Peta Jalan Emisi Indonesia untuk Pakta Transisi Energi Senilai Rp319 Triliun
![Peta Jalan Emisi Indonesia untuk Pakta Transisi Energi Senilai Rp319 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/6c4b35441dca86fa357ab600a4db31b9.jpg)
INDONESIA memangkas target emisi karbon untuk sektor ketenagalistrikan pada 2030. Pemerintah berjanji meningkatkan porsi energi terbarukan dalam peta jalan yang dirilis pada Rabu (1/11) sebagai upaya mengurangi konsumsi batu bara.
Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara itu berupaya mencapai emisi sektor ketenagalistrikan nol bersih pada 2050. Imbalan pendanaan untuk rencana Kemitraan Transisi Energi yang Adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai US$20 miliar atau sekitar Rp319 triliun.
Berdasarkan rencana tersebut, Indonesia berjanji mengurangi emisi karbon sektor ketenagalistrikan hingga mencapai puncaknya sebesar 250 juta metrik ton pada 2030. Angka ini turun dari batas sebelumnya sebesar 290 juta.
Baca juga: The Fed Kemungkinan Pertahankan Suku Bunga Lagi
Pemerintah juga berencana meningkatkan pangsa pembangkit energi terbarukan menjadi 44% pada 2030. Ini naik dari target awal sebesar 34%. Hal tersebut menurut dokumen perencanaan yang dirilis pada Rabu.
Pendanaan pemerintah dan swasta senilai miliaran dolar AS untuk rencana tersebut, yang dirilis tahun lalu, mengikuti model yang pertama kali diujicobakan di Afrika Selatan dan kemudian diumumkan di Vietnam dan Senegal. Negara-negara kaya menjanjikan dana untuk transisi energi di negara-negara berkembang.
Baca juga: Toyota Naikkan Perkiraan Tahunan karena Laba Bersih Melesat
Pemerintah Indonesia dilaporkan tidak senang dengan usulan bauran pembiayaan yang diusulkan dalam kesepakatan JETP, karena khawatir akan ditawarkan sebagian besar pinjaman dengan suku bunga pasar yang membebani pemerintah dengan utang. Namun mereka menetapkan target yang lebih ambisius dalam dokumen yang berjudul Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif atau Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) dan menyatakan bahwa rencana tersebut tidak mengikat.
"CIPP ialah dokumen hidup yang berarti akan diperbarui setiap tahun," kata Edo Mahendra, kepala sekretariat JETP Indonesia, dalam satu pernyataan. Dokumen ini diterbitkan untuk konsultasi publik dan dokumen finalnya akan dikirim sebelum KTT iklim COP28 di Uni Emirat Arab yang dimulai akhir bulan ini.
Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan enam negara Eropa menandatangani perjanjian dengan Indonesia--salah satu eksportir batu bara dan pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di dunia--untuk mengalihkan ketergantungannya pada batu bara. Angka-angka baru yang dikeluarkan Jakarta pada dokumen Rabu tidak memperhitungkan sejumlah pembangkit listrik tenaga batu bara baru yang menghasilkan listrik bagi pabrik-pabrik, bukan menyalurkan listrik ke jaringan listrik.
Namun sekretariat JETP mengatakan Indonesia dan negara-negara penanda tangan memiliki komitmen yang kuat untuk mengidentifikasi dan menerapkan solusi yang layak di masa depan. Indonesia telah berjanji untuk berhenti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru.
Namun meskipun mendapat protes dari para aktivis, Indonesia tetap melanjutkan pembangunan pembangkit listrik yang sudah direncanakan. Mereka juga mencoba memosisikan diri sebagai pemain kunci di pasar kendaraan listrik sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Namun, beberapa kawasan industri tempat pabrik peleburan nikel yang boros energi menggunakan bahan bakar batu bara. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Miliki Agrowisata, UMSU akan Menjadi Percontohan Kampus Hijau di Indonesia
Perlu Revolusi Energi ke Sumber Lebih Hijau
Anggota Komisi VI DPR Ingatkan Distribusi Energi Harus Dikelola dengan Baik
Pemerintahan Baru Diharapkan Memiliki Strategi Jitu Kelola SDA
Ini Perbedaan Classical Feng Shui dan Imperial Feng Shui
Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim
Pertamina Komitmen Perkuat Jaringan Gas Rumah Tangga
Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework
Bumi Sedang Tidak Baik, Transisi Energi Diminta Segera Dilakukan
Pemerintah Diminta Tentukan Prioritas PLTU yang Bisa Dipensiunkan
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
Masa Depan Industri Energi Surya di Indonesia Dianggap Cerah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap