visitaaponce.com

CSIS Hilirisasi Bukan Jawaban atas Semua Masalah

CSIS: Hilirisasi Bukan Jawaban atas Semua Masalah
Pertamina EP temukan sumber migas baru di Kabupaten Bekasi.(Antara)

PENELITI Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Deni Friawan menyebut apa yang disampaikan oleh semua calon wakil presiden (cawapres) dalam debat cawapres mengenai pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan hilirisasi sudah benar.

"Namun yang perlu diperhatikan dan perlu diketahui, bahwa hal itu tidak berarti bahwa kita bisa melakukan hilirisasi atau memperluas hilirisasi ini kepada seluruh komoditas sumber daya alam yang kita miliki sebagaimana yang diutarakan oleh cawapres nomor 2, karena kita tidak semua hal masalah itu jawabannya adalah hilirisasi. Hilirisasi itu bukan teh sosro yang apapun makanannya minumnya teh sosro, jadi bukannya apapun masalahnya jawabannya hilirisasi," ucap Deni pada Senin (22/1).

Perlu diingat, walaupun Indonesia memiliki Sumber daya Alam (SDA) yang banyak, ujar Deni, bukan selalu berarti bahwa Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari mengolah produk-produk hilirisasi dari SDA itu sendiri.

Baca juga: ESDM: Temuan Mineral Kritis Litium dan Boron di Jawa Tengah Menjanjikan

Memiliki kepemilikan SDA atau kedekatan sumber daya alam dengan industrinya bukanlah merupakan faktor utama atau faktor yang penting dari keberhasilan hilirisasi industri dari sumber daya itu.

"Tetapi terdapat banyak faktor lain yang lebih penting seperti misalnya kesediaan energi, kesediaan infrastruktur, ketersediaan sumber daya manusia yang mencukupi, ketersediaan pasar yang luas, dan yang paling penting yang seringkali dilupakan oleh pemerintah kita adalah adanya kepastian hukum itu yang kita tidak miliki," tegasnya.

Baca juga: Profil Panelis Debat Keempat, Pakar Lingkungan Undip Sudharto Prawoto Hadi

Indonesia, lanjut Deni, cenderung untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang mudah seperti ekspor banned untuk mendorong hilirisasi, akan tetapi justru merupakan faktor penting yaitu perbaikan iklim usaha dan kepastian hukum yang bisa meng-attract investor atau usaha di Indonesia.

"Hal yang lain itu juga yang perlu diingat bahwa Indonesia walaupun dia memiliki sumber daya alam yang melimpah tapi tidak seluruh jenis sumber daya alam atau komoditi itu Indonesia adalah produsen utamanya," ungkap dia.

Hal terakhir yang ia sampaikan terkait dengan hilirisasi adalah masalah dampak buruk dari hilirisasi. Ia menilai ketiga calon terutama calon nomor 1 dan nomor 3 secara tepat mengkritisi bahwa kebijakan yang imunisasi yang dilakukan saat ini ugal-ugalan dan serampangan.

"Dan paslon nomor 2 yang mendukung dan berencana untuk melanjutkan ilustrasi juga mengakui bahwa perlu adanya titik tengah antara kepentingan hilirisasi dan kelestarian lingkungan. Karena itu misalnya paslon nomor 2 juga menyatakan cabut IUP atau misalnya AMDAL tapi apa yang dinyatakan itu ternyata bertolak belakang dengan praktek yang saat ini terjadi," pungkasnya.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat