Keaslian Keris Diponegoro dari Tiga Dokumen
![Keaslian Keris Diponegoro dari Tiga Dokumen](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/03/13000e8b8d14b3abd40aff26746008bd.jpg)
SEJARAWAN dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana memastikan keaslian keris pusaka Pangeran Diponegoro, yang dikembalikan pemerintah Belanda ke Indonesia, pekan ini.
Keaslian keris ini juga diamini Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, yang juga seorang sejarawan,
Keris Kiai Naga Siluman itu merupakan salah satu pusaka Pangeran Diponegoro yang dikeramatkan dan sudah sangat lama dinyatakan hilang.
“Dari ukiran naga siluman Jawa ini, saya berkeyakinan bahwa keris ini ialah keris Pangeran Diponegoro yang dinamai Naga Siluman,” kata Sri Margana, kemarin.
Margana yang juga anggota Tim Verifikasi Keris Pangeran Diponegoro itu mengatakan Museum Volkenkunde sudah lama mencoba mencari keris Diponegoro yang ada di koleksinya sejak 1984.
Orang pertama yang melakukan upaya ini ialah Pieter Pott, kurator museum, kemudian diikuti Prof Susan Legene dari Frije Universiteit Amsterdam, lalu Johanna Leifeldt dan Tom Quist.
Dari empat peneliti itu ditemukan ada tiga keris yang diduga milik Pangeran Diponegoro. Pada 2019, Tom Quist sepakat dengan pendapat Johanna Leifeldt bahwa dua keris yang lain yang ditemukan Pieter Pott dan Susan Legense dipastikan bukan keris Diponegoro.
Margana mengatakan kepastian bahwa keris Diponegoro ada di Belanda dibuktikan dari tiga dokumen penting.
Pertama, korespondensi antara De Secretaris van Staat dengan Directeur General van het Department voor Waterstaat, Nationale Nijverheid en Colonies antara tanggal 11-15 Januari 1831.
Dalam korespondensi itu disebutkan, Kolonel JB Clerens menawarkan kepada Raja Belanda Willem I sebuah keris dari Diponegoro. Keris itu kemudian disimpan di Koninkelijk Kabinet van Zelfzaamheden (KKVZ). Setelah itu pada tahun 1883, keris ini keserahkan ke Museum Volkenkunde Leiden.
‘’Dokumen kedua ialah kesaksian Sentot Prawirodirjo yang menyebutkan melihat Pangeran Diponegoro menghadiahkan Keris Kiai Naga Siluman kepada Kolonel Clerens.’’
Sentot merupakan panglima perang pada masa Pangeran Dipenogoro.
Dokumen ketiga ialah catatan dari Raden Saleh, pelukis yang pernah tinggal di Belanda dan melukis penangkapan Pangeran Diponegoro. Catatan Raden Saleh ini dituliskan di bagian sisi kanan surat kesaksian Sentot Prawirodirjo.
Dalam catatan itu Raden Saleh yang telah melihat dengan mata kepala sendiri keris itu di Belanda menjelaskan makna Keris Naga Siluman dan ciri-ciri fisik keris itu. (AT/X-10)
Terkini Lainnya
Peluang Perawat asal Indonesia Berkarier di Belanda Terbuka Lebar
Belanda Optimis Bisa Menang dari Prancis di Euro 2024, Ronald Koeman: Kami di Level Jerman
Euro 2024: Mbappe Kembali Latihan dengan Hidung Diperban
Euro 2024: Presiden Federasi Prancis Ungkap Situasi Mbappe Menunggu Keputusan Dokter
De Ligt Optimis Belanda Bisa Melangkah Jauh di Euro 2024
Jadwal Pertandingan Grup D Euro 2024
Senjata Tradisional Bali, Tersimpan Filosofi Menarik di Dalamnya
Mengenal 9 Senjata Tradisional Jawa Tengah Warisan Para Pejuang
Mengenal Ritual Pencucian Pusaka di Malam 1 Suro
Lewati Hari Tasrikh, Tombak dan Keris Peninggalan Sunan Kudus Disucikan
Dongkrak Pertumbuhan Investasi, Ganjar Pancing Investor dengan 'Keris Jateng'
Mobil Keris UI Raih Juara Pertama Kategori Prototipe ajang KMHE 2021
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap