visitaaponce.com

Kerja Sama PGN dan MRT Dinilai Untungkan UMKM

Kerja Sama PGN dan MRT Dinilai Untungkan UMKM
Warga antre memasuki peron moda transportasi publik Stasiun MRT dan halte Trans-Jakarta di kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (25/12/2023).(MI/Usman Iskandar)

PENGAMAT energi bersih Abadi Poernomo menilai kerja sama Pertamina melalui Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan MRT menguntungkan para pedagang, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai jalur transportasi massal tersebut.

"Mereka (UMKM) akan banyak diuntungkan karena harga gas melalui jaringan pipa tentu lebih murah," kata Abadi melalui sambungan telepon, di Jakarta, Senin (26/2).

Pekan lalu, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT MRT Jakarta terkait rencana perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur Kawasan Berorientasi Transit atau transit oriented development (TOD) MRT di DKI Jakarta.

Baca juga : Grant Thornton Economic Outlook 2024 Kupas Tantangan dan Peluang Ekonomi

Kerja sama dilakukan, sesuai mandat yang dimiliki PT MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis. Termasuk kawasan orientasi transit di sekitar stasiun, yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Dukuh Atas, sampai Kota Tua.

Menurut Abadi, jaringan gas (jargas) memang lebih murah dibandingkan dengan elpiji yang sebagian besar diperoleh melalui impor.

Karena itu, melalui ekspansi yang terus dilakukan PGN, termasuk kerja sama dengan MRT, akan berdampak positif juga untuk mengurangi beban subsidi, yang setiap tahun terus membengkak.

Baca juga : Rute MRT Jakarta 2023, Syarat Naik dan Cara Membeli Tiket

"Bagaimana pun, subsidi di elpiji sudah cukup besar karena konsumsinya terus naik. Apalagi LPG 3 Kilogram selama ini dijual di bawah harga keekonomian," katanya.

Sementara itu, terkait komitmen Pertamina menuju net zero emission (NZE) 2060, dia menyatakan, meskipun merupakan energi fosil, emisi gas sangat kecil jauh lebih kecil dari batubara dan minyak bumi.

"Betul, ke arah sana. Kalau terkait dengan energi bersih, ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan batubara," katanya.

Untuk itu, Abadi sepakat dengan ekspansi yang terus dilakukan PGN, termasuk ke depan, untuk memperluas jargas ke seluruh rumah tangga di Indonesia.

Namun demikian, tambahnya, sebagai upaya transisi energi, Pertamina juga harus melanjutkan implementasi energi baru dan terbarukan misalnya, memperluas pemasangan solar panel di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). (Ant/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat