Ini Hal-Hal Baru yang Ditawarkan Eternals di MCU
FILM Eternals menghadirkan hal-hal baru untuk semesta Marvel (MCU), mulai dari pahlawan super yang tuli dan berasal dari Asia Selatan hingga ciuman gay pertama.
Film ini tayang di bioskop Amerika Serikat (AS), Jumat (5/11), setelah ditunda akibat pandemi covid-19 dan dibintangi para aktor dari penjuru dunia, mulai dari Meksiko, AS, Inggris, Irlandia, Korea Selatan (Korsel), Libanon, dan India.
Angelina Jolie yang berperan sebagai Thena berharap keberagaman ini, "Mulai jadi hal yang normal dan memang harus begitu dari dulu."
Baca juga: Akhirat: A Love Story akan Hadir di Bioskop Mulai 2 Desember 2021
"Saya harap orang yang menonton film ini bertahun-tahun kemudian berpikir ini bukan keberagaman, tapi hal yang normal dan hal yang benar," kata Jolie di karpet merah.
Eternals mengisahkan 10 alien kekal yang terpisah dan akhirnya bersatu untuk menghadapi makhluk bernama Deviants.
Pembuat film dan para pemeran mengatakan wajar bila Eternals mewakili banyak jalan kehidupan.
"Karakter-karakter ini telah ada sejak awal peradaban jadi tentu mereka harus mewakili keindahan kemanusiaan... rasanya ini alami," kata aktris Asia-Inggris Gemma Chan, yang berperan sebagai Sersi, Eternal yang bekerja di museum di London.
Pemeran lainnya meliputi aktor Pakistan-Amerika Kumail Nanjiani sebagai Kingo, pahlawan super Asia Selatan pertama di Marvel, dan Salma Hayek, yang lahir di Meksiko, berperan sebagai Ajak, pemimpin Eternals.
Ketika Brian Tyree Henry yang berperan sebagai Phastos, seorang karakter gay, mencium pasangannya saat mereka takut dunia akan berakhir, para penonton di penayangan perdana bersorak dan bertepuk tangan.
"Itu sangat emosional dan kau bisa merasakannya," kata sutradara kelahiran Tiongkok Chloe Zhao, yang memenangi Piala Oscar tahun ini untuk film Nomadland.
"Itu bukan cuma ciuman fisik. Mereka punya perasaan yang kuat satu sama lain dan tidak takut menunjukkannya," lanjutnya.
Lauren Ridloff, yang berperan sebagai Makkari, pahlawan super tuli pertama di film Marvel, mengatakan dia percaya penonton film sudah lebih terbiasa dengan karakter yang beragam di layar.
"Kita sudah melewati gerakan Black Lives Matter. Kita sudah berdiskusi tentang apa sebetulnya arti keterwakilan, apa artinya inklusivitas" ujar dia dalam bahasa isyarat Amerika. "Waktunya sempurna." (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Sean “Diddy” Combs Kehilangan Gelar Kehormatan dari Universitas Howard
Kelly Osbourne Berharap Dijauhkan Dari Kanker
Miley Cyrus tidak Yakin Ingin Punya Anak
Selena Gomez Kemungkinan tidak akan Adakan Tur Konser dalam Waktu Dekat
Riri Antoni Jajal Peruntungan di Dunia Musik
Melanie Putria, Kecanduan Lari Hingga ke Luar Negeri
Chris Hemsworth Bersatu Kembali dengan Mjolnir di Universal Studios
Ini Peran Ralph Ineson dalam Film Fantastic Four
Presiden MCU Akui Pernah Berpesan pada Jackman untuk tidak Kembali sebagai Wolverine
Gim Marvel's Spider-Man 2 Pecahkan Rekor Penjualan
Jelang Peluncuran Gim Marvel's Spider-Man 2 di PS5, Sony Gelar Pameran
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap