visitaaponce.com

LPEI Dorong Ekspor Batik Aromaterapi asal Madura

LPEI Dorong Ekspor Batik Aromaterapi asal Madura
Seorang warga sedang menenun batik.(Antara)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memperkuat komitmennya untuk mewujudkan ekosistem ekspor yang berkelanjutan. Salah satu perwujudannya ialah dengan melakukan pendampingan kepada perajin batik aromaterapi yang menjadi ciri khas Madura.

Pendampingan dilakukan bersama dengan Kemenkeu dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur terhadap 139 perajin perempuan binaan Al-Warits dari 11 desa di Kabupaten Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

Batik aromaterapi merupakan produk unik yang mengeluarkan aroma wangi rempah dan bunga dari kain batiknya, tahan hingga empat tahun meskipun dicuci berulang-ulang.

Baca juga : Shopee Pertegas Komitmen untuk Ekspor UMKM, Dukung Produsen Batik Lokal Berdaya Saing Global

Metode batik aromaterapi ditemukan oleh Warisatul Hasanah, pendiri Batik Al-Warits. Al Warits telah menjadi mitra binaan LPEI sejak 2019 lalu dan mengikuti berbagai pameran skala internasional seperti Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 lalu.

Warisatul mengatakan, LPEI bersama Kemenkeu turut memberikan berbagai pelatihan lainnya dalam rangka penguatan kapasitas dan organisasi perusahaan.

"Selain penguatan kompetensi dan peningkatan kapasitas produksi, kami juga diberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan, manajemen perusahaan, prosedur dan perizinan ekspor serta penyuluhan perpajakan dalam rangka meningkatkan kapasitas bisnis Desa Devisa Batik aromaterapi," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (21/4).

Baca juga : Didiet Maulana Kagum Banyak UMKM Batik Tembus Ekspor

Berbagai pelatihan dan pendampingan LPEI untuk desain batik gentong Madura dan peningkatan kapasitas produksi dalam satu tahun terakhir mulai membuahkan hasil. LPEI berhasil meningkatkan kapasitas produksi perajin batik meningkat dari 400 kain per hari menjadi 4.000 kain per hari dan pendapatan perajin dari Rp300.000 menjadi Rp1.250.000 per bulan.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Ilham Mustafa menjelaskan Program Desa Devisa dirancang untuk memberikan pendampingan yang komprehensif dan berkelanjutan dengan tujuan membuka potensi ekspor komoditas unggulan daerah.

Pendampingan Desa Devisa Batik Aromaterapi ini berhasil mendorong ekspor produk batik aromaterapi ke negara Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Korea, dan Jepang. "LPEI terus berkomitmen mewujudkan ekosistem ekspor yang berkelanjutan hingga menciptakan kesejahteraan bagi para perajin batik," ujar Ilham.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja nilai ekspor kain/bahan pakaian Indonesia (HS Code 56 – 60) sepanjang tahun 2023 tercatat mencapai US$473,31 juta. Adapun lima negara tujuan ekspor utama kain/bahan pakaian Indonesia adalah Jepang (19,6%), Vietnam (15,6%), India (7,4%), Amerika Serikat (6,1%) dan Korea Selatan (5,8%).

Adapun kinerja nilai ekspor batik mencapai US$17,45 juta pada tahun 2023. Batik asal Indonesia paling banyak diekspor ke negara-negara, Amerika Serikat (74,75%), Jerman (3,61%), Singapura (3,23%), Malaysia (2,82%), dan Kanada (1,92%). (Mir)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat