visitaaponce.com

TOYOTA Eco Youth (TEY), kompetisi proyek dan inovasi perbaikan lingkungan hidup untuk SMA dan sederajat tingkat nasional, kembali digelar pada tahun ini. TEY ke-13 ini resmi dimulai dengan acara kick-off di Museum Seni Rupa dan Keramik di Kota Tua, Jakarta, Selasa (30/4). Acara kick-off juga diselenggarakan secara daring.

Ajang yang telah berlangsung sejak 2005 ini bertujuan meningkatkan kesadaran serta kepedulian generasi muda Indonesia.

Mengangkat tema EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi, TEY berfokus pada upaya dekarbonisasi. Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyatakan, TEY diharapkan tidak hanya sebagai usaha menurunkan emisi. Di samping itu juga dapat menggali dan memanfaatkan peluang-peluang baru untuk pengembangan ekonomi masyarakat.

Baca juga : Toyota Umumkan Recall untuk Model Sienta, Avanza, Veloz, Vios, dan Yaris Cross di Indonesia 

"Upaya dekarbonisasi tentunya memerlukan sinergi semua pihak sehingga meraih hasil nyata, tanpa terkecuali generasi muda sebagai pilar utama bagi kontribusi masa depan bumi yang lebih hijau," ujar Bob Azam.

TEY sendiri mengundang siswa SMA sederajat, dalam kelompok yang terdiri dari 2 siswa dan 1 guru pendamping, untuk berpartisipasi dengan mengajukan proposal proyek dan inovasi perbaikan lingkungan hidup.

Setelah menyelanggarakan aktivitas kick off, selanjutnya program TEY dilanjutkan dengan sosialisasi, seleksi proposal, bimbingan proyek, implementasi proyek, dan mentoring. Kemudian penjurian akhir dan pengumuman pemenang.

Baca juga : Bapperida Klaten Umumkan Pemenang Lomba Krenova 2024

TEY yang diinisiasi Toyota Indonesia (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor) telah melibatkan partisipasi pelajar SMA atau sederajat hingga 1.700 SMA dari 34 provinsi di Indonesia. Total proposal proyek mencapai hampir 4.000 proposal.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menjelaskan, sejalan dengan semangat ‘continuous improvement’, Toyota terus mengembangkan berbagai cara untuk mencapai netralitas karbon. Salah satunya dengan mengembangkan ide dan inovasi terpilih dari para partisipan TEY.

"Walaupun tantangan masa depan lebih berat, di TEY ini diharapkan dapat memacu semangat kaum muda dalam menemukan ide-ide inovatif dan dapat diterima semua kalangan, sehingga kontribusi masyarakat yang ingin melestarikan lingkungan dengan caranya masing-masing dapat meningkat,” kata Henry.

Baca juga : Terima Penghargaan National Lighthouse Industry 2024, TMMIN jadi Role Model Industri 4.0 Indonesia 

Program TEY ke-13 terbuka untuk semua generasi muda yang berada di bangku SMA dan sederajat di seluruh wilayah Indonesia. Periode registrasi submit proposal dibuka dari sekarang hingga 30 Juni 2024 mendatang.

Finance Administration & Logistics Support Director PT Toyota-Astra Motor Nini Tjandrasa menambahkan, TEY adalah suatu wadah untuk generasi muda mengeluarkan ide, memberikan solusi, yang manfaatnya bisa dirasakan daerahnya masing-masing.

Sebelum anak-anak muda ini mencoba mengeluarkan ide-idenya, kata Nini, Toyota akan membekali mereka dengan berbagai edukasi seperti soal dekarbonisasi dan sustainability. "Begitu juga bagaimana caranya untuk mempromosikan dengan digital communication yang baik. Ini semua akan kita coba untuk memulai dengan workshop, sebelum teman-teman mencoba untuk menuangkannya dalam ide dan solusi yang memberikan manfaat kepada kita semua," jelasnya.

Baca juga : Toyota Umumkan Top 3 Toyota Rangga Concept Digital Modification Contest

Ajang TEY juga mendapatkan apresiasi dari aktivis lingkungan Swietenia Puspa Lestari. Pendiri Divers Clean Action (DCA) ini menyampaikan, permasalahan lingkungan bisa disebabkan oleh teknologi yang tidak dibangun untuk tidak mencederai lingkungan.

Oleh karena itu, solusi yang dibutuhkan adalah teknologi-teknologi yang dibangun untuk kelestarian alam.

"Melihat dari track record TEY sebelum-sebelumnya, ini kan kayak karya ilmiah naik kelas, di mana dikasih pendanaan dari Toyota, dikasih mentorship. Jadi harapannya lebih banyak inovasi-inovasi di daerah dan tentunya anak-anak muda ini lebih memahami bahwa mereka juga bisa menjadi inovator," katanya. (S-1)