visitaaponce.com

Airlangga Umumkan Harga Pangan yang Naik dan Turun

Airlangga Umumkan Harga Pangan yang Naik dan Turun
ASN dan penyedia jasa lain orang perorangan di lingkungan Pemprov DKI menyerbu paket sembako dan beras premium di Balai Kota, Jumat (8/3).(MI/Usman Iskandar)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi informasi terkini terkait harga-harga pangan menjelang bulan suci Ramadan. Dari monitor timnya, harga beras medium mengalami penurunan menjadi Rp14.310 per kg, beras premium Rp16.420 per kg, dan daging sapi Rp135.670 per kg.

Kemudian harga gula konsumsi Rp17.740 per kg dan minyak goreng curah Rp15.540 per liter. "Ada beberapa (pangan) yang naik secara antarminggu, juga penurunan sedikit. Pangan yang naik secara week to week ialah daging ayam ras menjadi Rp 38.150 per ekor atau naik 0,32%," kata Airlangga.

Kemudian, harga telur ayam ras ke Rp31.490 per kg atau naik 0,45%. Kemudian harga cabai rawit merah naik 1,79% menjadi Rp63.160 per kg dan cabai merah keriting Rp63.850 per kg.

Baca juga : Harga Beras dan Pangan Lainnya masih Tinggi, Jokowi: Nanti Saya Cek ke Lapangan

Dari pengadaan dan penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP), Bulog memiliki stok CBP sebesar 1.131.885 ton dan stok komersial 14.559 ton. Pengadaan beras dari luar negeri masih akan masuk sebesar 614.750 ton. Bulog juga sudah menyalurkan stabilitasi pangan atau SPHP beras sebesar 416.516 ton dan penyaluran bantuan pangan sebesar 391.353 ton.

"Kita lihat produksi beras pada Maret diharapkan tembus lagi di 3 juta, yaitu 3.000.051 ton, dan Jawa Timur sudah mulai panen. Ini sudah terjadi peningkatan," kata Airlangga.

Impor beras dari Kamboja

Untuk menanggulangi kekurangan kuota beras milik pemerintah, saat ini pemerintah sedang mengupayakan impor beras Kamboja sebesar 250 ribu ton melalui pertemuan bilateral Presiden dengan perdana menteri Kamboja. "Kemarin sudah ada G to G nya. Realisasi baru 15 ribu ton karena kendala pelabuhan dan lainnya," kata Airlangga dalam media briefing di kantornya, Jumat (8/3).

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan pengadaan beras saat ini memang sedang sulit. Airlangga mengatakan impor beras merupakan salah satu upaya pemerintah mengamankan alokasi dan pasokan beras dari negara.

"Kemarin sudah ada MoU dengan Kamboja, tetapi realisasinya kecil sekali. Karena itu arranged kembali oleh pemerintah akan melakukan renew, G to G akan diperpanjang ditambah juga dengan persiapan. Karena di Kamboja masalahnya logistik memerlukan kapal kecil dan sebagainya," kata Airlangga. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat