visitaaponce.com

Drama Komedi Puang Bos Angkat Kearifan Budaya Lokal

Drama Komedi Puang Bos Angkat Kearifan Budaya Lokal
Para pemain dan tim produksi film Puang Bos saat konferensi pers di Makassar.(Ist)

Film drama komedi terbaru "Puang Bos" dari rumah produksi Megti Media Film, ini digarap oleh dua sutradara kelahiran Sulawesi, Adink Liwutang dan Rusmin Nuryadin akan memulai proses syuting pada 5 Februari 2024 dan produksi ini melibatkan rumah produksi dari Makassar yaitu AIM production sebagai supporting production.

Film yang mengangkat kearifan budaya lokal ini akan mengedukasi penontonnya dengan mengupas tuntas sejarah proses pembuatan kapal pinisi yang telah dijadikan warisan budaya tak benda oleh Unesco.

Di film ini nantinya akan digambarkan detail bagaimana bahan baku kapal pinisi seperti pemilihan kayu yang tepat yakni kayu dari pohon na'nasa atau pohon gofasa, apalagi saat ini bahan kayu ini mulai langkah karena minimnya penanaman kembali jenis pohon tersebut. Juga akan membahas bagaimana keberlangsungan dan regenerasi pembuat kapal di tanah beru.

Baca juga : Film Pemandi Jenazah akan Tayang di Bioskop Mulai 22 Februari

Film perdana garapan MMFilm (Megti Media Film) ini dibalut dengan cerita drama dan komedi, juga membawa hangatnya kisah keluarga yang dekat dengan masyarakat Indonesia khususnya di Sulawesi.

Tantangan dalam film ini adalah membawa aktor Nasional yaitu Michelle Ziudith, Ibrahim Risyad, Pritt Timothy, Gilbert Patiruhu, Zoe Levana, Mongol Stres, dan Arif Brata menemui dialeg Bugis Makassar dalam proses reading, juga menyandingkan dengan aktor-aktor Makassar juga talenta berbakat yang telah terpilih dari hasil kasting di Makassar pada 14-15 Januari 2024 lalu

Michelle Ziudith menjelaskan dirinya senang banget bisa bergabung dari film yang mengangkat kearifan lokal dan kebudayaan ttg kapal pinisi yang sudah menjadi warisan Unesco. “Ini pertama kalinya saya berperaan sebagai orang Bulukumba, sangat chalenging dan menarik karena ada culture yang harus dibiasakan juga. Semoga kerja keras kita semua dan tim dapat diapresiasi seluruh masyarakat dan karya ini dapat dinikmati dengan baik. Jangan lupa untuk nonton Puang Bos dan mendukung perfilman Indonesia,” imbuhnya.

Baca juga : Final Trailer Film Pemandi Jenazah Hadirkan Suasana Lebih Mencekam

Begitu juga dengan Ibrahim Risyad yang mengaku senang sekali bisa bergabung di dalam produksi film Puang Bos ini, selain ceritanya yang menarik film ini mengangkat kearifan budaya lokal dan akan mengedukasi penonton tentang kapal pinisi. “Tentunya film ini dibalut dengan drama komedi agar penoton bisa terhibur selama menonton. Harapan saya film ini bisa diterima para penonton khususnya masyarakat Makassar dan bisa mengedukasi masyarakat tentang kapal pinisi. Untuk tantangan tentunya pasti dari bahasa Makassar yang menurutku sulit sekali dipelajari karena banyak sekali imbuhan dan logat yang mendayu. untungnya aku didukung oleh tim yang baik dan teman2ku orang makassar yang hampir setiap malam kita telfonan untuk membantu belajar bahasa dan logat,” terangnya.

Meggy Tribuana dari MMFilm menuturkan dalam jumpa pers Minggu (4/2) yang digelar di Mallorca Room-Melia Hotel Makassar, bahwa film ini diharapkan dapat semakin memupuk kepedulian dan kecintaan pada warisan budaya Indonesia, selain itu produksi ini akan dilakukan juga di Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba Sulawesi yang dapat mengeksplorasi tempat-tempat indah di Indonesia sehingga bisa meningkatkan minat pariwisata di daerah sekitar. (B-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat