visitaaponce.com

Dongeng Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak

Dongeng Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak
Seorang anak korban gempa bercerita dengan menggunakan wayang berkarakter hewan bersama Pendongeng keliling satwa langka Indonesia(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

CERITA khayalan yang seringkali mencerminkan kenyataan atau dikenal dengan dongeng kerap disuguhkan pada anak-anak. Nyatanya, dongeng memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.

Dongeng dapat memberi anak ruang untuk memperluas imajinasi dan mengajari anak cara berhubungan dengan orang-orang dalam kehidupan nyata. Kisah-kisah dalam dongeng mengeksplorasi tema-tema umum seperti kesetiaan, keadilan, keserakahan, benar versus salah, dan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Meskipun dongeng mengandung tema yang tidak realistis dan cenderung melanggengkan stereotip, para ahli sepakat dongeng memiliki efek positif secara keseluruhan pada perkembangan anak.

Akilah Reynolds, seorang psikolog berlisensi di California, AS, mengungkapkan misalnya belajar tentang dua karakter yang berselisih satu sama lain dapat membuka diskusi tentang konflik yang mungkin dialami anak-anak dalam kehidupan mereka sendiri dengan saudara kandung, orangtua, atau teman sekelas.

Jadi, bagaimana dongeng bermanfaat atau berkontribusi pada perkembangan anak?

Dongeng memberikan efek psikologis ke anak. Reynolds mengemukakan dengan melihat diri mereka tercermin dalam dongeng, anak-anak mungkin merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Mereka bahkan mungkin terinspirasi untuk mengeksplorasi emosi mereka sendiri.

Baca juga: Gelar Dongeng untuk Anak-Anak Dibarengi Sedekah Boneka dan Mainan

Studi 2014 telah menyarankan bahwa menggunakan strategi naratif dan mendongeng - seperti dongeng dan cerita rakyat tradisional - dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Studi tersebut menemukan dongeng memiliki efek positif pada pertumbuhan pribadi dan penerimaan diri masyarakat.

Sebuah studi kecil tahun 2018 menemukan dongeng memiliki efek positif dalam membangun rasa kerja sama anak. Sebuah studi tahun 2016 yang mengamati 353 anak usia sekolah selama 2 tahun, menemukan terapi naratif secara efektif meningkatkan keterampilan sosial dan emosional pada anak usia 8 hingga 10 tahun.

Dongeng juga dapat mengajarkan anak-anak tentang kesadaran diri dan pengaturan emosi, menurut penelitian tersebut.

Mengapa Dongeng Penting?

Sebuah studi Yunani 2011, yang melibatkan lebih dari 400 peserta, mencatat dongeng merupakan bagian penting dari perkembangan anak karena dongeng membangun kepribadian, ikatan keluarga, dan penemuan diri.

Melansir dari psychcentral.com, paparan dongeng selama masa kanak-kanak dapat memberikan dampak sebagai berikut:

1. Menghibur anak sambil mengajarkan struktur dasar bercerita

2. Mengasuh perkembangan anak dengan membiarkan anak memproyeksikan imajinasi dan kreativitasnya ke dalam sebuah cerita

3. Membantu menghilangkan ketakutan akan hal yang tidak diketahui

4. Membantu anak-anak mengatasi kesulitan tumbuh dewasa dan menumbuhkan keyakinan untuk hari esok yang lebih baik

5. Membantu anak-anak belajar tentang konflik dan kemungkinan cara untuk memecahkan masalah

6. Menjelajahi tema-tema universal, seperti cinta dan benci, ketakutan dan keberanian, serta keserakahan dan kemurahan hati dalam cerita yang menarik

7. Menyediakan cara untuk memvalidasi emosi yang mungkin dirasakan seorang anak dalam kehidupan nyata.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat