visitaaponce.com

BTN Incar Kredit Tumbuh 10 hingga 11 Tahun Ini

BTN Incar Kredit Tumbuh 10% hingga 11% Tahun Ini
Komisaris Utama Bank BTN Chandra M Hamzah (kiri) bersama Dirut terpilih Nixon LP Napitupulu (tengah) dan Wakomut Iqbal Latanro usai RUPST.(Dok.BTN)

BANK BTN akan menggenjot pemberian kredit melalui pemberian fasilitas penambahan pembiayaan atau top up bagi para debitur KPR-nya yang memiliki track record baik. Hal ini menjadi salah satu upaya perseroan mencapai pertumbuha kredit di level 10% tahun ini. 

Dalam catatan BTN  ada sebanyak 600 ribu debitur KPR yang memiliki kolektibilitas lancar dan tertib mengangsur bertahun-tahun tanpa pernah menunggak menjadi target pemberian fasilitas ini.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya akan memanfaatkan kemajuan teknologi guna mengimplementasikan rencana itu. "Nasabah akan dihubungi BTN, jadi bukan lagi nasabah yang mengajukan. Lalu prosesnya akan secara digitalized, bahkan untuk tanda tangan persetujuan kita mengajukan secara digital atau persetujuan dengan rekaman suara," kata Nixon dalam media briefing di Jakarta, Jumat (24/3). 

Saat ini BTN baru melakukan penawaran itu kepada 1.000 nasabah sembari mengetahui beberapa hal yang perlu diperbaiki ke depannya. Respon yang diterima cukup baik. Sekitar 20% memberikan tanggapan yang baik. 

"Kami melihat bahwa debitur KPR yang sudah 5 tahun pasti memiliki tambahan kebutuhan untuk merenovasi rumahnya. Inilah yang kami sasar karena secara aset nilainya sudah naik tapi kewajibannya menurun. Sehingga ada ruang untuk memberikan kredit tambahan sesuai kebutuhan mereka," tandas Nixon. 

Adapun BTN  optimistis tahun ini akan meraih kinerja yang gemilang seiring dengan susunan direksi baru perseroan. Seperti diketahui pada Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) Bank BTN Tahun Buku 2022 pada Kamis, 16 Maret 2023 lalu memutuskan untuk merombak jajaran direksi perseroan. 

Pemegang saham menunjuk Nixon LP Napitupulu menjadi Direktur Utama Bank BTN menggantikan Haru Koesmahargyo. Sebelumnya Nixon LP Napitupulu menempati posisi Wakil Direktur Utama Bank BTN. Dalam RUPST juga diputuskan untuk mengangkat Oni Febriarto Rahardjo sebagai Wakil Direktur Utama Bank BTN menggantikan Nixon LP Napitupulu dan Hakim Putratama sebagai Direktur Institutional Banking Bank BTN. Sedangkan jajaran direksi lainnya tidak berubah.


Menurut Nixon, untuk mencapai kinerja yang gemilang tahun ini, perseroan telah menetapkan tiga strategi bisnis. Pertama, modernisasi Bank BTN dengan melakukan repositioning brand perseroan agar tidak hanya dikenal sebagai bank penyalur KPR tetapi juga bisa lebih dikenal sebagai Bank Tabungan. 

“Untuk menjadi Bank Tabungan, kami akan fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan CASA pada segmen Ritel dan Institusi Bank BTN,” jelasnya.

Strategi kedua yakni More Digitalized, dalam strategi ini bisnis perseroan akan difokuskan ke arah mortgage and beyond dengan mendorong pemanfaatan BTN Mobile yang menjadi SuperApps andalan Bank BTN. Perseroan juga akan mendorong peningkatan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking dan corporate.

Kemudian untuk strategi ketiga yakni Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan dengan mendorong optimalisasi kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui kerja sama developer, agen properti dan mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial. Dalam perluasan bisnis ini, perseroan juga akan meningkatkan penyaluran kredit high yield beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive, seperti Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 

Seiriang strategi tersebut, tahun ini perseroan juga telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 10%-11% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 10%-11%. Sedangkan laba bersih 2023 ditargetkan naik menjadi sekitar Rp3,3 triliun dibandingkan perolehan tahun 2022 yang sebesar Rp3,04 triliun. 

"Untuk NPL, kita harapkan tahun ini sudah bisa turun di bawah 3%," tandasnya.  (E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat