visitaaponce.com

Produsen Mobil Global Cari Mitra Teknologi di Pasar Kejam Tiongkok

Produsen Mobil Global Cari Mitra Teknologi di Pasar Kejam Tiongkok
Foto yang diambil pada 29 April 2024 ini memperlihatkan orang-orang mengunjungi stand BYD di Beijing Auto Show di Beijing.(AFP/Pedro Pardo)

PRODUSEN mobil asing yang sedang kesulitan di Tiongkok mencari bantuan dari raksasa teknologi lokal untuk mencoba tetap kompetitif di pasar mobil listrik terbesar di dunia itu. Layar pintar yang berkilau, bantuan mengemudi, dan teknologi peta yang canggih sangat diminati.

Pada Beijing Auto Show baru-baru ini, pameran mobil terbesar di Tiongkok, sejumlah perusahaan asing mengumumkan kemitraan teknologi, mulai dari Nissan yang bergabung dengan Baidu hingga Toyota menandatangani perjanjian kerja sama dengan Tencent.

Kedua perusahaan Jepang itu merupakan salah satu dari sejumlah raksasa otomotif tradisional, yang dulunya dominan di Tiongkok, kini berjuang untuk mengimbangi generasi baru startup kendaraan listrik lokal.

Baca juga : Raksasa Otomotif Jepang Toyota Cetak Rekor Laba Bersih

"Mereka ialah perusahaan yang terkenal konservatif dan kompetensi mereka bukan pada teknologi," kata Tu Le, direktur pelaksana Sino Auto Insights, kepada AFP. "Mereka telah mencoba berinvestasi pada teknologi terdepan di bidang otomotif, tetapi hal itu tidak terjadi secara alami," katanya.

"Mereka dipaksa untuk mencoba lebih berpikiran terbuka terhadap teknologi karena pergerakan pasar di Tiongkok dan pendatang baru di bidang ini, seperti Xiaomi dan Huawei dengan latar belakang produk konsumen berteknologi tinggi."

Perusahaan-perusahaan tersebut kini berada dalam perang harga yang brutal dengan lebih dari 100 merek mobil listrik Tiongkok. Semua menawarkan harga paling menarik dan teknologi tercanggih kepada konsumen yang lebih kaya.

Baca juga : Laba Bersih Kuartal I Toyota Naik ke Rp138 Triliun

Akibatnya, perusahaan asing menderita, kata Gregor Sebastian, analis senior dan pakar industri kendaraan listrik di Rhodium Group, perusahaan riset independen, kepada AFP.

"Pembuat mobil asing di Tiongkok secara umum, khususnya pembuat mobil Jepang, benar-benar terpukul dalam 12 hingga 18 bulan terakhir di pasar Tiongkok," katanya. "Mereka kehilangan pangsa pasar dengan cepat. Hal ini terkait ketatnya persaingan di Tiongkok dengan produsen seperti BYD dan banyak startup EV."

BYD, yang muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai juara tak terbantahkan di sektor ini, mengalahkan Tesla pada kuartal terakhir 2023 dalam penjualan kendaraan listrik global. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat