visitaaponce.com

Eksplorasi Musikal Bernuansa Etnik bersama Manusia Aksara

Eksplorasi Musikal Bernuansa Etnik bersama Manusia Aksara
Manusia Aksara di Festival Kopi Nusantara, Sabtu, 3 Februari 2024.(Dok. MI)

BAND Manusia Aksara tidak hanya menghasilkan musik pop eksperimental, tetapi juga memperkenalkan elemen budaya Indonesia ke dalam karya-karya mereka. Terdiri dari empat personel, seperti Hafizh Weda, Nicko Prabowo, Jowel Tirta, Hendrie Hermawan Leite dan tergabung dalam label Musica Studio.

Band ini mencoba menyatukan unsur-unsur etnik Indonesia dalam setiap lagu mereka, sehingga memberikan sentuhan yang unik dan autentik.

"Kami ingin menyajikan musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pendengar merenung dan memahami kesejatian diri, manusia, dan semesta melalui alunan nada dan lirik yang kami ciptakan," ujar Joel seorang Bass Manusia Aksara, di kantor Media Indonesia, Sabtu, (3/2).

Baca juga : Raissa Anggiani Mencoba Lampaui Batasan Lewat Musik

Proses kreatif Manusia Aksara melibatkan eksperimen yang berani. Mereka tidak hanya mencoba bermain dengan instrumen dan melodi, tetapi juga memperhatikan kata-kata dalam lirik mereka. Setiap lagu mereka, seolah menjadi cermin dari perjalanan manusia dalam memahami kesejatian diri, manusia, dan semesta.

Namun, tidak semua perjalanan berjalan mulus. Manusia Aksara juga merasakan titik terendah dalam kariernya. Joel, salah satu anggota band, berbagi pengalaman pahit ketika persiapan panggung besar mereka harus dibatalkan secara mendadak. Namun, dari titik terendah tersebut, lahirlah sebuah lagu yang menggambarkan kekuatan dan keteguhan hati mereka.

"Lagu titik terendah ini sebetulnya perjalanan band kami yang sering mengalami titik terendah, misalnya batal manggung h-1, ujan badai, jadi gitu deh, lahirlah lagu ini,” kata Joel.

Baca juga : Joyland Festival Jakarta Lengkapi Penampilan dengan D4vd, EAJ, dan Masih Banyak Lagi

Dalam perjalanan mereka, Manusia Aksara juga mencari identitas mereka sebagai musisi. Mereka tidak hanya ingin lagu-lagu mereka populer, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam. Dengan karya-karya mereka, mereka berharap dapat memberikan inspirasi dan makna bagi pendengar mereka.

Hendrie juga menegaskan bahwa keberhasilan sebagai musisi tidak selalu tergantung pada viralitas di media sosial. Baginya, yang terpenting adalah kualitas musik yang mereka hasilkan dan kesatuan dalam setiap karya yang mereka ciptakan.

"Kami tidak mengejar popularitas instan. Yang kami cari adalah kesempatan untuk menyampaikan pesan dan emosi melalui musik kami, dan itu yang membuat kami tetap bersemangat,” ujarnya.

Baca juga : Ditinggal Dua Personel, The Adams Jadi Trio

Harapan Besar di 2024

Tahun ini, Manusia Aksara memiliki harapan besar. Mereka tidak hanya ingin lagu-lagu mereka didengar oleh banyak orang, tetapi juga ingin pendengar memahami siapa sebenarnya Manusia Aksara sebagai band.

“Harapannya masih sama, kita harap semua pendengar musik tau siapa itu Manusia Aksara dan tahun ini juga akan ada surprise dari kita, mau ngeluarin single lagi setelah titik terendah,” kata Joel

Dengan harapan tersebut, Manusia Aksara akan terus berjuang dan berusaha untuk menembus batas-batas yang menghalangi mereka. Mereka percaya bahwa dengan ketulusan dan kerja keras, impian mereka untuk dihargai sebagai musisi yang memiliki dampak positif dalam industri musik akan terwujud.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat