visitaaponce.com

Harry Styles Dijuluki The New King of Pop, Keluarga Michael Jackson Protes

Harry Styles Dijuluki The New King of Pop, Keluarga Michael Jackson Protes
Harry Styles(AFP/Angela Weiss)

PENYANYI Harry Styles telah menjadi ikon musik pop baru. Kegemilangan kariernya melesat dengan cepat sejak muncul sebagai musisi solo pada 2016, setelah kariernya berakhir bersama grup boyband asal Inggris, One Direction. Berbagai pencapaian penjualan album hingga banyak penghargaan, membuat Harry Styles diposisikan sebagai bintang besar di industri musik saat ini.

Baru-baru ini, majalah musik kenamaan Rolling Stone merilis edisi terbaru dengan wajah penyanyi asal Inggris itu. Di cover majalah tersebut, Rolling Stone menjuluki Styles sebagai The New King of Pop.

Dalam sampul majalah Rolling Stone itu, Styles bergaya dengan mantel bulu putih dan celana pendek pink sambil memegang kue ulang tahun dengan lilin. Tertulis di sampul, “Harry Styles: Bagaimana Raja Pop yang baru membuat dunia musik berkobar”

Baca juga: Harry Styles Rilis Video Musik Late Night Talking

Seperti yang diketahui, julukan King of Pop selalu erat dengan nama Michael Jackson. Gelar itu pun terus disematkan, walau sang bintang sudah meninggal dunia bertahun-tahun yang lalu.

Karenanya, penyebutan Styles sebagai The New King of Pop, tidak disambut baik oleh pihak keluarga sang superstar. Taj Jackson, keponakan Michael Jackson, tidak setuju dengan sebutan yang diberi Rolling Stone kepada Harry, seperti dilansir dari Daily Mail UK, Selasa (23/8),

Pelekatan julukan yang sangat prestisius juga mengejutkan banyak orang dan menuai pro dan kontra. Di luar segala kesuksesan komersilnya, banyak pihak yang menilai julukan itu tidak seharusnya diberikan kepada Styles.

Taj Jackson merespon hal itu lewat akun Twitter-nya dengan me-retweet postingan dari Rolling Stone. 

“Tidak ada King of Pop baru, Anda tidak memiliki gelar itu @RollingStone, dan Anda tidak mendapatkannya, paman saya yang melakukannya. Dekade dedikasi dan pengorbanan," cicit Taj Jackson di Twitter, Selasa (23/8).

Taj menyebut bahwa gelar raja pop itu telah ‘dipensiunkan’ bersama perginya sosok MJ. Karena itu, pihaknya keberatan jika jika gelar itu disematkan kepada orang lain.

Taj sendiri mengamini betapa besarnya bakat dan popularitas Harry Styles saat ini. Karenanya, Harry Styles memang layak diapresiasi dan diberi julukan tertentu, namun bukan raja pop.

Dibanding dengan gelar 'New King of Pop', Taj Jackson merasa Harry Styles bisa meraih gelar lain yang berbeda dari yang lainnya. 

"Gelarnya telah dipensiunkan. Jangan meremehkan @Harry_Styles, dia sangat berbakat. Beri dia gelar uniknya sendiri,” lanjutnya.

Taj Jackson adalah anak tertua dari Tito Jackson, yang merupakan kakak laki-laki Michael Jackson. Ibunya adalah Dee Dee Martes, yang meninggal secara tragis dalam kecelakaan tenggelam pada 1994.

Kekecewaan para penggemar Michael Jackson juga membanjiri unggahan artikel Rolling Stone di Twitter. Umumnya mereka menyayangkan pihak Rolling Stone yang memberi julukan dengan mengabaikan fakta historis yang melekat pada gelar itu.

Selain itu, banyak pula yang mempertanyakan bagaimana Rolling Stone bisa mensejajarkan Styles dengan Michael Jackson yang begitu besar. Umumnya mereka menyayangkan pihak Rolling Stone yang memberi julukan dengan mengabaikan fakta historis yang melekat pada gelar itu.

Selain itu, banyak pula yang mempertanyakan bagaimana Rolling Stone bisa mensejajarkan Styles dengan Michael Jackson yang begitu besar, yang telah bagian penting dari perkembangan budaya populer selama empat dekade.

Michael Jackson yang meninggal di usia 50 pada 2009 itu dinobatkan sebagai ‘King of Pop’, umum telah dianggap sebagai yang terbaik dari zamannya, dengan karier musik popnya yang panjang.

Warisannya telah mendapat sorotan baru dalam beberapa tahun terakhir karena tuduhan lama bahwa dia adalah seorang pelaku pelecehan anak. Meskipun Michael Jackson dibebaskan pada 2005, tuduhan tersebut terus berlanjut di lapangan umum, termasuk dalam dokumenter Leaving Neverland di 2019.

Taj pun mati-matian membela pamannya setelah Leaving Neverland, mengecam para penuduh yang disebutkan di serial itu karena telah menertawakan Michael Jackson lewat layar.

Sedangkan Harry Styles adalah salah satu bintang pop terbesar di era streaming. Dia muncul dengan membawa nama sendiri sejak 2016, penyanyi asal Inggris ini segera menjadi idola baru di seluruh dunia.

Tidak hanya karena lagu-lagunya yang banyak mencetak rekor penjualan dan memuncaki tangga lagu di berbagai negara, tapi juga keterlibatannya di dunia film, serta menjadi ikon kesetaraan dan kebebasan gender bagi anak muda.

Sejak berkarier sebagai penyanyi solo, image Harry Styles berbeda jauh dengan masa-masa ia masih bergabung dalam One Direction. Ia lebih lepas dalam mengekspresikan diri dalam hal fashion dan lirik lagu, dan secara terbuka memberikan dukungan kepada komunitas LGBTQ.

Debut albumnya pada 2017, “Harry Styles” menjadi debut nomor satu di Inggris ketika itu, berlanjut dengan album keduanya pada 2019, “Fine Line” yang lagi-lagi sukses besar yang memuncak di Inggris hingga Amerika Serikat.

Teranyar, singlenya “As it Was” dari album ketiga “Harry’s House”, menjadi salah satu lagu paling populer di era streaming, menjadi pemuncak tangga lagu di berbagai negara, termasuk pemuncak di AS selama 10 minggu berturut-turut.

Harry Styles sejauh ini juga telah bertabur prestasi. Ia adalah pemilik banyak penghargaan prestisius di bidang musik, termasuk dari Global Awards, Billboard Music Awards, American Music Awards hingga Grammy Awards. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat