visitaaponce.com

Pengamat Ramadan Dorong Daya Beli meski Harga Pangan Tinggi

Pengamat: Ramadan Dorong Daya Beli meski Harga Pangan Tinggi
Warga membeli beras saat berlangsung Gerakan Pangan Murah pada kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Kota Kupang, NTT.(Antara/Mega Tokan.)

EKONOM makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengatakan harga pangan yang tinggi tentu akan memengaruhi perputaran ekonomi di saat Ramadan. Harga pangan memang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Di sisi lain selama bulan puasa Ramadan memang biasanya aktivitas perekonomian domestik cenderung meningkat dibandingkan bulan-bulan lain. "Jadi puasa dan Ramadan juga mendorong naik daya beli masyarakat sebetulnya. Namun, ada yang menekan perputaran ekonomi yaitu dari sisi harga pangan," kata Riefky dihubungi Minggu (17/3).

Dia juga memperkirakan perputaran ekonomi di Ramadan tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Secara historis setiap tahun memang pertumbuhan ekonomi di bulan Ramadan cenderung meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dengan ada kenaikan di sisi harga pangan tahun ini, pemerintah di jangka pendek harus melakukan stabilisasi harga pangan. Salah satu solusi jangka pendeknya ialah melakukan impor agar pasokannya bisa terjaga.

"Namun di sisi lain untuk jangka menengah dan panjang, perlu ada langkah lebih serius menjaga ketahanan pangan," kata Riefky. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat