visitaaponce.com

Kepengurusan ALFI 2023-2028 Ditetapkan, Siap Hadirkan Efisiensi Sistem Logistik

Kepengurusan ALFI 2023-2028 Ditetapkan, Siap Hadirkan Efisiensi Sistem Logistik
Penetapan kepengurusan ALFI/ILFA 2023-2028(Dok. ALFI/ILFA)

KEPENGURUSAN Dewan Pengurus Pusat (DPP)  Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistics & Forwarders Association (ILFA) masa bakti 2023-2028 resmi ditetapkan. 

PR & Communication ALFI/ILFA Poppy Zeidra mengatakan, pihaknya kini fokus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan sistem logistik yang efisien. 

“Kami, bersama pak Ketum Akbar Djohan, dan tim seluruhnya sangat peduli dengan ekosistem logistik yang dapat diversifikasi, aman, transparan, dan berkelanjutan. Inilah 4 fokus utama kita,” kata Poppy.

Baca juga : Pentingnya Aspek Pelayanan pada Industri Logistik

News Anchor Ekonomi dan Bisnis yang juga aktif sebagai anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bidang logistik itu meyakini ALFI/ILFA dapat menyelesaikan berbagai masalah transportasi, baik angkutan barang melalui darat (jalan raya dan kereta api), menggunakan kapal laut maupun pesawat udara. 

Data World Bank mencatat Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 berada di peringkat ke-63 dari 139 negara. Beberapa negara lain yang berada di atas Indonesia adalah Singapura (1), Tiongkok (19), Thailand (34), Vietnam (43), Malaysia (26), dan India (38). 

Poppy mencatat bahwa Indonesia masih berada di peringkat 116 dari 213 negara dalam Indeks Trading Across Borders tahun 2020. Peringkat ini dipengaruhi oleh nilai keefektifan waktu dan biaya yang perlu ditingkatkan. 

Baca juga : Sektor Logistik Diprediksi Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Ketua Umum ALFI/ILFA Akbar Djohan mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung sektor logistik nasional menjadi level efisien. Upaya ini diharapkan berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045. Akbar menilai Indonesia masih stagnan di peringkat ke-116 karena ekosistem logistik nasional belum efisien. 

Menurutnya, biaya logistik Indonesia tergolong tinggi dibandingkan lima negara ASEAN lain. 

“Koordinasi dan bekerjasama yang baik dalam menyelesaikan masalah transportasi ini cukup krusial, utamanya untuk mewujudkan kinerja angkutan barang yang lebih baik, khususnya angkutan barang dengan keselamatan yang terjamin (aman), cepat dan tepat waktu, serta tarif yang wajar,” tandasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat