visitaaponce.com

Ekonom Berkurangnya Cadangan Devisa untuk Intervensi Rupiah tidak Perlu Dikhawatirkan

Ekonom: Berkurangnya Cadangan Devisa untuk Intervensi Rupiah tidak Perlu Dikhawatirkan
Petugas menyusun uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer(Antara)

DIREKTUR Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan berkurangnya cadangan devisa karena digunakan untuk intervensi valas agar tidak perlu dikhawatirkan.

Cadangan devisa Maret diketahui telah tergerus USD 3,6 miliar yang sebagian untuk menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Pelemahan rupiah tidak hanya disebabkan penguatan indeks dolar akibat tingginya bunga acuan Fed Fund Rate. Tetapi juga disebabkan faktor lain, termasuk faktor musiman.

Baca juga : Bitcoin Diperkirakan Berpeluang Kembali Tembus ATH

Pada bulan Maret-April-Mei, rupiah memang secara siklus akan melemah karena pada periode tersebut banyak perusahaan besar yang membagikan dividen, termasuk kepada investor asing.

"Hal ini mendorong permintaan dolar AS yang lebih tinggi sehingga rupiah melemah. Jadi rupiah tetap ada peluang mengalami penguatan nantinya," kata Piter, dihubungi, Kamis (11/4).

Inflasi di Amerika yang masih tinggi memang berpotensi menjadi alasan bagi the fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level tinggi.

"Dampaknya adalah indeks dolar AS akan tetap kuat. Mata uang negara-negara berkembang akan tetap tertekan oleh apresiasi dolar AS, termasuk rupiah. Kondisi ini diperkirakan Masih akan berlangsung hingga akhir tahun 2024," kata Piter. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat