahun target produksi terus meningkat. Ada kewajiban 25% hasil produksi harus masuk ke PLN.

"Tmbang batu bara adalah penyumbang royalti terbesar untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak, yakni sekitar 10%. Pastinya batu bara masih menjadi modal kebangkitan ekonomi bangsa," pungkasnya.

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat