visitaaponce.com

Sosok Mus Mulyadi di Mata Sang Istri

Sosok Mus Mulyadi di Mata Sang Istri
Istri Mus Mulyadi, Helen Sparingga (kiri), bersama sejumlah kerabat, di Rumah Duka RS Dharmais, Jakarta, Kamis (11/4).(M Iqbal Al Machmudi/MI)

MAESTRO keroncong Tanah Air Mus Mulyadi telah berpulang. Sosok yang baik dan pendiam selalu akan dikenang baik istri, keluarga, maupun penggemarnya.

Istri almarhum Mus Mulyadi, Helen Sparingga, mengingat sifat suaminya tersebut. Ia juga selalu mengalah.

"Mas Mul itu sosok yang pendiam, baik, selalu ngalah untuk saya, dewasa untuk saya, saya bertemu di tahun baru, tahun 74. Lalu, tahun 75 menikah. Setiap tahun baru bersama, tidak mau pisah, 44 tahun kami bersama terus di setiap tahun baru. Ternyata itu (2019) tahun baru terakhir buat kami sama Mas Mul," kata Helen Sparingga ketika ditemui di Rumah Duka RS Dharmais, Jakarta, Kamis (11/4).

Helen juga sempat bercerita ia selalu berdoa untuk dijodohkan dengan Mus Mulyadi pada 1974.

"Saat saya ketemu Mas Mul pertama kali saya berdoa 'saya mau suami itu (Mus Mulyadi)' dan ternyata Tuhan memberikan dia jodoh saya, dan sekarang dia meninggalkan saya. Saya percaya dia orang kuat, tidak pernah mengeluarkan isi hatinya. Marah pun tidak pernah. Di wajahnya kalau marah keliatan marah, setelah itu dia memaafkan. Orang baik dia, temannya banyak," ujar Helen Sparingga.

Di segala keterbatasan, baik penyakit dan keterbatasan penglihatan, Mus Mulyadi masih sering menerima tawaran untuk bernyanyi. Di luar kota atau tempat ibadah, tidak menjadi masalah baginya.

"Mas Mul masih nerima (nyanyi), masih banyak job, masih nyanyi terus dan nyanyi di Bandung di Jogjakarta, kalau pelayanan gereja dia mau," pungkas Helen Sparingga.

Selama hidupnya Mus Mulyadi selalu ditemani istrinya dan keluarganya. Helen mengaku bahwa suaminya tersebut selalu bersikap baik walau memiliki keterbatasan penglihatan.

"Pokoknya hidupnya sudah baik banget dia hidup dalam kebenaran. Suami aku sudah merasa mungkin, karena dia ada gula dan buta itu. Enggak marah, enggak pernah ngeluh, selalu ikhlas, dia buta tapi hati dan matanya terang. Makan saya ambilkan, pokoknya saya tuh mau dia kuat," jelas Helen Sparingga.

"Saya bilang 'jangan takut, saya ada selalu di samping kamu'," imbuhnya.

Mas Mulyadi yang berusia 73 tahun meninggal dunia Kamis (11/4) pagi sekitar pukul 09.00 WIB karena sakit diabetes yang sudah diderita sejak lama. Pelantun lagu keroncong Kota Solo tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah karena kadar gula yang tinggi.

Baca juga : Maestro Keroncong Mus Mulyadi Wafat

Ia meninggalkan seorang istri, dua orang anak, dan lima orang cucu. Rencananya pemakaman maestro keroncong tersebut dilaksanakan pada Sabtu (13/4) menunggu anak pertamanya Irene Patricia Melati pulang dari luar negeri.

"Untuk pemakaman direncanakan hari Sabtu, nunggu kakak saya yang ada di Australia datangnya besok malam. Kan enggak mungkin malam-malam," kata anak kedua Mus Mulyadi Erick Renanda di Jakarta, Kamis (11/4). (A-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat