Kasus Pembunuhan Tupac Shakur Kepolisian Las Vegas Memperoleh Surat Perintah Penelusuran Baru
LEGENDA rap Tupac Shakur meninggal hampir tiga dekade lalu. Kini Kepolisian Las Vegas, Amerika Serikat, memperoleh surat perintah penelusuran baru, kata seorang juru bicara pada hari Selasa.
Artis "California Love" terlaris itu tewas ditembak dalam serangan drive-by di kota Nevada tersebut pada usia 25 tahun. Hingga kini pelakunya belum pernah tertangkap.
Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas "mengkonfirmasi surat perintah penelusuran telah dilayani" di kota tetangga Henderson pada hari Senin, kata juru bicara tersebut dalam pernyataan yang dikirimkan melalui email kepada AFP.
Baca juga: Melanie Subono Sebut Layanan Aduan Korban Kekerasan Seksual cuma Pajangan
Penelusuran ini "bagian dari penyelidikan pembunuhan Tupac Shakur yang sedang berlangsung," ujar pernyataan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Tupac memiliki karier singkat, namun spektakuler. Tupac dengan cepat naik dari penari latar menjadi rapper gangsta yang khas dan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam musik hip-hop, yang berhasil menjual 75 juta rekaman.
Baca juga: Oppenheimer Ungkap Pemikiran di Balik The Manhattan Project yang Mengubah Dunia
Tupac juga menjadi sosok kunci dalam rivalitas yang terkenal, didorong oleh promotor, antara hip-hop pantai Timur dan pantai Barat. Meskipun lahir di New York, Tupac pindah ke California sebagai remaja bersama keluarganya, menjadi salah satu sosok paling dikenal dalam scene hip-hop pantai Barat.
Keadaan kematian Tupac pada September 1996 masih samar, dan teori-teori telah lama beredar. Pembunuhan Tupac diikuti enam bulan kemudian dengan penembakan rivalnya, rapper pantai Timur Christopher "The Notorious BIG" Wallace.
Banyak yang percaya bahwa mereka dibunuh sebagai bagian dari rivalitas antara label musik mereka, Death Row yang berbasis di Los Angeles dan Bad Boy Entertainment di New York.
Namun, beberapa sejarawan musik mengatakan bahwa perpecahan antara pantai Timur dan pantai Barat tersebut dibesar-besarkan untuk alasan komersial. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Ketua RT di Kasus Vina Mengaku diintimidasi
Dua Tersangka Pembunuhan Perempuan Tukang Pijat Ditangkap
Kasus Jenazah Dicor, Tiga Pelaku Pembunuhan dan Motif Diungkap
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Polres Batang Tangkap Belasan Gangster Pembunuh Anak Dibawah Umur
9 Tahun Berlalu, Polisi Masih Cari Alat Bukti Kasus Kematian Akseyna
Kepolisian: Penyebab Kecelakaan di Tol Semarang-Batang, Akibat Sopir Truk Buang Air Kecil
Kompolnas Surati Polda Sumbar Terkait Kabar Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi
Polres Ponorogo Tambah Empat Tersangka Kasus Pembunuhan Direkayasa Kecelakaan
MAKI akan kembali Ajukan Praperadilan terkait Kasus Pemerasan Firli Bahuri
Tawuran Antarwarga kembali Pecah di Jalan Basuki Rachmat Jaktim
Banyak Penerima Bansos Salah Sasaran, MAKI Tuntut Penegak Hukum
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap