Luhut Hadapi Krisis Air dengan Global Water Fund
![Luhut: Hadapi Krisis Air dengan Global Water Fund](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/eed4d5d2d95494b154eb2e4e8559bd1e.jpg)
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan untuk menangani risiko kelangkaan dan ketersediaan air diperlukan pendekatan sumber pendanaan, salah satunya melalui Dana Air Dunia atau Global Water Fund. Ini disampaikan Luhut dalam sambutannya pada High Level Panel (HLP) 10th World Water Forum di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5).
Global Water Fund dirancang menggunakan mekanisme pendanaan blended finance atau pendekatan penataan keuangan yang menggabungkan berbagai bentuk modal guna pembangunan infrastruktur air dan sanitasi. Sehingga ketimpangan pengelolaan air yang ada di dunia bisa teratasi.
"Melihat solusi dalam ketahanan infrastruktur air, serta memberikan peluang yang menjanjikan, diperlukan pembiayaan yang inovatif. Salah satunya melalui blended finance yakni Global Water Fund," ungkap Luhut dalam keterangan resmi.
Baca juga : Presiden Jokowi Pamer Infrastruktur Air di KTT WWF ke-10
Dia menjelaskan mekanisme blended finance akan melibatkan penggunaan dana publik atau filantropis untuk menarik modal swasta, terutama untuk proyek-proyek yang mungkin dianggap terlalu berisiko atau tidak langsung menghasilkan keuntungan.
"Hal ini dapat digunakan untuk mengatasi kesenjangan pendanaan, mengurangi risiko investasi, dan merangsang pertumbuhan ekonomi dan inovasi," sambungnya.
Luhut menambahkan Indonesia telah memprakarsai G20 Bali Global Blended Finance (GBFA) yang akan menjembatani kesenjangan pendanaan untuk isu iklim dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Skema pendanaan ini didedikasikan untuk memfasilitasi negara-negara berkembang dan negara kepulauan.
Dalam hal ini, GBFA juga akan mendukung program konservasi air dan akan menjembatani kesenjangan antara sumber daya publik yang tersedia dan investasi besar-besaran yang dibutuhkan Global Water Fund. Contoh programnya ialah Mangrove Alliance for Climate (MAC), yang diluncurkan oleh Uni Emirat Arab dan Indonesia di COP27 Mesir pada 2022 lalu.
MAC bertujuan untuk mempromosikan mangrove sebagai solusi berbasis alam terhadap perubahan iklim karena memberikan potensi kredit karbon lebih banyak. (Z-6)
Terkini Lainnya
Luhut Sebut Makan Siang Gratis Dianggarkan Mulai dari Rp20 triliun
Pemerintah akan Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik
Menteri Luhut Kunjungi PERURI, Tinjau Area Kerja INA DIGITAL Sebagai Tempat Berkumpulnya Talenta Digital Anak Bangsa
Ormas Kelola Tambang Rawan Konflik Kepentingan
Luhut Kesal Ketua dan Wakil Otorita IKN tak Becus Laksanakan Tugas
Publik Diminta Ikut Awasi Ormas Keagamaan Kelola Tambang
World Water Forum ke-10 dan KTT Air 2024: Krisis Air dan Urgensi Pengelolaan Air untuk Masa Depan Peradaban
Delameta Luncurkan Inovasi Water Treatment Rasa Digital Terintegrasi Internet Starlink
WWF 2024 Usai, Ribuan Delegasi Lanjut Kunjungi Destinasi Wisata di Bali
WWF ke-10 di Bali Berlangsung Aman, Kabaharkam: Terima Kasih Masyarakat Bali
WWF Sahkan Pusat Ketahanan Air, Ecolab Merespons
Pemprov Bali Hitung Dampak Ekonomi dari Penyelenggaraan WWF Ke-10
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap