visitaaponce.com

Pernah Melahirkan dengan Normal dan Caesar, Ini Pengalaman Zivanna Letisha

Pernah Melahirkan dengan Normal dan Caesar, Ini Pengalaman Zivanna Letisha
Putri Indonesia 2008 Zivanna Letisha(MI/Sumaryanto)

SELEBRITAS yang juga Putri Indonesia 2008 Zivanna Letisha Siregar termasuk sosok ibu dengan riwayat melahirkan baik normal maupun caesar. Menurut dia keduanya sama-sama membutuhkan perjuangan yang sama.

"Mau lahiran metode apapun perjuangan tetap sama, sama-sama bergadang. Caesar kata siapa enggak sakit. Banyak banget stigma di masyarakat jangan didengarkan dan fokus pada tumbuh kembang anak sendiri saja," kata dia dalam webinar Bicara Gizi, Rabu (5/4).

Zivanna melahirkan anak pertamanya secara normal atau melalui pervaginam sementara persalinan anak kedua dan ketiga yang kembar dilakukan secara caesar karena posisi keduanya menyilang di dalam rahim.

Baca juga : Ibu Hamil, Yuk Kenali Tanda-Tanda Melahirkan Sudah Dekat

Berbicara persiapan, antara kedua jenis persalinan ini, menurut dia tidak berbeda jauh. Baik menjelang persalinan pertama maupun kedua, dia sama-sama menjaga pola makan sejak hamil termasuk asupan asam folat dan vitamin. Dia juga rutin berolahraga karena baginya kegiatan fisik ini sangat penting apapun metode persalinannya.

"Bahkan aku sampai ikut yoga untuk melahirkan karena buat badan lebih enak. Saat hamil, sakit sendi-sendi, serba enggak enak. Saat hamil anak kembar berat badan baik cukup banyak, sampai 23 kg," kata Zivanna.

Baca juga : Kenali Diastasis Recti, Kondisi Perut Usai Melahirkan yang Jarang Diketahui Ibu

Khususnya kepada ibu-ibu yang melahirkan secara caesar, bertepatan dengan momen C-section Awareness Month, Zivanna berpesan agar mereka harus tetap percaya diri.

"Bahwa kita adalah ibu yang baik yang selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak. Meskipun banyak stigma tentang metode persalinan caesar, sebaiknya kita fokus saja untuk menyiapkan dan melakukan yang terbaik untuk ibu dan anak agar dapat mengoptimalkan kesehatan pada jangka pendek dan jangka panjang," kata dia.

Kemudian, sambung dia, para ibu perlu selalu belajar dari para tenaga kesehatan dan mencari informasi dari sumber terpercaya. Selain itu, bergabung dengan komunitas dapat membantu berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan sistem yang baik. (Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat