visitaaponce.com

Dewan Energi Nasional dan PT ThorCon Power Indonesia Gelar FGD Penyusunan Proposal PLTN Pertama di Indonesia

Dewan Energi Nasional dan PT ThorCon Power Indonesia Gelar FGD Penyusunan Proposal PLTN Pertama di Indonesia
Focus Group Discussion (FGD) penyusunan proposal untuk calon Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.(DOK PT THORCON POWER INDONESIA)

DEWAN Energi Nasional (DEN) berkolaborasi dengan PT ThorCon Power Indonesia (TPI) dalam menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Alana & Conference Center, Sentul City. FGD ini menandai dimulainya penyusunan proposal untuk calon Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.

Sebelumnya, DEN telah memasukkan energi nuklir dalam bauran energi nasional sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Hal ini tercantum dalam Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) yang ditargetkan diundangkan tahun ini.

RPP KEN menargetkan beroperasinya PLTN pertama di Indonesia pada tahun 2032. FGD ini merupakan bagian dari agenda nota kesepahaman antara DEN dan TPI yang ditandatangani beberapa waktu lalu. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan energi, termasuk Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE ESDM, Kemenkomarves, Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, BAPETEN, BRIN, PLN, Indonesia Power, MIND ID, dan PLN Enjiniring.

Baca juga : PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan

Tujuan FGD adalah untuk menjaring aspirasi dari para pemangku kepentingan energi tersebut guna menyusun proposal yang akan disusun oleh BBSP EBTKE dengan dukungan PLN Engineering, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Bangka-Belitung (UBB), dan BRIN.

Proposal ditargetkan selesai sebelum bulan Agustus 2024 dan selanjutnya akan diserahkan kepada Pemerintah untuk mendapatkan payung hukum dalam bentuk Program Strategis Nasional.

Dalam paparannya yang di lakukan secara daring, Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Haendra Subekti, menjelaskan berbagai persiapan yang dilakukan Bapeten dalam menghadapi target percepatan implementasi PLTN
yang telah dan akan dilaksanakan, termasuk berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ESDM.

Baca juga : Tumbuh Berkelanjutan Melayani Negeri, Pertamina Patra Niaga Awali 27 Tahun dengan Memberi Energi di Setiap Perjalananmu

Sekretaris Jenderal DEN, Dr. Djoko Siswanto menyatakan “Kami menindaklanjuti daripada dukungan Pak Menteri juga DPR tentang persiapan terbentuknya PLTN. Dan mendukung ThorCon melalui MOU kerjasama dengan DEN dalam artian mendukung secara teknis dan administratif”.

Anggota DEN, Agus Puji Prasetyono yang menjadi moderator jalannya FGD mengungkapkan “Tahun 2024 ini kita memulai FGD dengan harapan tahun 2030 akan muncul PLTN pertama kita. Karena itulah kita sangat berbahagia sekali dengan adanya acara ini”. 

Kendati tidak bisa hadir secara langsung, Direktur Jenderal EBTKE, Prof Dr Eniya Listiani secara daring menyatakan “Saya berpendapat listrik yang dihasilkan dari PLTN ini harus langsung masuk ke grid. Nuklir itu sudah sangat green, sehingga first in dan first out untuk energi green ini masuk ke grid. Keuntungan dari PLTN ini dapat menghasilkan energi dengan jumlah besar dan relatif stabil,
serta tidak menghasilkan gas emisi gas rumah kaca selama operasi normal”.

Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia, Bob S. Effendi di penghujung acara menyatakan “Saya berharap, Proposal bersejarah yang dapat menjadi solusi praktis transisi energi untuk gantikan PLTU batubara ini nantinya mendapat dukungan dari menteri ESDM untuk dapat di bahas bersama Presiden”. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat