visitaaponce.com

Kredit Moncer, BTN Catat Laba Tumbuh 15 Persen pada 2023

Kredit Moncer, BTN Catat Laba Tumbuh 15 Persen pada 2023
BTN berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,5 trilun pada 2023(Dok. BTN)

BANK Tabungan Negara atau Bank BTN berhasil meraih laba bersih sebesar Rp3,5 triliun selama tahun 2023, atau menunjukkan pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,04 triliun. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan penyaluran kredit, pembiayaan, dan pendapatan berbasis fee perusahaan pada tahun 2023.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan, keberhasilan ini adalah hasil dari transformasi bisnis yang telah dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Transformasi tersebut secara menyeluruh memberikan dampak positif pada berbagai aspek keuangan, termasuk laba, penyaluran kredit, perolehan dana pihak ketiga (DPK), terutama dana murah, serta kenaikan aset.

"Kinerja luar biasa perusahaan pada tahun 2023 menjadi momentum untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan pada tahun ini. Kami optimistis bahwa dengan berbagai strategi bisnis yang kami terapkan, kinerja keuangan pada tahun 2024 akan semakin positif," ungkap Nixon di Jakarta, Senin (12/2).

Baca juga : Sukuk untuk Pembiayaan Tapera Diluncurkan

Ia menjelaskan, laba bersih yang dicatat sebagian besar dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang sukses. Sepanjang 2023, BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun, meningkat 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp298,28 triliun. Nixon menekankan pendekatan hati-hati dalam penyaluran kredit untuk menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) dengan baik.

Selain pertumbuhan kredit, BTN berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp349,93 triliun pada tahun 2023, meningkat 8,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp321,93 triliun. Dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) memberikan kontribusi signifikan dengan mencapai Rp188 triliun, naik 20,4% dibandingkan 2022, dan mencapai 53,7% dari total DPK.

Baca juga : Kredit Bank DKI Merekah 14,82% Tembus Rp50 Triliun

"Kenaikan yang signifikan ini dalam dana murah didukung oleh transformasi digital banking yang dilakukan BTN, terutama melalui aplikasi BTN Mobile," terang Nixon.

Hingga akhir 2023, jumlah pengguna BTN Mobile mencapai 2,7 juta, dengan total transaksi mencapai 235 juta. Transaksi yang meningkat di BTN Mobile juga turut meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee-based income/FBI) perusahaan, naik 60,1% menjadi Rp3,2 triliun pada tahun 2023 dari Rp2 triliun tahun sebelumnya.

Nixon menyatakan keinginan BTN untuk terus menciptakan rantai nilai berkelanjutan dalam ekosistem digital, khususnya pada inti bisnis di bidang KPR. Pihak bank berkomitmen untuk terus menambah mitra dan layanan dalam BTN Mobile untuk memudahkan nasabah baru maupun nasabah yang sudah ada dalam bertransaksi untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk yang berkaitan dengan kepemilikan rumah.

Baca juga : Laba BTN Syariah Capai Rp281,21 Miliar di Semester I 2023

Secara keseluruhan, dengan total penyaluran kredit dan perolehan DPK yang tumbuh signifikan, BTN mampu mencatatkan total aset sebesar Rp439 triliun sepanjang tahun 2023, meningkat 9,1% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp402 triliun.

"Bank BTN berhasil menjaga momentum pertumbuhan bisnis sepanjang 2023 dengan perbaikan strategi secara berkelanjutan dan dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pertumbuhan sesuai dengan visi kami untuk menjadi Bank KPR Terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2025. Seiring dengan visi tersebut, BTN yang telah mencapai usia 74 tahun berharap terus memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi backlog perumahan di Indonesia yang saat ini masih mencapai 12,7 juta," jelas Nixon.

Aset BTN Syariah Melonjak

Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, atau BTN Syariah, juga mencatatkan kinerja gemilang pada tahun 2023. BTN Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp702,3 miliar, meningkat 110,5% dibandingkan dengan Rp333,6 miliar pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan penyaluran pembiayaan BTN Syariah sebesar 17,4% menjadi Rp37,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp31,6 triliun.

Baca juga : BTN Incar Kredit Tumbuh 10% hingga 11% Tahun Ini

"Pertumbuhan yang signifikan juga terjadi pada DPK BTN Syariah yang tumbuh pesat sebesar 20,7% menjadi Rp41,8 triliun pada tahun 2023, dari Rp34,64 triliun pada tahun sebelumnya," kata dia.

Kinerja gemilang dalam penyaluran pembiayaan dan perolehan DPK tersebut membuat posisi aset BTN Syariah mengalami lonjakan sebesar 19,79% menjadi Rp54,3 triliun pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp45,3 triliun. Nixon menyoroti pencapaian ini dan mengumumkan kewajiban untuk melakukan spin off BTN Syariah serta mendirikan Business Unit Syariah (BUS) yang akan dilaksanakan tahun ini. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat