visitaaponce.com

Kukuh Jadi Garda Terdepan Dorong Inklusi Keuangan

Kukuh Jadi Garda Terdepan Dorong Inklusi Keuangan
Agen BRILink Maskuri(MI/M. Ilham Ramadhan Avisena)

DELAPAN tahun Maskuri menjadi agen BRILink di Kelurahan Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat. Selama itu pula ia mengalami pasang surut menjadi tujuan transaksi keuangan bagi masyarakat sekitar.

Sebagai perpanjangan tangan layanan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Maskuri sadar betul dirinya harus memahami apa yang ia lakoni. Apalagi dunia keuangan boleh dibilang barang baru bagi pensiunan perusahaan umum daerah (Perumda) Penyedia Air Minum (PAM) Jaya itu.

Tak sekadar menjadi sarana penerima dan pemberi uang, kata Maskuri, agen BRILink juga berperan untuk mengedukasi pengetahuan dasar keuangan kepada masyarakat yang menjadi nasabahnya.

Baca juga : Perluasan Inklusi Keuangan dengan Layanan Perbankan Tanpa Kantor

"Saat awal-awal itu memang agak sulit memberikan pemahaman kepada masyarakat, karena memang saat itu edukasi pun kurang, informasi kurang. Jadi itu seiring jalan waktu saja, mereka lama kelamaan bisa paham," kata dia saat disambangi Media Indonesia pada Kamis (21/3).

Sosialisasi dan edukasi Maskuri berikan kepada masyarakat sekitar. Ihwal transaksi keuangan seperti mengirim uang, membayar tagihan bulanan, setor uang, hingga tarik tunai merupakan pemahaman yang ia berikan bahwa aktivitas itu dapat dilakukan di Agen BRILink Bu Nasri, agen BRILink yang Maskuri dan istri miliki.

Maskuri mengaku, awal mula Agen BRILink miliknya dipercaya menjadi sarana transaksi keuangan ialah saat ia membantu seorang warga melakukan transfer uang. Saat itu, kata Maskuri, orang tersebut kerap membawa gepokan uang tunai di sakunya agar tak hilang.

Baca juga : Program Filter dari Mandala Finance dan PJI Beri Literasi Keuangan ke Pelajar

"Itu kemana-mana dia selalu bawa uangnya, karena mau ditaruh dikontrakkan, dia takut hilang. Jadi uang itu katanya buat beli sapi (untuk di kampung halaman)," tuturnya.

Maskuri lantas melakukan pendekatan kepada orang itu dan memberikan informasi bahwa uang tersebut akan lebih aman jika langsung ditransfer ke keluarga di kampung halaman. Aktivitas transfer itu akhirnya terjadi di Agen BRILink milik Maskuri.

Tak butuh waktu lama setelah melakukan transfer, Maskuri meminta orang itu untuk menghubungi keluarganya guna mengecek apakah uang sudah diterima atau belum. "Jadi saat itu dia saya minta langsung telepon keluarganya itu buat memastikan. Dia kaget karena bisa saya transfer dan keluarganya sudah menerima uangnya," jelas Maskuri sembari terkekeh.

Baca juga : Kemudahaan Akses Keuangan dapat Mendorong Kemajuan UMKM

Selepas itu, Maskuri kian aktif menyebarkan informasi mengenai Agen BRILink. Informasi melalui selebaran surat, mulut ke mulut, ia gunakan agar masyarakat sekitar mengetahui keberadaan dan fungsi perpanjangan tangan BRI itu.

Kehadiran Agen BRILink nyatanya tak hanya menambah pengetahuan keuangan bagi Maskuri maupun masyarakat sekitar. Dari sisi pendapatan, Maskuri pun mengaku amat terbantu dan dapat mengembangkan sejumlah usaha seperti warung nasi, es kelapa, hingga jasa cuci pakaian (laundry).

Untuk sampai di titik itu, jalan yang ditempuh tak mudah. Pandemi covid-19 sempat membuat Agen BRILink Maskuri sepi transaksi. Apalagi saat ini tantangan kian berat lantaran menjamurnya atm di sekitar wilayahnya, hingga teknologi yang memungkinkan orang bertransaksi melalui gawai.

Baca juga : Keuangan Terintegrasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Namun Maskuri enggan berkecil hati. Ia tetap teguh menjadi Agen BRILink. Dia meyakini Agen BRILink yang ia miliki mempunyai nilai lebih di mata masyarakat sekitar. "Itu tantangan kita. Yang saya lihat adalah kita sebagai agen BRILink adalah pengetahuan soal keuangan, supaya kita bisa paham dan bisa menjelaskan ke orang," jelasnya yang juga pengurus Koperasi Komunitas Agen BRILink seluruh Indonesia itu.

Hadir Dorong Inklusi

Keberadaan Agen BRILink juga diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo. Dalam BRI Microfinance Outlook di awal Maret 2024, Kepala Negara mengapresiasi jumlah agen BRILink yang mencapai 740 ribu. Menurutnya, itu bisa mengambil alih kebutuhan urusan keuangan masyarakat dari rentenir.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan UMKM memiliki peran besar bagi perekonomian, namun masih banyak yang belum terjangkau oleh perbankan. Karenanya, dia meminta BRI memperluas akses pembiayaan.

Baca juga : Berkat QRIS, Tiada Lagi Alasan Tidak Bawa Uang

Selain akses, masalah lain yang dihadapi pelaku usaha ultra mikro adalah keterjangkauan. Untuk dia mengharapkan BRI melalui Agen BRILink mampu melakukan penetrasi hingga masyarakat terkecil. "Saya harapkan agar BRI lakukan penetrasi melalui Agen BRILink dan bahkan beroperasinya tidak perlu bangunan, agen itu juga identik dengan pemilik warung," kata Sri Mulyani.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan sebagai upaya untuk menjangkau masyarakat lebih luas dalam rangka mendorong inklusi keuangan, perseroan telah menyiapkan strategi hybrid bank melalui Agen BRILink.

"Kita juga kembangkan jaringan kita, yang tadinya berupa cabang, yang kemudian kadang orang-orang itu segan mau datang ke cabang, mereka lebih senang datang ke tetangganya, maunya ke warung, maka warung kita konversi menjadi cabang, itulah yg kita sebut Agen BRILink. Dan saat ini BRI telah memiliki 741 ribu Agen BRILink dengan volume transaksi mencapai Rp1.400 triliun," ujarnya.

"Agen BRILink merupakan salah satu contoh bentuk strategi BRI bertransformasi untuk selalu menerapkan strateginya yang inline dengan concern pembangunan ekonomi nasional, yang tidak hanya sekedar tumbuh tapi juga merata," pungkas Sunarso. (Mir/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat