Ternyata Ini Makna Lagu Jangan Melamun Saat Hujan Karya Kunto Aji
LAGU Jangan Melamun Saat Hujan menjadi salah satu trek yang ada di album baru Kunto Aji bertajuk Pengantar Purifikasi Pikir. Di album tersebut, terdiri dari sembilan trek yakni Urip, Melepas Pelukan Ibu, Asimetris, Jangan Melamun Saat Hujan, Jernih, Rona Merah Langit, Orang Asing dalam Cermin, Perjalanan Melawan Racun, dan Urup.
Di lagu Jangan Melamun Saat Hujan, Aji ingin menegaskan mengenai salah satu tema yang ingin dibawanya di album ini. Sekaligus menjadi salah satu momen proses pembelajaran yang didapatnya dalam pengerjaan.
“Jangan Melamun Saat Hujan itu bicara tentang ketidaksempurnaan. Melamun itu mewah. Di saat sekarang kita semua secara biologis dibuat terpaku dengan ponsel, hampir tidak punya kemewahan seperti melamun. Sementara kita hidup dengan ketidaksempurnaan, misal bengong. Hidup dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan itu. Tapi kalau dilihat dari kacamata yang tepat, ketidaksempurnaan itu memang yang harusnya terjadi pada kita saat itu,” kata Aji, saat konferensi pers album Pengantar Purifikasi Pikir di GripaStudio, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, (14/9).
Baca juga : Rilis Album Ketiga, Kunto Aji Bicara tentang Kedewasaan Bertumbuh
Aji menambahkan, ia lebih senang untuk menggarap album penuh alih-alih single. Di tengah lebih kerapnya para musikus yang merilis single, dalam perspektifnya pendekatan penulisan antara single dan album berbeda.
Baca juga : Kunto Aji dan Sederet Musikus Hip Hop Rilis Menjadi Indonesia
“Bagi saya single itu kayak nulis artikel di koran. Sedangkan album itu kayak nulis buku. Jadi sesuatu yang jauh berbeda. Dengan market dan tingkat kesulitan berbeda pula. Saya selalu suka menulis album karena prosesnya jelas. Detail dan muaranya ke mana, hulu dan hilirnya,” kata Aji.
Ia pun menyebut lebih mudah menulis album ketimbang menulis serangkaian single untuk kemudian dirangkum menjadi suatu album. Single, menurutnya, tujuannya supaya populer (meledak). Sehingga bisa lanjut ke single berikutnya. Sementara album, baginya adalah seperti membuat cerita.
“Mana yang meledak dan mana yang diterima, atau yang kurang diterima publik, itu hasil dari pendengar mendengarkan satu per satu materi di albumnya. Lebih suka proses menulis album karena isi kepala saya yang ruwet ini bisa diurai dalam bentuk album daripada single,” ungkapnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Banyak Mendapat DM Curhat, Bernadya Buat Album Debut yang Serba Galau
Buka Album Kelima, Dua Empat Rilis Single Isn’t It Romantic?
Coldplay Umumkan Album Baru "Moon Music" dan Single Pertama "feelslikeimfallinginlove"
Konser Ruth Sahanaya 40 Tahun Simfoni Dari Hati, Cek Tanggal dan Harga Tiketnya
Album Debut Ice Spice Dijadwalkan Rilis Bulan Depan
Sabrina Carpenter Umumkan Album Baru "Short n' Sweet" Akan Dirilis Agustus
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap