visitaaponce.com

Peta Jalan Emisi Indonesia untuk Pakta Transisi Energi Senilai Rp319 Triliun

Peta Jalan Emisi Indonesia untuk Pakta Transisi Energi Senilai Rp319 Triliun
Petugas melakukan perawatan panel surya pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.(Antara/Fikri Yusuf.)

INDONESIA memangkas target emisi karbon untuk sektor ketenagalistrikan pada 2030. Pemerintah berjanji meningkatkan porsi energi terbarukan dalam peta jalan yang dirilis pada Rabu (1/11) sebagai upaya mengurangi konsumsi batu bara.

Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara itu berupaya mencapai emisi sektor ketenagalistrikan nol bersih pada 2050. Imbalan pendanaan untuk rencana Kemitraan Transisi Energi yang Adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai US$20 miliar atau sekitar Rp319 triliun.

Berdasarkan rencana tersebut, Indonesia berjanji mengurangi emisi karbon sektor ketenagalistrikan hingga mencapai puncaknya sebesar 250 juta metrik ton pada 2030. Angka ini turun dari batas sebelumnya sebesar 290 juta.

Baca juga: The Fed Kemungkinan Pertahankan Suku Bunga Lagi

Pemerintah juga berencana meningkatkan pangsa pembangkit energi terbarukan menjadi 44% pada 2030. Ini naik dari target awal sebesar 34%. Hal tersebut menurut dokumen perencanaan yang dirilis pada Rabu.

Pendanaan pemerintah dan swasta senilai miliaran dolar AS untuk rencana tersebut, yang dirilis tahun lalu, mengikuti model yang pertama kali diujicobakan di Afrika Selatan dan kemudian diumumkan di Vietnam dan Senegal. Negara-negara kaya menjanjikan dana untuk transisi energi di negara-negara berkembang.

Baca juga: Toyota Naikkan Perkiraan Tahunan karena Laba Bersih Melesat

Pemerintah Indonesia dilaporkan tidak senang dengan usulan bauran pembiayaan yang diusulkan dalam kesepakatan JETP, karena khawatir akan ditawarkan sebagian besar pinjaman dengan suku bunga pasar yang membebani pemerintah dengan utang. Namun mereka menetapkan target yang lebih ambisius dalam dokumen yang berjudul Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif atau Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) dan menyatakan bahwa rencana tersebut tidak mengikat.

"CIPP ialah dokumen hidup yang berarti akan diperbarui setiap tahun," kata Edo Mahendra, kepala sekretariat JETP Indonesia, dalam satu pernyataan. Dokumen ini diterbitkan untuk konsultasi publik dan dokumen finalnya akan dikirim sebelum KTT iklim COP28 di Uni Emirat Arab yang dimulai akhir bulan ini.

Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan enam negara Eropa menandatangani perjanjian dengan Indonesia--salah satu eksportir batu bara dan pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di dunia--untuk mengalihkan ketergantungannya pada batu bara. Angka-angka baru yang dikeluarkan Jakarta pada dokumen Rabu tidak memperhitungkan sejumlah pembangkit listrik tenaga batu bara baru yang menghasilkan listrik bagi pabrik-pabrik, bukan menyalurkan listrik ke jaringan listrik.

Namun sekretariat JETP mengatakan Indonesia dan negara-negara penanda tangan memiliki komitmen yang kuat untuk mengidentifikasi dan menerapkan solusi yang layak di masa depan. Indonesia telah berjanji untuk berhenti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru. 

Namun meskipun mendapat protes dari para aktivis, Indonesia tetap melanjutkan pembangunan pembangkit listrik yang sudah direncanakan. Mereka juga mencoba memosisikan diri sebagai pemain kunci di pasar kendaraan listrik sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Namun, beberapa kawasan industri tempat pabrik peleburan nikel yang boros energi menggunakan bahan bakar batu bara. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat