Usaha Tiongkok Perluas Lapangan Kerja dan Menstabilkan Pasar Rumah
TIONGKOK perlu berbuat lebih banyak untuk meningkatkan lapangan kerja dan menstabilkan pasar propertinya. Para pejabat tinggi mengakui itu pada Sabtu (10/3). Ini disampaikan ketika para pembuat kebijakan berjuang menghidupkan kembali perekonomian negara yang terpuruk.
Beijing sedang bergulat dengan krisis sektor properti yang berkepanjangan, tingginya angka pengangguran kaum muda, dan perlambatan global yang memukul permintaan barang-barang Tiongkok. Pengangguran kaum muda mencapai angka 21,3%--yang belum pernah terjadi--pada pertengahan 2023, sebelum para pejabat berhenti menerbitkan angka bulanan.
Harga rumah telah jatuh selama berbulan-bulan. Beberapa pengembang properti besar berjuang untuk tetap bertahan.
Baca juga : Tiongkok Tetapkan Target Ambisius Ekonomi Tumbuh 5% pada 2024
Di sela-sela pertemuan tahunan parlemen negara itu pada Sabtu (9/3), para pejabat mengakui kesulitan dalam membalikkan kedua tren tersebut. "Tekanan lapangan kerja secara keseluruhan belum berkurang dan masih ada kontradiksi struktural yang harus diselesaikan," kata Wang Xiaoping, Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial.
"Sebagian pekerja menghadapi sejumlah tantangan dan masalah dalam pekerjaan serta diperlukan lebih banyak upaya menstabilkan pekerjaan," kata Wang. Namun, dia mengatakan Beijing yakin dapat menjaga stabilitas situasi ketenagakerjaan.
Menteri Perumahan Ni Hong, pada gilirannya, mengatakan kepada wartawan bahwa memperbaiki pasar properti--yang telah lama menyumbang sekitar seperempat perekonomian Tiongkok--masih merupakan tantangan. "Tugas menstabilkan pasar masih sangat sulit," katanya. Ia menunjuk pada upaya negara menurunkan suku bunga dan menurunkan uang muka.
Baca juga : Aktivitas Pabrik Tiongkok Susut selama Empat Bulan Berturut-turut
Perusahaan realestat yang, "Perlu bangkrut harus bangkrut dan perusahaan yang memerlukan restrukturisasi harus direstrukturisasi," kata Ni. Ia menambahkan bahwa pelaku pasar yang merugikan kepentingan masyarakat harus diselidiki secara tegas dan ditangani sesuai dengan hukum. Meskipun ada masalah besar dengan pasar perumahan, ia bersikeras bahwa tujuan Beijing menghindari risiko sistemis di sektor properti tetap dipertahankan.
Pertemuan di Beijing minggu ini didominasi oleh isu ekonomi dan keamanan. Pada Selasa, para pemimpin dunia menetapkan target pertumbuhan ambisius sekitar lima persen pada 2024. Target ini menurut para analis tergolong ambisius mengingat tantangan yang menghambat perekonomian Tiongkok.
Perdana Menteri Li Qiang mengakui tujuan tersebut tidak mudah untuk dibaca mengingat risiko yang masih ada dan bahaya tersembunyi dalam perekonomian. Investor telah menyerukan tindakan yang lebih besar dari negara untuk menopang perekonomian yang lesu. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Tiongkok Cabut Tarif Hukuman atas Produk Malawi
Imigrasi Gagalkan Upaya Sindikat Penipu Rekrut WNI ke Luar Negeri
Tiongkok Janjikan Rp769 Triliun, Afrika Tepis Jebakan Utang
Rincian Program Tiongkok Bantu Afrika Bernilai Triliunan Rupiah
Tiongkok akan Terapkan Tarif Nol Persen untuk 33 Negara Afrika
Kelola Bisnis Teh, BUMN Gandeng Tiongkok
Sinergi Ekosistem Pembiayaan Jadi Kunci Sukses Program 3 Juta Rumah
REI Dukung Program 3 Juta Rumah Melalui Konsep Propertinomic
Rumah Milenial Parkland Podomoro Karawang Ludes Terjual
Jurus PT KSP Capai Target Pemasukan Rp460 Miliar Hingga Akhir Tahun
Inovasi Teknologi Penting Wujudkan Rumah Layak Huni bagi MBR
Insentif PPN DTP Ditambah Agar Publik Mudah Dapatkan Hunian dan Dongkrak Penjualan Hunian
Partisipasi Masyarakat dan Peran Pemda dalam Upaya Pemberantasan Mafia Tanah
Menafsir Sandal Jebol Faisal Basri
Membela Perbedaan
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap