visitaaponce.com

Dongeng Kancil dan Buaya beserta Pesan Moralnya

Dongeng Kancil dan Buaya beserta Pesan Moralnya
Ilustrasi(MI)

Dongeng Kancil dan Buaya adalah salah satu dari banyak cerita rakyat yang populer di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Cerita itu umumnya mengisahkan petualangan seekor Kancil, hewan kecil yang cerdik, dengan seekor Buaya, hewan besar dan kuat.

Dongeng ini bisa menjadi pilihan bagi orang tua atau para pengajar untuk dikisahkan kepada anak-anak mereka. Ketika sedang asyik membaca dongeng atau mendengarkan cerita dari orang dewasa, anak cenderung akan menyerap kata-kata dan mengulanginya sesuai dengan gambaran yang terbentuk dalam pikiran mereka.

Hal itu bisa membantu meningkatkan kecintaan anak terhadap interaksi sosial, mengajarkan mereka untuk berbicara, dan melibatkan diri dalam aktivitas bercerita. Proses tersebut, pada kenyataannya, memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendorong anak untuk menjadi individu yang penuh semangat dan percaya diri.

Baca juga: Digital Puppet World, Dunia Dongeng yang Berubah ke Digital

Pada dasarnya, kegiatan bercerita memiliki kapasitas untuk memberikan stimulus positif kepada anak dalam pengembangan kosakata. Oleh karena itu, mari kita ajak anak kita untuk membaca cerita bersama demi mengisi waktu berkualitas, salah satunya dengan dongeng Kancil dan Buaya di bawah ini.

Selamat menikmati!

Kisah di dalam hutan yang penuh kehidupan ini mengisahkan berbagai makhluk yang mendiaminya. Salah satu di antaranya adalah seekor Kancil yang mempesona. Kancil dikenal sebagai hewan yang cerdik dan selalu mampu berpikir dengan cepat. Tidak hanya itu, ia juga mempunyai reputasi sebagai makhluk yang ramah dan bersahabat di mata hewan-hewan lain yang hidup di hutan itu. Kebaikan hatinya membuat banyak hewan yang ingin menjalin pertemanan dengannya. Setiap kali Kancil berjalan melewati makhluk lain, ia dengan senang hati berhenti untuk menyapa dan bertukar cerita.

Baca juga: Contoh Cerita Rakyat Terpopuler dari Berbagai Daerah

Si Kancil juga selalu bersemangat untuk membantu teman-teman hewannya. Misalnya, pada suatu hari, terdapat tiga ekor anak ayam yang terjebak dalam lubang yang sangat dalam. Tanpa ragu-ragu, kancil dengan cepat mendekati mereka dan dengan penuh kebaikan hati, memberikan bantuan dengan menyediakan dirinya sebagai tangga agar ketiga anak ayam itu dapat keluar. Setelah berhasil diselamatkan, Kancil pun tak lupa mengantarkan mereka kembali ke induknya yang sedang bingung mencari anak-anaknya.

Suatu hari yang cerah, Kancil melihat banyak buah yang lezat tergantung di pohon di seberang sungai. Namun, aliran sungai itu deras, dan Kancil merasa ragu untuk menyeberanginya. Kancil merenung dan berpikir keras mencari cara aman untuk menyeberangi sungai itu demi memenuhi hasratnya. Kemudian, ia memperhatikan beberapa ekor buaya yang berenang di sungai dan terbesitlah ide di benaknya. Ia berencana meminta tolong kepada buaya-buaya tersebut.

Namun, sebelum ia sempat bertanya, satu dari buaya-buaya itu dengan licik mengolok-oloknya, mengatakan bahwa kancil akan menjadi santapan lezat bagi mereka. "Hai, Kancil! Apa yang sedang kamu lakukan di tepi sungai ini? Kami nampaknya sudah menemukan makanan enak untuk malam ini," kata Buaya dengan tawa sinis.

Tentu saja, kancil menyadari bahwa buaya-buaya tersebut tidak akan membantunya menyeberangi sungai, mereka justru ingin memakannya. Tapi kancil yang cerdik segera mengembangkan rencana lain untuk mengecoh para buaya tersebut agar tetap bisa menyeberangi sungai.

"Dalam hal ini, Buaya, aku memiliki kabar baik untuk kalian. Raja Hutan telah memberiku tugas khusus untuk menghitung berapa banyak buaya yang ada di sungai ini, dan sebagai hadiahnya, kalian akan mendapatkan makan malam lezat nantinya," kata kancil dengan penuh semangat.

Para buaya itu begitu senang mendengar kabar tersebut dan dengan cepat berbaris rapi agar kancil bisa menghitung mereka. Kancil menghitung dengan bijak, dengan berdiri di atas punggung buaya-buaya tersebut, dan dengan demikian ia berhasil menyeberangi sungai dengan selamat.

"Terima kasih, kalian sudah sangat membantu aku menyeberangi sungai ini!" seru Kancil dengan penuh rasa syukur, segera berlari menuju buah-buahan yang begitu ia idamkan. Para buaya mengerutkan kening merasa tertipu, tetapi mereka tidak bisa mengejar kancil yang begitu cepat.

Cerita tentang Kancil dan Buaya ini penuh dengan pesan moral yang berharga. Sama halnya dengan kancil, kita sebagai manusia juga diberikan kecerdasan. Pertanyaannya adalah bagaimana kita memanfaatkannya, untuk kebaikan atau justru untuk kepentingan yang tidak baik.

Anda dapat mengajarkan kepada buah hati bahwa kecerdasan yang dimiliki harus digunakan untuk hal-hal positif dan tidak merugikan orang lain. Pada akhirnya, sebagai sesama makhluk hidup, kita harus saling membantu dan tidak memanfaatkan kekurangan orang lain demi keuntungan diri sendiri. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat