198 PSN Selesai dalam 8 Tahun Terakhir
![198 PSN Selesai dalam 8 Tahun Terakhir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/363620880c50b9501d6234381a368f5e.jpg)
SEBANYAK 198 Proyek Strategis Nasional (PSN) telah diselesaikan dalam 8 tahun terakhir. Penggarapan proyek itu disebut memberi dampak sebesar Rp3.344 triliun terhadap perekonomian nasional dan menyerap 2,71 juta tenaga kerja secara langsung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, PSN yang diinisiasi oleh pemerintah telah berhasil membukukan sejumlah pencapaian positif. "Capaian tersebut mulai dari infrastruktur, kedaulatan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi," tuturnya dalam Rakernas Percepatan dan Pra-evaluasi PSN, Selasa (14/5).
Secara sektoral, capaian tersebut mencakup infrastruktur penunjang konektivitas seperti beroperasinya 24 pelabuhan laut baru; beroperasinya fasilitas air cargo di 6 lokasi; dan pembangunan 2.816,69 km jalan tol baru.
Baca juga : Bank Indonesia Ungkap Strategi Jaga Ketahanan Ekonomi
Lalu yang terkait dengan kedaulatan pangan dan mitigasi bencana ialah telah ditetapkan kebijakan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi seperti yang tertuang melalui Perpres 68/2022 dan terbangunnya jaringan irigasi untuk pengairan sawah seluas 1.661 hektare.
Kemudian terkait dengan ketahanan energi seperti beroperasinya 20,6 GW pembangkit listrik baru di seluruh Indonesia dan meningkatnya potensi produksi gas bumi sebesar 23,3 juta ton per tahun (million ton per annual/MTPA) atau 3,3 miliar kaki kubik per hari (billion cubic foot per day/BCFD).
Berikutnya ialah infrastruktur hilirisasi industri dan penunjang investasi seperti pengembangan 20 kawasan ekonomi khusus dan beroperasinya 8 kawasan industri strategis, dan beroperasinya 8 smelter untuk meningkatkan nilai tambah pada komoditas nikel, bauksit, dan tembaga.
Airlangga menambahkan, selama 8 tahun terakhir pula, infrastruktur dapat dikatakan masih menjadi tulang punggung bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan infrastruktur juga merupakan salah satu strategi bagi Indonesia untuk mencapai visi di 2045.
"Jadi, kita memang ahead the curve untuk infrastruktur, namun ada satu yang ketinggalan, yaitu semikonduktor. Dengan era digital dan AI, komoditas paling penting adalah semikonduktor. Kita sedang persiapkan, kita harus akui, kita perlu mempersiapkan SDM, dan itu harus menjadi prioritas bagi kita," pungkasnya. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Perlindungan terhadap Industri Sigaret Kretek Tangan Dinilai Masih Lemah
WikiWirausaha dan WikiExport Dukung Pemberdayaan UMKM
Menaker Ida Fauziyah: Instruktur Kunci dalam Menciptakan Tenaga Kerja Kompeten dan Berdaya Saing
Presiden Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Solusi PHK Massal
Buka Peluang Lebih Cepat Kerja dengan Kuliah 2,5 Tahun
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Komitmen Terpercaya agar Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan
Presiden Jokowi Gelar Sidang Kabinet Bahas Perekonomian Terbaru
Memasuki Pekan Kedua, Jakarta Fair telah Dikunjungi Lebih dari 1 Juta Orang
Pemerintah Pastikan akan Berpihak ke Industri TPT
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap