visitaaponce.com

52 Proyek Investasi Senilai Rp503 Triliun Dijamin PII

52 Proyek Investasi Senilai Rp503 Triliun Dijamin PII
Ilustrasi(Antara)

Hingga Maret 2024, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia telah memberikan penjaminan ke 52 proyek penyediaan infrastruktur di Indonesia. Proyek-proyek tersebut terdiri dari proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), proyek pinjaman langsung BUMN, dan BUMN dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Direktur Bisnis PT PII Andre Permana mengungkapkan nilai investasi dari 52 proyek yang dijamin mencapai Rp503 triliun.

“Kami diminta untuk bisa me-leverage. Kami diberikan modal Rp15 triliun sampai saat ini, dan kami berhasil menjamin proyek dengan nilai investasi sebesar Rp503 triliun. Itu sebuah leverage,” ujar Andre dalam konferensi pers di Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/5).

Baca juga : Bukan hanya Massal, Industri Pariwisata Harus Berkualitas

Dari 52 proyek tersebut, lanjutnya, 34 proyek merupakan proyek dengan skema KPBU dengan nilai Rp301 triliun. Andre mengatakan, dari seluruh proyek yang dijamin oleh PII, beberapa di antara mereka juga merupakan proyek yang berkaitan dengan agenda perubahan iklim.

Itu di antaranya ialah proyek SPAM di Pekanbaru bernilai Rp800 miliar, pengadaan Bus Listrik KTT G-20 dan BTS Bandung dan Surabaya bernilai Rp150 miliar, SPAM Bandar Lampung bernilai Rp800 miliar, SPAM Regional Jatiluhur 1 bernilai Rp1,7 triliun, PLTP Dieng dan Patuha II bernilai Rp6,9 triliun.

Kemudian Sustainable and reliable energy access program bernilai Rp41,4 triliun, SPAM Umbulan bernilai Rp2,1 triliun, Hydropower Programme bernilai Rp6,6 triliun, SPAM Semarang Barat bernilai Rp0,4 triliun, Kereta Api Makassar – Parepare bernilai Rp1,0 triliun, Alat penerangan jalan Kabupaten Madiun bernilai Rp101 miliar, dan Penerangan jalan umum Lombok Barat bernilai Rp95 miliar.

Adapun secara total, proyek-proyek yang telah dijamin oleh PII berpotensi berperan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 1,59 juta ton CO2 ekuivalen. Itu terdiri dari potensi penurunan emisi di sektor energi konversasi pada proyek penerangan jalan umum di kabupaten madiun dan lombok barat sebesar 409 ton CO2 ekuivalen.

Kemudian di sektor transportasi pada proyek Makasar dan Parepare dan 15 proyek jalan tol dengan potensi penurunan emisi sebesar 616.132 ton CO2 ekuivalen. Lalu di sektor energi terbarukan dengan potensi penurunan emisi sebesar 978.198 ton CO2 ekuivalen pada proyek PLTM Lapai dan Kaibumi, PLTP Dieng 2 dan Patuha I, PLTA Bakaru I dan II. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat