Kalkulasi PSN Harus Dilakukan secara Tepat
![Kalkulasi PSN Harus Dilakukan secara Tepat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/bd7a33c38ddf873df5bc3dd316f464c9.jpg)
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengalkulasi secara tepat perihal penggarapan Proyek Strategis Nasional (PSN) agar bisa memberi dampak berkelanjutan bagi perekonomian. Itu guna memastikan kemanfaatan dari PSN tak sekadar dirasakan saat proyek tengah berjalan.
"Multiplier effect-nya di masa depan harus benar-benar dipikiran. PSN harus mampu mendorong dan meningkatkan aktivitas ekonomi yang ada atau bukan sekadar membelanjakan uang negara," ujar Analis senior dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita saat dihubungi, Selasa (14/5).
Dia juga menekankan agar penetapan PSN tak semata didasari pertimbangan politik atau elite yang memiliki kepentingan pada proyek terkait. Penetapan PSN mesti dilandasi oleh kemanfaatan yang akan muncul saat dan setelah proyek tersebut tuntas.
Baca juga : 198 PSN Selesai dalam 8 Tahun Terakhir
"Setelah belanjanya selesai, imbasnya semestinya terus dirasakan karena keberadaan PSN bisa menjadi stimulator dan akselerator aktifitas ekonomi yang ada, termasuk ekonomi rakyat sekitarnya. Jangan sampai jadi bencana bagi masyarakat sekitar," kata Ronny.
Sejatinya, lanjut dia, semakin banyaknya PSN, maka dampak yang muncul ke perekonomian juga semakin besar. Itu terutama dirasakan dari sisi input terhadap ekonomi nasional, utamanya penyerapan tenaga kerja.
Hanya, selama ini capaian yang dihasilkan dari PSN belum optimal. Itu dibuktikan dari angka pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan di kisaran 5%. Kehadiran PSN juga sedianya mendongkrak kinerja belanja negara, namun belum mampu memberikan dampak yang cukup besar dan berkelanjutan.
"Kelemahannya, kontribusi akan bisa bertahan jika PSN terus menerus dibuat setiap tahun. Sementara imbasnya setelah PSN selesai belum terlalu terlihat. Artinya, imbas PSN belum berkelanjutan. Apalagi, PSN juga ikut terperangkap di dalam fakta ICOR kita yang mahal. Sehingga imbas PSN semakin berkurang karena biaya investasi di PSN juga mahal, terutama karena pungli dan korupsi," jelas Ronny. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Komitmen Terpercaya agar Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan
Presiden Jokowi Gelar Sidang Kabinet Bahas Perekonomian Terbaru
Memasuki Pekan Kedua, Jakarta Fair telah Dikunjungi Lebih dari 1 Juta Orang
Pemerintah Pastikan akan Berpihak ke Industri TPT
Inovator Muda Indonesia Diajak Ikut Kampanye Youth Innovation for Sustainable Future
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
52 Proyek Investasi Senilai Rp503 Triliun Dijamin PII
Proyek NICE di PIK 2 Terus Disuplai Spun Pile
Kementerian ESDM Menutup Proyek Adlight Setelah 4 Tahun Berjalan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap