visitaaponce.com

Harga Beras Tembus Rp18 Ribu, Ikappi Stok Beras Jangan Ditahan

Harga Beras Tembus Rp18 Ribu, Ikappi: Stok Beras Jangan Ditahan
Ilustrasi(MI/Adam Dwi)

DEWAN Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyoroti kondisi beras yang semakin melonjak harganya. Khususnya pada beras jenis premium, Ikappi melihat stoo yang dimiliki segmen penggilingan juga terbatas.

"Dan ini yang harus diwaspadai oleh semua pihak agar stok-stok yang dimiliki khususnya beras premium agar segera dikeluarkan, termasuk pabrik-pabrik lokal, karena semakin tertahan beras premium, semakin naik harganya dan kondisinya akan semakin buruk," kata Sekjen DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan dalam keterangan resmi, Jumat (23/2).

Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini termasuk molornya musim tanam dan musim panen. Faktor lainnya karena pada tahun lalu produksi beras terbatas sehingga dengan konsumsi yang meningkat, hal yang terjadi ialah ketidakseimbangan antara supply and demand.

Baca juga : Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar Beras SPHP, Cek Jadwal dan Lokasinya

"Kenaikan harga beras tahun ini mencapai 20% lebih dibandingkan tahun lalu. Dari Rp14 ribu ke Rp18 ribu per kilogram," jelas Reynaldi.

Untuk itu, Ikappi mendorong kepada pemerintah untuk menggenjot produksi.

"Maka produksi di 2024 harus digenjot sedemikian rupa. Subsidi digelontorkan, subsidi pupuk juga diperbesar anggarannya dan skalanya diperluas sehingga produksinya lebih besar," ucapnya.

Baca juga : Harga Beras Melejit, Pemkot Bandung Segera Adakan Operasi Pasar

Untuk saat ini menjelang ramadan penyelesaian persoalan beras solusinya ialah menggelontorkan stok yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal, penggilingan untuk diterjunkan di pasar tradisional.

Satgas pangan diharapkan agar memantau stok yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut agar tidak tertahan dan segera dikeluarkan.

Ikappi juga meminta Bulog untuk memastikan pendistribusian beras medium ke pasar tradisional dan ritel. Jika Bulog lebih fokus kepada bantuan pangan dan tidak mengindahkan permintaan presiden untuk mengguyur di pasar tradisional dan ritel maka kondisi yang akan dihadapi masyarakat ke depan akan lebih mengkhawatirkan. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat