Mengapa Harus Impor Beras Ini Kata Bapanas
![Mengapa Harus Impor Beras? Ini Kata Bapanas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/09b03fcc1285014b92a93945635f27f6.jpeg)
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan hasil panen pada Januari 2024 diperkirakan mencapai 1 juta ton. Meski demikian, ada gap produksi beras untuk dalam negeri sekitar 2,8 juta ton. Oleh karena itu, Arief mengatakan pemerintah menutup kekurangan itu dengan impor beras. Selain itu, pemerintah juga memastikan stok beras untuk Ramadan dan Lebaran aman.
"Kebutuhan beras kita satu bulan sekitar 2,5-2,6 juta ton. Dua bulan itu akibatnya El Nino ini, Januari-Februari kita kekurangan (beras) sekitar 2,8 juta ton. Tapi kita akan cover (tutup) dengan yang carry over (stok beras) 2023 dan importasi yang masuk di 2024," terang Arief seusai menghadiri rapat terbatas soal ketersediaan beras yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1).
Arief menuturkan presiden telah menyetujui impor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini. Namun, agar harga beras hasil panen tidak anjlok dengan masuknya impor, Arief mengatakan presiden minta harga beras dari petani tetap dijaga.
Baca juga : 27 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
"Syaratnya memang harga di tingkat petani tetep dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu mudah-mudahan bisa di-cover," tutur Arief.
Pemerintah, sambungnya, mengimpor beras dari Vietnam, Thailand dan Cina. Impor menurut Arief diperkirakan akan masuk sebelum panen raya. Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan beras sera jagung menjadi komoditas yang paling diantisipasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Stok kedua komoditas itu, ujar Mendag, dipastikan harus cukup.
"Tadi dibahas persediaan stok beras, kemudiaan persediaan stok jagung karena itu bahan pakan untuk ayam petelur dan ayam potong. Kemudian juga persiapan untuk operasi pasar, persiapan beras yang masuk ke pasar," terang Mendag.
Baca juga : Harga Beras Melambung, Gagal Panen dan Pemilu jadi Pemicunya
Mendag mengungkapkan dalam rapat terbatas disepakati untuk mempercepat impor beras yang sempat tertunda pada 2023. Impor awal yang sempat tertunda (carry over), ujarnya, sebesar 600 juta ton. Selain itu, ditambah 2 juta ton pada tahun ini.
"Hanya memang perlu waktu untuk di pelabuhan itu bongkar muatnya," tuturnya. (Ind/Z-7)
Baca juga : Kepala Bapanas Bantah Politisasi Bantuan Pangan
Terkini Lainnya
Hasil Panen Petani di Tasikmalaya Anjlok Terserang Hama Wereng dan Burung Pipit
KLHK Pamerkan Hasil Panen Petani melalui Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Mengapa Harga Beras Global Tinggi?
Wapres Panen Udang di Kebumen, Capai 40 Ton per Ha
DPR Didorong Gelar Pansus Usut Dugaan Skandal Impor Beras
KPK Didesak Tindaklanjuti Laporan Dugaan Demurrage Beras
Serapan Pupuk Subsidi Baru 32%, Komisi IV DPR: Penyaluran tidak Efektif
Bulog Indramayu Pastikan Persediaan Beras Aman
Harga Beras Penyumbang Deflasi Tertinggi di DIY
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap