visitaaponce.com

IMF Menaikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global di Tengah Risiko Inflasi dan Geopolitik

IMF Menaikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global di Tengah Risiko Inflasi dan Geopolitik
Ilustrasi - IMF meningkatkan ekspektasinya terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun 2024.(AFP)

DI tengah situasi dan kondisi yang tengah terjadi saat ini, IMF menaikkan ekspektasinya terhadap pertumbuhan ekonomi global di tahun 2024.

IMF menilai, Amerika dan beberapa negara berkembang lainnya akan tumbuh, namun tetap memperingatkan ada risiko di tengah persistennya inflasi dan risiko geopolitik yang meningkat.

"Aktivitas perekonomian global diproyeksikan akan meningkat sebanyak 3,2% pada tahun 2024 atau naik 0,1% dari proyeksi bulan Januari. Proyeksi untuk tahun 2025 masih belum berubah berada di 3,2%," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (18/4).

Baca juga : Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5% Tahun Ini

Hal ini berbanding terbalik dengan proyeksi dari Bloomberg yang melihat pertumbuhan global akan tumbuh 2,9% dan naik pada 2025 menjadi 3,1%.

"IMF mengingatkan bahwa tingginya biaya pinjaman dan pengurangan dukungan dalam bentuk fiskal, akan membebani pertumbuhan jangka pendek, meski prospek jangka menengah masih melemah dalam beberapa dekade mendatang karena rendahnya produktivitas dan meningkatnya ketegangan perdagangan global," kata Nico.

IMF pun mengatakan masih dibutuhkan perjuangan bagi bank sentral untuk memangkas tingkat suku bunga dengan melakukan pelonggaran kebijakan moneter, karena inflasi masih sulit untuk dikendalikan dan adanya perang di Ukraina dan Timur Tengah.

Baca juga : Ekonomi Rusia Berisiko Overheat sejak Invasinya ke Ukraina

Jika inflasi masih tinggi, hal tersebut berpotensi untuk mendorong penjualan asset yang berkorelasi seperti saham, obligasi, hingga krypto.

IMF juga memproyeksikan akan lebih banyak dampak buruk bagi negara-negara berkembang yang memiliki penghasilan rendah karena mereka masih berjuang untuk keluar dari lingkaran pascapandemi yang belum pulih sepenuhnya.

IMF juga menaruh harapan terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok yang kemarin secara pertumbuhan ekonomi pun naik melebihi ekspektasi pelaku pasar dan investor.

Baca juga : IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2024 3,1 Persen

IMF melihat apabila ekonomi Tiongkok pulih, maka IMF dapat meningkatkan proyeksi pertumbuhan secara tahunan.

"IMF sejauh ini melihat bahwa inflasi mulai melambat sejak 2022, meski masih sulit dikendalikan. IMF melihat ada potensi yang cukup besar bagi negara negara maju untuk memangkas tingkat suku bunga pada tahun ini," ujarnya.

Prospek pertumbuhan Amerika pada 2024 diproyeksikan naik dari 2,1% menjadi 2,7%. Tapi IMF tetap memberikan peringatan keras bagi Amerika, khususnya ketika kebijakan fiskal tidak sejalan dengan keberlanjutan untuk jangka panjang.

Baca juga : BI Perkirakan Ekonomi Global Melambat di 2024

Belanja Amerika telah defisit dalam beberapa tahun terakhir, khususnya ketika terkait dengan covid-19, dan peningkatan investasi infrastruktur yang mendorong lonjakan utang dan bunga.

Untuk Tiongkok, pertumbuhan tahun 2024 diproyeksi menjadi 4,6%. Untuk Rusia juga masih tumbuh, karena mereka mendorong ekspor ke India dan Tiongkok ditambah lagi kenaikan hargs minyak global akan membuat pertumbuhan Rusia berada di 3,2% pada 2024 dan 1,8% untuk tahun 2025.

Pertumbuhan ekonomi India juga diproyeksikan naik dari 6,5% menjadi 6,8% pada tahun 2024. Artinya IMF menilai hampir rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara naik.

"Kami mengapresiasi hal tersebut, meski apabila disandingkan dengan situasi dan kondisi yang ada akan cukup berat, namun hal tersebut masih dapat dicapai," kata Nico.

Sudah 2 hari ini saham dan obligasi melemah, dan mulai berkurang pelemahannya.

"Pelaku pasar dan investor mulai mencari harapan baru di tengah tekanan," kata Nico. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat