Dongeng Bisa Digunakan untuk Pendidikan Karakter
![Dongeng Bisa Digunakan untuk Pendidikan Karakter](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/22792cda0e962c7be0562c047bec29a8.jpg)
PENGAMAT Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Asep Supena mengatakan kegiatan mendongeng memiliki banyak manfaat, salahnya adalah membentuk karakter anak sejak dini.
"Sifat-sifat baik, moral, dan akhlak pada anak-anak itu bisa ditumbuhkan dan dikembangkan melalui dongeng karena dengan mendongeng itu kita menceritakan tokoh dengan karakter tertentu," kata Asep, dikutip Selasa (30/1).
Sifat-sifat seperti jujur, dermawan, pekerja keras, dan disiplin, kata Asep, bisa mulai diajarkan sejak dini kepada anak melalui mendongeng.
Baca juga: Dongeng Kancil dan Buaya beserta Pesan Moralnya
Oleh karena itu, mendongeng menjadi bagian yang penting dalam membangun dan mengembangkan karakter anak.
Pendidikan karakter seharusnya menjadi pendidikan yang pertama dan utama yang diberikan orang dewasa kepada anak-anak, sebelum memberikan pendidikan akademis.
Orangtua, guru, hingga orang sekitar, lanjut Asep, berperan dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak.
Baca juga: Dongeng Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak
"Misalnya senang belajar, senang pergi ke sekolah, senang membaca, senang bertemu dengan orang, senang meminta maaf dan memaafkan, senang bekerja sama dengan anak-anak lain, itu namanya karakter. Itu jauh lebih penting dan harus ditumbuhkan sejak awal," ujar Asep.
Kegiatan mendongeng, kata Asep, juga bermanfaat meningkatkan kemampuan bahasa dan cara komunikasi pada anak.
"Ketika mendongeng, anak tentu mendengar cerita, mendengar ucapan, mendengar bahasa yang dituturkan seseorang sehingga dia bisa mendengar bunyi-bunyi bahasa tertentu atau juga bisa menambah kosa kata, termasuk juga pola atau irama di dalam berkomunikasi," kata Asep.
Dia juga menyampaikan, selain fungsi edukasi, menceritakan dongeng pada anak juga berfungsi sebagai hiburan atau medium rekreasi.
Saat mendongeng, orang dewasa yang sudah menguasai konten dongeng dapat menyampaikan cerita tanpa teks. Cara tersebut membuat aktivitas mendongeng menjadi lebih atraktif.
"Kalau seandainya guru atau orangtua tidak menguasai konten yang didongengkan, tidak masalah sambil membaca karena bagi anak yang penting dia mendengar penuturan dari orang dewasa yang mendongeng itu, kemudian anak juga mendapatkan informasi tentang isi dongeng tersebut," pungkas Asep. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Widiastuti Sabet IPK 3,98 untuk Disertasi Bertema Komitmen Guru dalam Proses Pembelajaran
Akreditasi Internasional FIBAA, Komitmen UNJ Tingkatkan Mutu Pendidikan
Perempuan Ini Doktor Termuda di Program Studi Manajemen Pendidikan UNJ
Tim P2M Prodi Humas dan Komunikasi Digital UNJ Goes to Pondok Pesantren
UNJ dan Yayasan Triguna 1956 Resmikan Pendirian SMA Labschool Bintaro"
Antisipasi Gempa Bumi, UNJ Gelar Sosialisasi dan Pelatihan di SMAN I Babakan Madang, Kabupaten Bogor
Contoh Cerita Rakyat Terpopuler dari Berbagai Daerah
Gelar Dongeng untuk Anak-Anak Dibarengi Sedekah Boneka dan Mainan
Garudafood Beri Pendampingan Trauma Healing untuk Korban Gempa Cianjur
Festival Dongeng Internasional Indonesia 2022 Pelihara Budaya, Lestarikan Mite
Mengedukasi Anak-anak Melalui Cerita Sangat Penting
Animasi Anak Rusun Mendongeng Pacu Kembangkan Kreativitas Anak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap