visitaaponce.com

Laba Bersih Kuartal I Toyota Naik ke Rp138 Triliun

Laba Bersih Kuartal I Toyota Naik ke Rp138 Triliun
Logo Toyota.(AFP/Yuichi Yamazaki.)

TOYOTA melaporkan pada Selasa (1/8) laba bersih triwulanan sebesar US$9,1 miliar atau sekitar Rp138 triliun karena produksi global pulih setelah gangguan pasokan besar setahun yang lalu. Namun, perusahaan itu memperingatkan persaingan berat di Tiongkok.

Raksasa Jepang, pembuat mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan, mengatakan laba bersih dalam tiga bulan hingga Juni melonjak 78% tahun ke tahun menjadi 1,31 triliun yen (US$9,1 miliar). Penjualan pada kuartal fiskal pertama perusahaan mencapai 10,55 triliun yen atau naik 24,2% dari tahun lalu.

Toyota, termasuk merek Lexus kelas atas, menjual 2,538 juta kendaraan di seluruh dunia. Angka ini naik 8,4% dari tahun lalu.

Baca juga: Perempuan Pertama Pimpin Grup Telekomunikasi Inggris BT

Angka tersebut mengalahkan ekspektasi pasar. Hal itu membuat saham perusahaan naik hampir tiga persen setelah pengumuman tersebut.

Pembuat mobil itu menikmati lonjakan permintaan global yang kuat setelah pandemi covid-19 memperlambat aktivitas manufaktur. Kekurangan semikonduktor yang parah juga membatasi kapasitas produksi untuk sejumlah produk mulai dari mobil hingga telepon pintar.

Baca juga: Ekonomi Meksiko Tumbuh 3,6% di Kuartal Kedua

Toyota mengatakan pasokan cip meningkat dan menaikkan harga produk serta bekerja sama dengan pemasok untuk mengembalikan aktivitas produksi. Toyota mengatakan produksi globalnya dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai rekor 5,6 juta unit dan penjualan mencapai 5,4 juta. Ini memperkuat posisinya sebagai pembuat mobil terbesar di dunia. Namun, perseroan masih mengalami keterlambatan pengiriman kendaraan baru ke pelanggan.

Toyota mempertahankan target tahunannya, termasuk laba bersih 2,58 triliun yen dan penjualan 38 triliun yen.
"Volume penjualan meningkat di semua wilayah karena upaya peningkatan produktivitas yang didukung pemasok, selain peningkatan situasi penawaran dan permintaan untuk semikonduktor, yang berlanjut untuk sementara waktu," kata perusahaan itu dalam suatu pernyataan.

Penurunan yen dan fluktuasi valuta asing menambahkan 115 miliar yen ke laba operasi Toyota. Perpaduan model yang lebih baik, peningkatan penjualan, dan revisi harga di pasar luar negeri juga meningkatkan pendapatannya.

Namun, melonjaknya harga material berdampak pada perusahaan hingga mencapai 230 miliar yen. Meskipun begitu, Toyota mengatakan percaya kondisi pasar, seperti logam mulia, telah stabil dibandingkan tahun lalu.

Toyota mencatat peningkatan laba di pasar-pasar utama. Perusahaan hanya mengalami penurunan laba di Tiongkok, terutama karena fluktuasi mata uang dan peningkatan biaya pemasaran untuk bersaing dengan para pesaingnya. "Meskipun lingkungan persaingan semakin ketat karena munculnya merek lokal, penjualan kendaraan Toyota dan Lexus terus meningkat," kata perusahaan itu. Saham Toyota ditutup naik 2,49% pada 2.445,5 yen. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat