visitaaponce.com

Mengenal 9 Senjata Tradisional Jawa Tengah Warisan Para Pejuang

Mengenal 9 Senjata Tradisional Jawa Tengah Warisan Para Pejuang
keris(promediateknologi)

Senjata tradisional Jawa Tengah merupakan peninggalan para pejuang yang hingga kini masih digunakan oleh segelontor orang di kehidupan sehari-hari.

Baik untuk senjata perlindungan diri maupun sekadar hiasan pakaian adat.

Meski jenisnya terbilang sedikit, senjata-senjata yang sudah ada sejak zaman penjajahan ini menyimpan makna yang begitu mendalam.

Baca juga : Setelah Beras dan Cabai, Giliran Harga Telur yang Melonjak

Tidak heran beberapa orang yang mewarisi dari nenek moyang masih menyimpannya sebagai koleksi pribadi.

Tidak sedikit juga yang minta dibuatkan secara khusus kepada ahli senjata tradisional sebagai pajangan di rumah.

Ketahui informasi masing-masing senjata tradisional Jawa Tengah tersebut melalui ulasan di bawah ini. 

Baca juga : Harga Cabai Melonjak ke Rp100 Ribu per Kg

Senjata Tradisional Jawa Tengah

Beberapa nama senjata ini mungkin terdengar familiar atau sama dengan senjata tradisional suku lain. Yang pasti, senjata-senjata ini memiliki keunikan khas yang mungkin belum kamu ketahui. Atau, bisa jadi kamu pernah tak sengaja memakainya. Daripada penasaran, simak terus sampai akhir ya. 

1. Keris

Keris dikenal sebagai senjata tradisional Pulau Jawa. Keunikan yang diwariskan para pejuang dari Jawa Tengah ini terletak pada bentuk maupun nilai filosofisnya.

Baca juga : Harga Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu Per Kg. Naik Rp40 Ribu!

Bentuk gagang keris Jawa Tengah selalu menghadap ke kanan untuk melambangkan kebenaran. Sementara ujung gaganya menunduk ditujukan sebagai maksud dari pengingat agar penggunanya senantiasa rendah hati ketika memegang senjata ini. Dengan kata lain, tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya.

Dahulu, senjata ini digunakan untuk membunuh sehingga pembuatannya harus tepat. Dibuat dengan teknik tingkat tinggi, serta dari material khusus. Menariknya lagi, senjata tradisional ini sering kali dikaitkan dengan kekuatan magis. Sehingga, ada yang dijadikan sebagai senjata pelindung keluarga, ada juga yang dijadikan sebagai jimat pemikat wanita, dan lain sebagainya. 

2. Kujang

Baca juga : Stok 3.300 Ton, Bulog Banyumas bakal Peroleh Tambahan Beras

Memiliki kesamaan budaya membuat pemerintah Jabar-Jateng menjadikan pusaka kujang sebagai ikon wilayah.

Senjata yang terbuat dari baja atau besi ini memiliki bentuk yang sangat khas, yaitu melengkung dan pada bagian atasnya memanjang. Pada ujung lengkungan tersebut, umumnya dihiasi dengan ukiran yang membuat ujungnya tidak rata. Begitu juga dengan bagian gagangnya yang dihiasi dengan ukiran cantik.

Di balik ciri khas tersebut, kujang merefleksikan ketajaman berpikir dalam kehidupan sekaligus kekuatan dan keberanian dalam menjaga hak dan kebenaran. Sementara fungsinya secara umum sama, yaitu sebagai senjata. Di samping juga kerap dimanfaatkan sebagai alat pertanian. 

Baca juga : Bulog Banyumas Lakukan Stabilisasi Harga Beras

Kini, hanya sebagai perlambang dalam bentuk cinderamata atau dikenakan saat momen-momen tertentu sebagai hiasan yang melambangkan kewibawaan bagi pemakainya.

3. Khudi

Khudi menyerupai kujang dengan sedikit modifikasi dan merupakan peninggalan leluhur Banyumas. Bisa dibilang, khudi adalah kujangnya Jawa Tengah versi lite.

Baca juga : Harga Beras Kemungkinan Masih akan Terus Melonjak

Tidak sepopuler kujang, namun bukan berarti kurang bernilai. Senjata ini tetap istimewa dengan keunikan tersendiri. Secara detail, bentuk dasarnya seperti kujang, dengan mata berlekuk tiga dan perut depan yang khas. Sedangkan tangkainya tergolong pendek dengan ukuran 65-80 cm. 

Walaupun kecil, alat ini bisa memotong benda keras. Selain itu, oleh masyarakat Banyumas Khudi sering digunakan untuk apa saja. Semisal, dalam pekerjaan bertani digunakan untuk membantu memotong kayu penyangga tanaman rambat. Lainnya, yaitu untuk mencari kayu di hutan, berburu, hingga membentuk ukiran.

Bentuk dari senjata tradisional ini pun merupakan representasi dari masyarakat Banyumas yang memiliki karakter sederhana dan fleksibel.

Baca juga : Tanah Longsor Putus Jalur Kereta Jakarta-Yogyakarta di Banyumas

4. Golok

Senjata golok memiliki bentuk yang lebih sederhana. Akan tetapi, ketajamannya tidak bisa dianggap remeh. Zaman dulu saja digunakan untuk bertempur oleh para pejuang masyarakat Jawa. Tentu saja juga digunakan sebagai alat bantu kegiatan sehari-hari. Mulai dari memotong kayu hingga membersihkan tanaman.

Mungkin keunikannya memang tidak pada bagian tajamnya, melainkan pada sarungnya. Terdapat ukiran hingga hiasan yang bisa dikustomisasi sesuai keinginan pemiliknya. Sehingga seringkali dijadikan hiasan atau koleksi pribadi.

Baca juga : Bawaslu Banyumas Tindak Kepsek dan Kades Langgar Netralitas

5. Tombak

Dahulu, pejuang Jawa Tengah juga menggunakan tombak sebagai senjata berperang jarak dekat. Terutama pada tombak bergagang pendek, dengan ukuran minimal 1 meter. Sedangkan yang panjangnya sampai 4 meter digunakan untuk berburu, melindungi dari ancaman hewan, dan sebagai perlengkapan upacara adat daerah.

Secara penampilan, tak kalah artistik dari senjata tradisional Jawa Tengah lainnya. Memiliki bentuk yang beragam, khususnya pada ujung matanya. Ada yang pipih, dan ada juga yang berkelok. Umumnya, berukuran 12-60 cm, dengan lebar 2,5-15 cm.

Baca juga : Pemkab Banyumas Luncurkan Inovasi Pendukung Akselerasi Pengentasan Kemiskinan

6. Wedhung

Nilai kebudayaan Jawa Tengah juga ditampilkan melalui senjata tradisional satu ini, Wedhung. 

Wedhung memiliki bentuk dasar menyerupai pisau-pisau yang kita temukan saat ini dengan bilah yang tajam. Hanya saja, lekukannya berbeda dan tak jarang disertai ukiran pada bagian pisaunya sehingga tampak cantik nan aesthetic.

Baca juga : Giliran Harga Kedelai yang Melonjak, Perajin Tempe Menjerit

Dahulu wedhung digunakan untuk membantu memudahkan masyarakat beraktivitas. Bahkan, digunakan juga saat perang karena saking tajamnya si kecil ini. 

7. Plintheng 

Jawa Tengah juga memiliki senjata berbentuk katapel. Katapel bernama plintheng ini diciptakan dengan gaya pegas yang kuat. Sehingga bisa melontarkan benda keras seperti batu ke sesuatu yang ingin ditargetkan.

Baca juga : Bawaslu Banyumas Bentuk Relawan Patroli Siber, Hadapi Pemilu 2024

Selain itu, plintheng digunakan sebagai mainan oleh anak-anak pada masa silam. Jadi, mainan katapel itu sebenarnya termasuk ke dalam budaya. Hanya saja, sekarang terdapat beragam versi katapel dengan pilihan material yang lebih variatif juga. Bukan hanya dari kayu, tetapi dari plastik hingga bergagang solid besi. 

8. Thulup

Yang satu ini sering dikira mainan, tapi sebenarnya adalah senjata yang mematikan sebab dapat melumpuhkan lawan dari jauh. Peluru terbuat dari lidi yang ujungnya diberi racun. Karena itulah targetnya bisa mengalami kematian setelah terkena peluru thulup. 

Baca juga : Labfor Polda Jateng Selidiki Penyebab Insiden Jembatan Kaca

Selain menggunakan lidi, amunisi thulup dapat berupa jarum disertai racun. Juga terdapat amunisi dari tanah liat basah dibentuk bola-bola kecil. Amunisi dari tanah ini biasanya digunakan untuk perburuan hewan dengan tujuan melumpuhkan namun tidak membuat mati. 

Uniknya lagi, thulup digunakan di bidang kedokteran masa kini untuk melakukan pembiusan kepada binatang liar di dalam hutan atau kebun binatang. Lalu, mengobati binatang tersebut atau melakukan operasi. 

9. Condroso

Baca juga : Polresta Banyumas Kerahkan Ribuan Personel untuk Pengamanan Pemilu 2024

Jika dilihat dari bentuknya, condroso mungkin tidak tampak seperti senjata. Di mana senjata ini dbuat menyerupai tusuk konde cantik yang biasa dikenakan oleh para wanita Jawa saat menghadiri acara adat atau pernikahan.  

Di balik model yang cantik itu, condroso memiliki ujung yang runcing dan tajam. Ketika ditusukkan ke lawan, maka dapat melukai dengan bengis. Yang mana biasanya penggunanya akan melukai lawan langsung di area vital, seperti leher atau jantung.

Senjata cantik yang mematikan ini dulunya lebih sering dipakai oleh wanita yang ditugaskan sebagai mata-mata untuk misi penumpas penjajah. Mereka akan memanfaatkannya ketika menghadapi situasi yang darurat atau mengancam nyawa.

Senjata tradisional Jawa Tengah warisan pejuang memang menarik untuk diketahui lebih dalam. Dengan mengetahuinya beberapa senjata tradisional di atas, diharapkan kamu akan semakin menghargai budaya lokal dan ikut melestarikannya. Juga terbentuk rasa berbangga diri karena budaya bernilai seni tinggi ini adalah milik Nusantara.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat