visitaaponce.com

Tetap Waspadai Tim Kuda Hitam

Tetap Waspadai Tim Kuda Hitam
Pemain Wales, Gareth Bale.(AFP)

PERJALANAN timnas Italia untuk lolos dari Grup A Piala Eropa 2020 berpotensi tak sepenuhnya mulus. Gli Azzurri berada satu grup dengan tim-tim kuda hitam yang patut diperhitungkan.

Italia berada di Grup A bersama timnas Swiss, Turki, dan Wales. Mereka mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan turnamen melawan Turki pada hari ini di Stadio Olimpico, Roma. Kemudian, pasukan Roberto Mancini akan menghadapi Swiss pada 16 Juni dan Wales pada 20 Juni.

Di Piala Eropa kali ini yang sempat tertunda karena ada pandemi covid-19, Italia memulai kembali ke papan atas sepak bola internasional dengan diperkuat generasi baru talenta muda yang menjanjikan.

Dengan diarsiteki Mancini sejak Mei 2018, Italia terus menunjukkan tren positif. Mereka tak terkalahkan dalam 26 pertandingan berturut-turut sejak akhir 2018.

Dalam tiga tahun, Italia telah berubah dari yang sempat gagal lolos ke Piala Dunia 2018 menjadi perjalanan sempurna untuk Piala Eropa sekarang.

Dalam perjalanan mereka menuju turnamen, Italia juga sangat perkasa sejak babak kualifikasi. Bahkan, dalam 10 partai di Grup J bersama Finlandia, Yunani, Bosnia dan Herzegovina, Armenia, serta Liectenstein, Italia sukses menyapu bersih seluruh kemenangan.

Jelang fase grup, gelandang Paris Saint-Germain (PSG) Marco Verratti diprediksi akan absen membela timnas karena cedera lutut. Dia sudah cedera sejak pertengahan bulan lalu dan menurut PSG, pemainnya itu butuh waktu hingga 1,5 bulan untuk pulih.

Sebagai alternatif, Mancini mungkin akan meminta gelandang Inter Milan Nicolo Barella untuk memimpin lini tengah Azzurri.

"Saya menyukai atmosfer yang berkembang di dalam tim dan apa yang bisa dicapai para pemain muda dalam waktu yang singkat, sebagian bantuan yang mereka terima dari para pemain yang lebih berpengalaman dalam tim," kata Mancini.

Lawan yang mungkin akan menyandung Italia ialah Swiss. Mereka melaju ke Piala Eropa juga dengan status juara Grup D. Mereka sukses mengumpulkan 17 poin, hasil 5 kali menang, 2 kali imbang, dan cuma 1 kali kalah.

Swiss telah naik peringkat dunia FIFA dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mampu menyulitkan tim besar seperti hasil imbang di laga uji coba baru-baru ini dengan Spanyol dan Jerman.

Mereka memiliki beberapa pemain yang bisa membuat kejutan, seperti sang kapten Granit Xhaka yang memperkuat Arsenal, Xherdan Shaqiri dari Liverpool, Remo Freuler dari Atalanta, dan striker Benfica Haris Seferovic.

 

 

Jangan anggap remeh

Turki dan Wales tidak bisa dipandang sebelah mata di grup ini. Turki dan Wales memang tak punya rekor bagus ketika berhadapan dengan Gli Azzurri. Wales baru sekali menang dan itu pun diraih 2002, sedangkan Turki bahkan belum pernah sekali pun menang atas Italia.

Wales sejauh ini baru sekali tampil di Piala Eropa, yakni pada 2016, dan bisa saja mencapai partai puncak kala itu jika tidak kalah dari Portugal di semifinal. Wales bisa kembali tampil di pesta 'Benua Biru' dengan menjadi runner-up Grup E. Sepanjang babak kualifikasi Piala Eropa kali ini, mereka menang 4 kali, kalah 2 kali, dan 2 kali meraih hasil imbang.

Sebaliknya dengan Turki, mereka sudah menunjukkan diri sebagai tim yang harus dianggap serius ketika merebut empat poin hasil dari sekali menang dan sekali seri dari Prancis di babak kualifikasi Grup H.

Turki mungkin juga bisa jadi lawan terberat kedua bagi Italia karena mereka lebih banyak pengalaman di Piala Eropa daripada Wales. Sudah empat edisi Piala Eropa yang pernah diikuti Turki sejak 1996.

Pencapaian terbaik Turki di Piala Eropa terjadi pada 2008 ketika mereka menjadi semifinalis. Sayangnya, langkah mereka ke final dijegal Jerman. (Mal/AFP/R-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat