visitaaponce.com

Ekonomi RI Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Perekonomian Global

Ekonomi RI Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Perekonomian Global
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.(AFP/PUNIT PARANJPE)

MENTERI Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menilai ekonomi Indonesia masih tetap resilient (tangguh) di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih dalam posisi melemah.

"Untuk pertumbuhan ekonomi di antara berbagai negara ini, Indonesia mencatatkan pertumbuhan 5,0 persen, masih relatif dalam posisi yang lebih baik dilihat dari G20 maupun di ASEAN," kata Sri Mulyani seperti dilansir dari Antara, Jumat (23/2).

Sri Mulyani memperkirakan perekonomian global 2024 masih dalam posisi yang lemah, kendati inflasi terus mengalami moderasi, namun tingkat suku bunga yang tinggi masih akan terus berlanjut.

Baca juga : Menteri Keuangan ASEAN Cari Solusi Hadapi Potensi Krisis Masa Depan

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya sebesar 3,1 persen. Begitu juga dengan Bank Dunia yang memprediksi perekonomian global hanya tumbuh 2,4 persen, lebih rendah dari kinerja perekonomian global 2023.

"Pelemahan global dan tren harga komoditas yang melemah harus kita waspadai karena akan berpotensi mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia," ujarnya.

Meskipun demikian, kinerja ekonomi Indonesia masih cukup baik dengan ditunjang oleh konsumsi rumah tangga yang masih terjaga tumbuh di 4,82 persen dari sisi pengeluaran dan sektor manufaktur tumbuh 4,64 persen dari sisi produksi.

Baca juga : Perekonomian Indonesia Tetap Solid, Inflasi Terkendali, dan PMI Terus Ekspansif

Aktivitas konsumsi yang tetap kuat tersebut didukung oleh inflasi yang terkendali dan peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat tumbuh 4,4 persen atau 29,3 persen kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Konsumsi pemerintah juga memberikan kontribusi positif sebesar 2,95 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia alhamdulillah selama periode 2023 masih bisa bertahan di 5 persen atau dalam hal ini 5,05 persen. Ini karena kuartal empat tetap terjaga di atas 5 persen," ujar Bendahara Negara tersebut.

Kinerja ekonomi Indonesia yang membaik juga ditunjang oleh PMI Manufaktur yang terus melanjutkan di zona ekspansif 52,9.

Pada tahun 2024, APBN akan terus dioptimalkan untuk memberikan stimulus bagi perekonomian nasional untuk mendorong akselerasi transformasi ekonomi yang lebih inklusif, lebih hijau, dan berkelanjutan. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat