visitaaponce.com

Ratih Kumala akan Mulai Menulis Novel Baru

Ratih Kumala akan Mulai Menulis Novel Baru
Penulis Ratih Kumala(Instagram @gadiskretek)

PENULIS Ratih Kumala, 44, mengaku akan mulai menulis novel baru. Namun, pengarang novel Gadis Kretek (2012) tersebut belum mau membocorkan novel seperti apa yang hendak ia tulis.

“Aku lagi mau mulai menulis novel tapi sebaiknya aku tidak kasih tahu (ceritanya) karena kalau novel (sering) tiba-tiba berubah di tengah-tengah, dan aku cenderung mengambil waktu yang sangat banyak untuk menyelesaikan satu novel,” tutur Ratih dalam siniar di Youtube Hilmar Farid, yang diunggah Minggu (23/6).

Ratih banyak menghasilkan novel berkualitas. Sebut saja Tabula Rasa (2004), novel pertamanya, menjadi salah satu pemenang Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2003. Novelnya yang paling tersohor, Gadis Kretek, juga masuk dalam 10 besar penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2012.

Baca juga : Cara Salsabila, Putri Asma Nadia Tulis Cerita Anak yang Menarik

Selain menulis novel, istri dari penulis Eka Kurniawan ini juga menulis skenario film dan drama televisi. Terbaru, Ratih menulis skenario untuk film yang akan tayang yakni Satu Imam Dua Makmum. 

Film tersebut disutradarai Key Mangunsong serta dibintangi Fedi Nuril dan Amanda Manopo. 

“Tanggal tayangnya belum keluar karena baru banget selesai. Moga-moga segera,” ungkap Ratih.

Baca juga : Marchella FP Rilis Novel Grafis Terbaru Berjudul Tabi

Dalam siniar tersebut, Ratih bercerita bahwa ia ingin berprofesi sebagai penulis sejak kuliah. Ketika niat itu disampaikan kepada kedua orangtuanya, Ratih disangka ingin menjadi wartawan. 

“Karena mereka (orangtuanya) merasa yang namanya penulis ya kamu nulis buat koran,” ujar lulusan Fakultas Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret, Surakarta itu.

Namun, saat itu dirinya mantap untuk menjadi penulis novel. Hal itu sempat dipertanyakan oleh orangtuanya. 

Baca juga : Karya Jon Fosse Paling Banyak Dipentaskan di Benua Biru

“Mereka kayak, ah, kamu nulis novel? Terus abis ditulis mau ngapain? Waktu itu pun sejujurnya aku gak tahu kalau misalnya udah ditulis, bukunya sudah terbit, terus apa? Apakah aku bisa hidup dari menulis?” kisahnya.

Setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia kepenulisan, Ratih pun sadar menjadi seorang penulis banyak sekali turunannya. Karena itu, ia tidak segan untuk membuka diri mencoba bidang kepenulisan lain.

Walaupun menulis banyak cabangnya, kata Ratih, tetapi semua memiliki paying yang sama, yakni storytelling (bercerita). Menurutnya, hal itulah yang harus dikuasai ketika seseorang ingin menjadi penulis.

Ia berpesan kepada para calon penulis agar tidak menutup diri terhadap berbagai bentuk kepenulisan.

“Jangan menutup diri bahwa aku hanya mau menulis novel atau hanya mau menulis puisi atau aku hanya mau menulis novel tapi yang romance, gak gitu, karena menulis novel, misalnya thriller atau horor atau cerita detektif, itu pola berceritanya berbeda lagi. Menurut aku semua bisa dipelajari,” pungkasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat