Ekonomi RI Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Perekonomian Global
![Ekonomi RI Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Perekonomian Global](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/6c5e3d9d0329aa01f2ddde4dfaca6dba.jpg)
MENTERI Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menilai ekonomi Indonesia masih tetap resilient (tangguh) di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih dalam posisi melemah.
"Untuk pertumbuhan ekonomi di antara berbagai negara ini, Indonesia mencatatkan pertumbuhan 5,0 persen, masih relatif dalam posisi yang lebih baik dilihat dari G20 maupun di ASEAN," kata Sri Mulyani seperti dilansir dari Antara, Jumat (23/2).
Sri Mulyani memperkirakan perekonomian global 2024 masih dalam posisi yang lemah, kendati inflasi terus mengalami moderasi, namun tingkat suku bunga yang tinggi masih akan terus berlanjut.
Baca juga : Menteri Keuangan ASEAN Cari Solusi Hadapi Potensi Krisis Masa Depan
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya sebesar 3,1 persen. Begitu juga dengan Bank Dunia yang memprediksi perekonomian global hanya tumbuh 2,4 persen, lebih rendah dari kinerja perekonomian global 2023.
"Pelemahan global dan tren harga komoditas yang melemah harus kita waspadai karena akan berpotensi mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia," ujarnya.
Meskipun demikian, kinerja ekonomi Indonesia masih cukup baik dengan ditunjang oleh konsumsi rumah tangga yang masih terjaga tumbuh di 4,82 persen dari sisi pengeluaran dan sektor manufaktur tumbuh 4,64 persen dari sisi produksi.
Baca juga : Perekonomian Indonesia Tetap Solid, Inflasi Terkendali, dan PMI Terus Ekspansif
Aktivitas konsumsi yang tetap kuat tersebut didukung oleh inflasi yang terkendali dan peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat tumbuh 4,4 persen atau 29,3 persen kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Konsumsi pemerintah juga memberikan kontribusi positif sebesar 2,95 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia alhamdulillah selama periode 2023 masih bisa bertahan di 5 persen atau dalam hal ini 5,05 persen. Ini karena kuartal empat tetap terjaga di atas 5 persen," ujar Bendahara Negara tersebut.
Kinerja ekonomi Indonesia yang membaik juga ditunjang oleh PMI Manufaktur yang terus melanjutkan di zona ekspansif 52,9.
Pada tahun 2024, APBN akan terus dioptimalkan untuk memberikan stimulus bagi perekonomian nasional untuk mendorong akselerasi transformasi ekonomi yang lebih inklusif, lebih hijau, dan berkelanjutan. (Z-6)
Terkini Lainnya
DPR Isyaratkan Tolak Usulan Pemberian PMN ke Bank Tanah
4 BUMN dan Bank Tanah Diusulkan Dapat PMN Rp6,1 Triliun
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Pendapatan APBN Turun 7%, Pengamat Sebut Akibat Kebijakan Masa Lalu
Alokasi Dana Rp71 Triliun untuk Program MBG Masuk Kisaran Defisit 2025
Indonesia Usulkan Tiga Program Hapus Kemiskinan Ekstrem di GAAHP G20
Perdagangan Hijau Indonesia, untuk Siapa?
Pendekatan Holistik Penting untuk Konflik Palestina-Israel
Menko Airlangga Bertemu Sekjen OECD dan Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia
Kemenko Perekonomian Dukung Kolaborasi Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD
Plataran Menjangan, Sebagai Mitra Resmi G20 dan Menjadi Tuan Rumah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap