visitaaponce.com

Saham AS Terpukul Data Inflasi Terbaru, Harga Emas Melonjak

Saham AS Terpukul Data Inflasi Terbaru, Harga Emas Melonjak
Pedagang bekerja di lantai Bursa Efek New York (NYSE) selama perdagangan pagi pada 4 Maret 2024 di New York City.(AFP/ANGELA WEISS)

SEBAGIAN besar saham Wall Street besar melemah pada Senin (1/4) waktu setempat. Ini setelah data inflasi baru menimbulkan pertanyaan mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Sementara itu, harga emas melonjak ke rekor baru.

Survei Institute for Supply Management pada Maret ialah yang pertama menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat sejak September 2022. Namun pasar terpaku pada kenaikan indeks harga ISM sebesar 3,3% dibandingkan dengan Februari.

"Pasar berbalik ketika ISM muncul pagi ini," kata Jack Ablin dari Cresset Capital. "Ini salah satu tanda yang dapat menunjukkan bahwa inflasi semakin meningkat."

Baca juga : Kurs Dolar Tertinggi Terhadap Yen Jelang Data Inflasi AS

Ketika Nasdaq memperoleh kenaikan tipis, Dow dan S&P 500 melemah. Pasar telah mengamati data inflasi untuk mengukur kemungkinan perubahan kebijakan moneter.

Federal Reserve mengatakan mereka memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga tahun ini. Namun rencana itu bisa gagal jika inflasi tetap tinggi. Imbal hasil Treasury AS melonjak setelah data ISM pada Senin. 

Pada perdagangan Asia, Seoul, Singapura, dan Manila menguat, sedangkan Taipei dan Jakarta mengalami kerugian. Hong Kong, Sydney, Wellington, London, Paris, dan Frankfurt tutup pada Senin Paskah.

Baca juga : 4 Hal yang Bakal Tentukan Sentimen Pasar Pekan ini, Salah Satunya IKK

Emas mencapai rekor tertinggi US$2,265.73, menurut Bloomberg News, memperpanjang reli tahun ini yang dipicu oleh petunjuk bank sentral mengenai pelonggaran kondisi kredit. Hal ini juga didukung oleh daya tariknya sebagai tempat berlindung yang aman di saat terjadi gejolak seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik.

Shanghai melonjak sekitar satu persen karena para pedagang menyambut berita bahwa manufaktur Tiongkok tumbuh untuk pertama kali dalam setengah tahun. Ini memberikan dorongan kepada para pemimpin ketika mereka berjuang untuk memulai perekonomian yang sedang kesulitan.

Angka 50,8 di Maret ialah yang pertama menunjukkan ekspansi sejak September dan jauh di atas perkiraan. "Sektor industri tampaknya tangguh. Sebagian terbantu oleh ekspor yang kuat," kata Zhang Zhiwei dari Pinpoint Asset Management. "Jika belanja fiskal meningkat dan ekspor tetap kuat, momentum ekonomi mungkin akan membaik."

Namun Tokyo merosot lebih dari satu persen. Ini karena survei Tankan yang diawasi ketat oleh Bank of Japan menunjukkan bahwa kepercayaan di antara produsen terbesar Jepang merosot pada kuartal pertama. Padahal hal itu meningkat selama tiga kuartal berturut-turut. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat